Rongsokan

93 12 0
                                    

-Ruang rapat
19.28

BRAK!

"Apa maksudnya! Kita memajukan hari eksekusi Alexbrine!?" Atmosfer semakin menipis. Suasana tegang di seluruh ruangan.

"Gizan, tolong tenang dulu." Ujur NightD. Wakil Presiden.

"Sebenarnya tak masalah anda memajukan hari-nya, tapi kita belum menentukan eksekutif nya!" GizanG15. Kapten divisi 8 pertahanan.

"Gizan ada benarnya Garuda, terlebih lagi... Kenapa harus besok eksekusinya...?" Teguh Sugianto. Kapten divisi 1 pertahanan.

"Tenang semuanya! Ada alasan kenapa aku memajukannya secepat ini. Dan tentunya aku sudah memilih eksekutifnya." Garuda. God of Victory.

"Siapa yang terpilih Garuda?" Pak GM. Kapten divisi 2 pertahanan.

"Aku memilih dua eksekutif... Yaitu Wachout dan Sekar!" Ujur Garuda.

"Hah? Garuda, kenapa aku harus ama cewek matre ini?" Wachout. Kapten divisi 4 Penyerang.

"what do you mean cewek matre!" Sekar. Kapten divisi 6 pengamat.

"Garuda aku menolak! Jika dia jadi eksekutif, nanti malah bakal lama! Garuda sendiri tau dia itu kalau mau bunuh orang pasti di siksa dulu!" Keluh Malik. 

"Lu bukannya iya Lik?" Nakki. Kapten divisi 3 Penyerang.

"Ya tapi gue gak selama itu!" Elak Malik.

"Udah! Udah! Berantem mulu! Mau lanjut rapat atau berantem nih?" BeaconCream. Presiden Kota Ytmc.

"Cih!"

"Tenanglah Malik. Dan juga... Ada hal yang harus ku sampaikan pada kalian, mengenai Last War yang akan kita lakukan." Semuanya terkejut. Apa yang akan di sampaikan oleh Garuda?

。◕‿◕。

Malam yang dingin... Jalan yang minim penerangan. Rasanya hampa... Seperti ada yang hilang. Walau ini malam yang dingin, tapi suhu tubuh berkata lain. Ini sangat panas bagi Razz, entah apa yang salah.

'kenapa kau malah keluar di malam yang dingin ini bodo!' keluh ySolution.

"Eng...gak tau... Pengen aja gitu..." Jawab Razz.

ySolution dibuat bingung oleh Razz. Entah apa yang sebenarnya dia inginkan di malam ini. Sore tadi sempat hujan deras membuat suhu malam menjadi lebih dingin dan becek. Genangan air di jalan yang rusak. Bangku-bangku yang basah tapi tetap di duduki Razz. Suara jangkrik dan angin yang bisa di dengar oleh Razz. Dia sendirian disini.

"Ngapain?" Suara itu memecah kegalauan Razz.

"Arliez... Gak ngapa-ngapain sih... Gabut doang." Jawab Razz. Razz menepi memberikan tempat bagi Arliez duduk.

"Dingin-dingin kek gini emang enak ngegalau sih..."

"Iya ya. Btw gimana divisi baru lu? Nyaman?" Tanya Razz.

"Lumayanlah buat aku yang gak pinter bertarung. Cuman ya... Harus teliti."

"Teliti soal apa?"

"Penghianat atau Villain bisa aja ada di antara kita. Aku sebagai anggota divisi 6 harus teliti buat bedain yang bener & salah." Jelas Arliez.

"Waw, ribet!" Ujur Razz.

"Iya sih... Tapi ini satu-satunya divisi yang cocok buat aku..." Celetuk Arliez.
"Btw gimana jadi bawahannya Wachout?"

"Ya... Gimana ya.... Kadang seru tapi, kadang serem juga sih... Malik tuh kalo ngamuk udah kek singa..." keluh Razz.

"Hahahaha, oke oke, paham aku, paham."

The CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang