Obsesi

101 8 1
                                    

"Kau adalah makhluk paling bangsat yang pernah ku temui. Aku pasti akan membuatmu bertemu dengan kekasihmu itu. Akan ku buat kematian ke-2 mu menjadi yang terburuk!"














































_The CreepyPasta_




-Se hari kemudian.

"Gue tak percaya, pemerintah benar-benar ngubur-in semua mayat ini."
"Bahkan Arliez sekalipun." Tatapannya kosong. Cahaya di hatinya telah di renggut secara paksa oleh kegelapan dunia.

Razz memperhatikan kawannya dari jauh. Zet tentu perlu waktu untuk sesaat. Kepergian Arliez benar-benar tak terduga. Seolah-olah, baru kemarin Arliez membangunkan teman sekamarnya untuk misi harian. Kini tak ada lagi sosok itu.

"Dunia ini memang tak bisa di tebak~"

Razz kaget, ketika seseorang berdiri di belakangnya. Pria tinggi dengan mata biru yang unik.

"Siapa kau?" Tanya Razz terheran-heran.

"Kenalkan, aku Jian. Bocah berusia 15 tahun, selamanya."
"Biar ku tebak, Tuan muda sudah mengatakannya pada kalian kan?" Oceh Jian dengan penuh semangat.

Razz bingung harus menanggapi orang ini dengan apa. Asing bagi Razz bicara dengan sosok yang lebih muda darinya, tapi lebih tinggi dari Razz. Zet yang melihat Razz dan Jian berbincang, jadi ikut penasaran dan mendatangi mereka berdua.

"Kau bukannya anak buah Pak Fred? Yang waktu kita di adili?" Zet juga sama herannya dengan Razz.

"Ah.. bukan. Aku bawahan Dewa Kronos." Celetuk Jian.

Kronos? Hmm... Ini jadi lebih membingungkan. Razz dan Zet saling menatap satu sama lain. Jelas ada kebingungan di otak mereka berdua. Zet kembali angkat bicara. "Oke. Tapi, apa maksudmu dari Tuan muda? Maksud mu Red Creeper?"

"Kayaknya maksudnya, yang Red bilang waktu itu." Pikir Razz.

Jian mengangguk pelan. Razz dan Zet agak paham sekarang. Tapi tetap ada kebingungan di otak mereka. Siapa orang aneh ini? Mengapa ia mengaku sebagai bawahan Dewa Kronos?

"Emangnya lu tau apa maksud dari yang Red bilang?" Tanya Razz.

Jian tertawa kecil mendengarnya, kemudian menjawab. "Tentu saja aku tau~ Aku lah yang mengatakan itu pada Tuan Muda."

Seketika udara bumi seakan hilang untuk beberapa detik. Tekanan kekuatan besar, dapat di rasakan oleh Razz dan Zet. Orang ini bukan bocah biasa. Dia bukan manusia.

"Apa? I-ini... Kekuatan apa ini?" Zet tak habis pikir dengan Jian. Tiba-tiba datang dan kemudian mengatakan hal yang di luar nayla. Entah bagaimana, Zet jadi pusing ketika menatap mata Jian. Mata biru yang seolah-olah menghipnotis orang.

"Bocah ini sepertinya bukan manusia." Sindir Razz secara terang-terangan.

Orang yang disindir hanya senyum-senyum seperti orang gila. Atau mungkin emang gila. Keheningan. Canggung rasanya. Bocah tinggi ini seakan mengintimidasi seniornya yang lebih pendek ಥ‿ಥ. Fyi, Razz memiliki tinggi 178, dan Zet tinggi 176. Sedangkan bocah Jian ini memiliki tinggi 183. Tiang listrik kalo kata orang.

The CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang