Pagi itu, Tiara cukup terlambat datang ke sekolah dibanding hari-hari biasanya. Ia pun berjalan terburu-buru menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Sesekali, gadis dengan rambut hitam panjang terurai itu melihat jam tangannya.
"Kasihan banget sih lo, Ti," ujar salah satu murid perempuan yang saat itu berpapasan dengan Tiara di tangga. Namanya Adel.
Tiara mengernyitkan dahinya. Ia benar-benar bingung karena tiba-tiba temannya mengucapkan hal tersebut.
"Kasihan kenapa, ya?" tanya Tiara.
Adel tersenyum kecil seraya melihat ke arah teman yang ada di sebelahnya.
"Lo murid baru, tapi ternyata lo pernah di-bully Lyodra sebelumnya. Gue nggak habis pikir sama tu anak," sahut Sinta, teman yang ada di sebelah Adel.
Tiara masih terlihat kebingungan. Sementara itu, banyak murid-murid lain yang mulai berkerumun di tempat tersebut. Awalnya, mereka hanya bermaksud untuk melewati jalur tersebut. Namun, berhubung di situ ada Tiara, mereka memutuskan untuk menghentikan langkahnya.
"Ini ada apa sih? Kenapa jadi kayak pada ngerubungin gue?" tanya Tiara sambal mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
"Keren juga ni geludnya para ciwi-ciwi bocil," ujar salah satu murid laki-laki bernama Dino. Saat itu, kebetulan ia sedang melihat kembali sebuah rekaman video yang memperlihatkan keributan antara Lyodra dan Tiara pada masa lampau.
Karena volume dari HP Dino cukup keras, Tiara bisa mendengar dengan jelas suara dari video tersebut. Ia pun mengarahkan pandangannya ke arah Dino yang saat itu sibuk memperlihatkan layar HP-nya kepada teman-temannya yang lain.
Seketika, tubuh Tiara langsung terasa lemas, entah mengapa hanya dengan mendengar suara teriakan dari rekaman video tersebut bisa membuatnya trauma. Kini, gadis itu hanya bisa terpaku di tempatnya berdiri. Sementara itu, dadanya mulai sesak. Ia pun tak sanggup lagi menopang berat tubuhnya dan mulai terduduk lemas.
Beberapa murid yang ada di sekitarnya pun langsung mengnampiri Tiara dan berusaha membangunkannya. Namun, saat itu keadaan Tiara sudah terlampau lemas. Bahkan, untuk membuka mata pun, ia terlihat sangat kesusahan.
"Tiaraa!!!" terdengar jeritan keras dari seorang murid perempuan yang baru saja tiba di tempat tersebut. Siapa lagi kalau bukan Keisya.
Gadis itu langsung meghampiri Tiara yang saat itu sudah dalam kondisi setengah sadar.
"Kei, sini Tiara biar gue urus," ujar Dewi, salah satu murid yang merupakan anggota PMI.
Keisya menganggukkan kepalanya dan kembali berdiri. Sementara itu, Dewi dan beberapa temannya yang sesama anggota PMI langsung memapah Tiara dan membawanya ke UKS.
"Tunggu, gue mau ikut!" teriak Keisya seraya berlari kecil untuk menyusul Dewi dan rombongannya.
Sementara itu, tak jauh dari tempat Tiara terduduk lemas, ada seorang murid laki-laki yang dari tadi terlihat menunjukkan wajah khawatirnya. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Nuc, gue bener-bener ngerasa aneh sama Tiara. Entah kenapa, semakin ke sini, gue semakin ngerasa kalau ada banyak hal yang dia sembunyiin. Gue juga syok setelah tahu dia pernah berurusan sama Lyodra sebelumnya. Padahal, Tiara kan masuk ke sini pas Lyodra udah fokus ke karirnya," cerocos Sam Panjang lebar.
Nuca hanya diam saja. Pandangannya terus terfokus ke arah tim PMI yang tengah menuntun Tiara menuju UKS. Ia baru fokus ke Sam setelah orang-orang itu sudah tidak terlihat di matanya.
Laki-laki itu menghela napasnya. Ia sebenarnya sudah tahu sedikit mengenai Tiara, yakni terkait riwayat kesehatan mentalnya. Namun, sebenarnya Nuca tidak yakin bahwa hanya hal itu yang Tiara sembunyikan dari banyak orang.
"Jangan bilang kalau lo tau sesuatu, ya?" tuduh Sam setelah tak kunjung mendapatkan respon dari Nuca.
"Ngarang banget. Mending kita langsung ke kelas aja daripada terus-terusan di sini," sahut Nuca seraya melangkah duluan meninggalkan tempat tersebut.
"Nuc, tunggu! Nuc, lo tahu sesuatu kan? Bagi ke gue dong, Nuc!" teriak Sam sembari berjalan menyamai Langkah Nuca.
---
Holla, I'm back!
Ke depannya Insya Allah bakal lanjut buat nulis karena takut alur yang udah ada di kepala menguap perlahan-lahan. Maaf ya karena udah lama nggak update dan sekalinya update cuma singkat begini. Sebenarnya, part ini udah aku tulis lebih panjang, tapi berhubung ini udah malem banget (mulai mengantuk) jadinya saya post potongan cerita yang memang sudah pasti jadi bagian alurnya. Sisanya masih mau diperbaiki lagi hehe.
Masih setia nungguin cerita ini sampai selesai kan? Haha thanks ya buat yang udah baca<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanya Hati
JugendliteraturNuca, anak alim, menantu idaman, bahan secret admirer ciwi-ciwi SMA Garuda Sakti, tiba-tiba harus mengalami hubungan rumit di antara dua perempuan populer di SMA-nya. Nuca ingin jatuh cinta. Tapi, bukan seperti ini caranya. Ya, dua perempuan itu, T...