Apa yang terjadi... Razz ingat, setelah di periksa... Dia pergi istirahat. Tapi tempat... Apa ini? Semuanya benar-benar putih. Hanya ada Razz seorang diri.
"Razz..."
Suara yang cukup familiar... Rasanya Razz ingat-ingat lupa dengan suara itu...
"Razz."
Tak bisa... Tak terlihat apapun kecuali warna putih disini... Razz sendirian, atau mungkin ada orang lain?
"Razz."
Suaranya tepat di belakang. Razz segera memutar badan. Tercengang dia melihat sosok itu...
"A-ayah..." Benar... Suara lembut itu berasal dari ayah.
"Apa ini, benar-benar ayah?"Ayah tak menjawab, beliau hanya tersenyum dengan wajah gembira. Betapa senangnya Razz melihat kembali ayahnya. Air mata yang terbendung lama-kelamaan jatuh membasahi pipinya.
Mendekat ia kepada ayahandanya. Dengan perasaan gembira. Razz terus berlari kecil menuju sang ayah. Namun, ada yang aneh kenapa ayah tampak berbeda? Kenapa ayah bisa di sini?
Banyak hal yang membuat Razz bingung. Tapi bagaimana bisa dia lebih mementingkan hal itu dari pada yang ayah.
"Ayah!" Seru seorang anak kecil.
Seketika langkah Razz berhenti. Ia tercengang melihat seorang bocah yang lari mendahuluinya. Dengan cepat ia merebut pelukan ayah Razz.
ˏ⸉ˋ‿̩͙‿̩̩̥͙̽‿̩͙ ‿̩̥̩‿̩̩̥͙̽‿̩͙ˊ⸊ˎ
Anak kecil berambut coklat, bermata heterochromia, dan memakai hoodie oversize berwarna putih. Barusan merenggut sang ayah, bahkan beliau juga dengan senang hati memeluknya. Apa yang terjadi!?
Terlalu fokus Razz meratapi hal tersebut, sampai-sampai ia tak sadar. Ruang putihnya berubah menjadi ruang tamu yang sederhana.
Tapi tetap. Razz masih kaget dengan yang barusan terjadi didepan matanya.
"Ayah... Lepaskan anak itu." Razz mencoba menyentuh pundak sang ayah. Namun... Hal yang aneh terjadi.. tubuh Razz tembus... Bagaikan hantu.
"Ayah! Ayah bilang kalau ayah akan pulang sebelum bulan Maret, ini kan sudah bulan Juli! Ayah berbohong!" Gerutu anak itu.
"Maaf ya, ayah harus menyelesaikan semua tugas ayah di luar kota" Ujur Ayah.
Kenapa? Rasanya dejavu melihat ini. Razz nampak familiar dengan kejadian dan ruangan ini.
"Razz... ayah baru pulang, biarkan ayah istirahat" ujur wanita yang tiba-tiba datang dari arah dapur.
"I-ibu... Apa? 'Razz' ,apa maksud ibu... anak kecil itu adalah... Aku..." Ini mulai membingungkan.
Jika diperhatikan baik-baik. Anak itu memang mirip dengan Razz. Matanya, warna rambutnya... Dan, Hoodie putihnya. Yang masih bersih dari bercak darah.
"Uh, tapi aku ingin bermain dengan ayah!" Gerutu little Razz.
"Tidak boleh membantah! Jika ayah tidak istirahat nanti ayah sakit."
"Jika ayah sakit ayah tak akan bisa bekerja untuk membelikan mu main!" Ujur ibu.Sosok ibu... Yang Razz rindukan. Razz benar-benar rindu dengan keluarga kecilnya.
ˏ⸉ˋ‿̩͙‿̩̩̥͙̽‿̩͙ ‿̩̥̩‿̩̩̥͙̽‿̩͙ˊ⸊ˎ
KAMU SEDANG MEMBACA
The Creepypasta
ActionBisa kah dunia ini menjadi tempat yang tenang? Tempat yang nyaman untuk tidur. Aku ingin... Menjalani sisa hidup ku dengan mereka... Tanpa ada kendala... (ノ◕ヮ◕)ノ*.✧ Aku benci mimpi buruk! Jangan berbisik-bisik, aku tak suka! Kapan ayah dan ibu pulan...