Dewa #2

105 11 0
                                    

JLEB!

"AH!"

Pisau. Sebuah pisau menusuk punggung Indra. Dari ujung sudut pandangnya terlihat Lenzi yang menyerangnya. Karena serangan itu, Indra jadi lengah dan melepaskan cekik-kannya. Karena terlalu fokus untuk membunuh Sekar, ia jadi lupa dengan pintu yang bisa saja di dobrak.

"Sialan!"

DOR!!!!

Timah panas berhasil menembus jantung Indra. Membuat ia jatuh bersimbah darah dan tak bernyawa. Bukan hanya Lenzi yang datang.

"Beraninya mengambil wujudku! Mau mengadu domba divisi 4 dan 6 hah?"

Ternyata oh ternyata. Orang yang menyerang Sekar bukanlah Indra, melainkan Villain yang mempunyai kekuatan meniru wujud. Dan orang yang menembaknya adalah Lord Indra yang asli.

"Hah...hah...lama bet kalian..." Gerutu Sekar.

"Ya maap..." Ujur Lenzi.

"Ya kita telat gak apa-apa sih, kan lu punya plot armor." Sahut Indra.

"Iya-iyak! Kapten kan punya plot armor. Kayaknya pemegang Cristal juga punya plot armor tuh." Ujur Lenzi.

"Gue author disini. Gue mau abadi kek, mati suri kek. Yang punya plot armor tuh cuma gue..." Ujur Sekar dengan bangganya.

"Dan bahkan gue pikir MC-nya bakal punya sayap putih nanti di akhir..." Sekar tersenyum licik.

Plak!

"Kalo ngasih spoiler jangan kebanyakan..." Ujur Lenzi.

"Oke balik ke cerita!"

(づ。◕‿‿◕。)づ

"Hah...jika kalian tak segera datang tadi mungkin aku sudah mati..." Keluh Sekar.

"Kebetulan aku ingin bertemu dengan mu, jadi aku kesini dan dijalan ketemu Lenzi." Jelas Indra.

"Oh, begitu... Jadi ada apa?" Ujur Sekar dengan polos-nya yang bahkan dia sepertinya sudah lupa dengan mayat di samping.

"Aku mau nego." Ujur Indra.

"Soal?"

"Eksekusi Alexbrine." Ujur Indra serius.

"Ow....kalo gitu kita bicarakan di tempat lain." Ujur Sekar.

。◕‿◕。

8.53

"Baiklah latihan selesai hari ini. Terimakasih kerjasamanya." Garuda dan Nakki pergi meninggalkan lapangan. Menyisakan ke empat pemuda.

"Kalau udah siap, langsung ke perbatasan aja, ngumpulnya di sana." Ujur Malik membahas ekspedisi.

"Siap bang!" Ujur Razz.

"Kalian langsung pergi? Gak istirahat dulu?" Tanya Elestial.

"Gak usah lah~ lu dulu juga gak kan?" Jawab Malik.

"Iya sih..."

"Weh, lu yakin?" Tanya Zet sambil bisik-bisik.

"Kenapa?" Jawab Razz.

"Lu taukan kalo Malik itu eksekutif tergila dan terkuat di kota."

"Trus? Masalah?"

"Ya gimana kalo dia lepas kendali waktu lagi ekspedisi?"

"Udahlah jangan ngaco lu! Ya gak mungkin lah dia kayak gitu."

"Hem...iya sih...ya pokoknya jaga-jaga aja."

The CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang