Harga diri

83 8 2
                                    

"Brutal Hardcore mengawasi kalian."
"Kronos bahkan tak tau kapan waktunya."


_The CreepyPasta_

Esok harinya
-Kamar

Sore ini, seluruh anggota kamar 97 di istirahatkan dari tugas untuk sementara. Keadaan kamar... Yah... Banyak pengangguran disini.

"Ahhhhh!!!"
"Emang ya, keturunan dewa tu sukanya bikin orang muter otak!" Keluh Razz dengan kesal.

"Diem lu, gue mencoba buat tidur disini." Wajahnya sangat mempresentasikan keadaannya yang lelah dan mengantuk. Zet dan Razz membuka mata dari kemarin hingga sekarang. Karena masih terbayang-bayang perkataan Red Creeper yang membuat mereka terus berpikir.

Arliez acuh tak acuh dengan dua temannya itu. Begitupun dengan Axo dan ledib yang sama-sama lelah dengan keadaan masing-masing.

"Ah... Gue mau bikin kopi, ada yang mau?" Ledib angkat bicara dan menawari roommate nya kopi.

"Aku mau... Kayak biasa."
"Gue juga!" Razz dan Axo menjawab dengan meng-iyakan. Sedangkan Zet dan Arliez nampaknya tak tertarik untuk ngopi di sore yang mendung ini.

Arliez dari tadi sibuk dengan 'kotak harta' miliknya yang tak pernah di perlihatkan isinya. Masih menjadi misteri akan isi kotak tersebut. Tapi roommate nya biasa membuat teori kotak itu berisi sihir kuat atau senjata yang keren nan sakti. Saking hanyutnya Arliez, dia tak sadar bahwa teman-temannya sedang membuat lelucon dibelakangnya.

"Hentikan itu." Oh, ternyata dia sadar.

"Ah... Pura-pura gak tau lagi dong Ar..." Celetuk Axo yang dari tadi seru membuat guyonan.

"Jadi, dari hasil pengamatan."
"Pelaku perusak Aleaziz Viva Fantasy sudah ditemukan." Ujur Arliez.

Zet yang mendengar segera sadar dari lelahnya dan berusaha bersikap tenang. Razz pun sama, mereka tak ingin membuat keributan terus menerus dan tak ingin terlihat mencolok.

"Jadi siapa?" Tanya Razz dengan ragu-ragu.

Arliez segera memutar kursinya dan memandang tiga temannya itu dengan dalam dan pasti. "Berhentilah berpura-pura Zet, Razz."

!!!

"Hah?! Lu menuduh kita?" Zet segera bangun dari tidurnya dengan mimik kesal.

"Aku tak menuduh, tapi ini fakta." Penjelasan Arliez bukan main-main. Semua fakta yang ia ujurkan benar adanya.

Razz linglung sekarang. Apakah ia harus mengatakan yang sebenarnya, atau menutupinya lagi? Tentu semua pilihan itu ada keuntungan dan kekurangannya.

Brak!

"Arliez~ lu dipanggil buat laporan di kantor divisi 6~"
"Kalian ngapain? Kok auranya kayak medan perang gini." Ledib yang telah kembali, bingung dengan keadaan di kamar. Walau memang biasanya kamar ini penuh ancaman predator.

Tanpa sepatah katapun, Arliez pergi meninggalkan kamar. Tentu saja masih dengan banyak pertanyaan yang di tinggal.


。◕‿◕。
Kantor divisi 6
-17.28

The CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang