Darah

101 11 1
                                    

-ruang eksekusi
10.36

Ruang yang kotor. Bercak-bercak merah yang tak di bersihkan. Banyak penjaga di dalam dan luar. Banyak juga tahanan yang siap untuk mati. Dan salah satunya adalah... Alexbrine.

"Ini hari eksekusi mu, apa kau tak ingin minta makanan atau apapun itu sebelum mati?" Tanya salah satu prajurit.

"Hihihi, tidak aku tak perlu itu, lagi pula aku bisa bebas sebentar lagi..." Senyuman yang creepy dari Alexbrine.

"Didalam mimpi mu nona." Ucap prajurit itu.

Wajarnya jika seorang tahanan akan di eksekusi, mereka akan takut, tegang, merinding. Tapi itu tak berlaku untuk Alex, dia sangat tenang bahkan sempat-sempatnya curhat dengan prajurit di dekatnya.

DDRRRTTT!!!

Waktunya telah tiba. Wachout dan Sekar sudah datang. Prajurit segera mengikat kaki Alex dengan besi sihir. Ruangan ini bukan sembarang ruangan, seluruh ruangan penuh dengan mantra sihir. Tak ada yang bisa menggunakan kekuatannya.

"Hai Alex. Sudah siap untuk melihat neraka?" Tanya Sekar dengan ramah.

"Kau yang akan lihat neraka hari ini!" Senyuman creepy itu lagi...

"Aku serahkan awalnya pada mu." Ujur Malik. Sekar menanggapi dengan jari yang membentuk simbol oke.

"Ka Lenzi, pegangin jubah ku. Jangan sampe kotor, itu jubah keramat lho."

"Keknya kita harus cari asisten baru." Celetuk Lenzi.

"Oke! Kita mulai yuk. Kita mulai dengan permainan kecil~"

"Apa ini?" Tanya Alex.

"Letakkan tanganmu dia atas meja begini." Ujur Sekar dan memperagakan tangannya.

Alex bingung, apa yang dimaksud permainan ini? Kenapa tangan? Jika tangan yang di pertaruhkan tak akan membunuhnya.

"Heheheh... Kita bertemu lagi pisau~ heheheh." Tawa Sekar sambil membawa pisau.

"Eh... Punten itu kenapa?" Tanya Alex heran melihat Sekar yang nampak gila.

"Itu bagian dari game ini. Pisau yang sudah dilumuri racun dari bunga Hydrangea yang mengandung racun sianida dan bunga Oleander yang mampu membuat masalah pencernaan." Jelas prajurit di dekat Alex.

"Uh... Kok... Kok bisa sih? Mohon maap ini, dia mau main game atau ngebunuh gue? Sianida kalau dikit mah kuat, tapi itu pasti kandungannya banyak!" Ujur Alex panik.

"Ya kan emang nona mau di eksekusi..." Jawab prajurit.

"Oke! Aku siap Alex~" Sekar sudah siap. Tapi Alex masih belum siap mental. Racun sianida adalah mimpi buruk baginya, dulu saat menjadi manusia biasa Alex hampir mati karena menghirup sianida.

"Emang harus pake ini game ya?"

"Malik bilang aku boleh duluan, jadi ya udah... Heheheheh~" ucap Sekar dengan entengnya.

"Oke, ini peraturannya, aku akan menancapkan pisau ke sela-sela jarimu. Kau tidak boleh bergerak atau kau akan kalah. Jika aku mengenai tanganmu, itu artinya aku kalah, paham?" Jelas Sekar mengenai gamenya.

"Uh...oke?"

"Okay kita mulai~"

(Kayak gini ya game nya:D)

The CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang