Tiara keluar dari kamar mandi seraya mengusap-usap rambutnya yang basah dengan handuk. Lalu, ia membentuk handuknya sedemikian rupa sehingga menutupi seluruh bagian kepalanya.
Entah mengapa, tangan Tiara sudah gatal untuk segera meraih ponsel yang ia letakkan di atas kasur. Sebagai anak kos, ponsel adalah salah satu alat penghibur diri apabila rasa jemu tiba. Termasuk juga Novi, sahabat barunya di SMA Garuda Sakti. Tiara benar-benar bersyukur bisa mengenal gadis berambut ikal tersebut untuk menemani hari-harinya di Jakarta. Selain Novia, belum ada sosok lain yang benar-benar bisa ia anggap dekat.
Begitulah memang resiko apabila tinggal jauh dari keluarga. Meskipun begitu, Tiara tidak pernah menyesali pilihan yang ia ambil sendiri.
Tiara menghela napas panjang seraya melihat jarum jam dinding di kamarnya yang terus berputar.
Argh.
Tiba-tiba ia teringat sesuatu. Tadi, ia meminta Nuca untuk mengabarinya apabila sudah sampai di rumah.
Tiara bergegas membuka aplikasi WhatsApp di ponselnya. Saat itulah, chat dari seseorang dengan gambar profil Spongebob muncul paling atas. Tiara tersenyum lebar. Rasanya, ia sangat yakin bahwa chat yang baru saja masuk tersebut adalah dari Nuca.
Lapor. Sudah sampai dg selamat.
Tiara tertawa kecil setelah membaca pesan tersebut. Entah mengapa, ia menganggap bahwa Nuca berniat untuk bercanda meskipun bisa jadi kenyataannya tidak.
Siap, laporan diterima.
Tiara geli sendiri setelah membaca pesannya barusan. Lalu, ia merebahkan tubuhnya di kasur sambil terus memperhatikan layar ponselnya. Entah mengapa, ia begitu berharap agar pesannya segera dibaca oleh Nuca.
Hingga akhirnya, tanda dua centang abu-abu itu sudah berubah menjadi dua centang biru. Tanpa sadar, Tiara mengeluarkan jeritan kecil setelah melihat hal tersebut.
Jangan lupa tidur ti.
Iya, lo juga nuc.
Sepertinya, obrolan mereka hanya akan berhenti sampai di situ. Setelah membaca pesan terakhir dari Tiara, Nuca tidak memberi balasan apa-apa lagi. Sebenarnya, Tiara merasa sedikit kecewa karena ia masih ingin mengetahui sisi lain dari Nuca lewat obrolan di WA.
Lagipula, sejak kapan Tiara bersikap seperti ini pada Nuca? Sejak kapan ia berusaha menjgenal 'lebih dekat' laki-laki itu?
***
"Apa? Nuca dipanggil ke BK?"
"Iya, wajahnya lebam-lebam gitu. Nggak tau kenapa."
"Masa' Nuca berantem sih? Nggak mungkin, lah!"
Entah mengapa, telinga Keisya langsung sensitif begitu mendengar murid-murid di SMA Garuda Sakti membicarakan Nuca. Apalagi, ia juga sempat mendengar bahwa wajah Nuca lebam. Sebenarnya, ia ingin sekali menanyai salah satu dari mereka. Namun, Keisya tidak mau jika mereka curiga berlebihan. Apalagi, pertengkarannya dengan Angga beberapa waktu yang lalu masih menjadi topik panas di kalangan murid SMA Garuda Sakti.
"Kei!"
Keisya menoleh dengan malas setelah mendengar suara seorang murid laki-laki yang memanggil namanya. Ia sudah hafal dengan suara yang selalu terdengar paling keras apabila ada gosip heboh di sekolah.
Keisya menghembuskan napas kesal begitu melihat sosok itu. Saat itu, murid laki-laki itu muncul bersama seorang murid perempuan dengan gaya rambut kuncir dua khas anak kecil.
"Ada apa lagi sih, Sam?" tanya Keisya.
"Nuca dipanggil ke ruang BK, tuh! Soalnya, wajahnya lebam-lebam waktu dateng ke sekolah. Jadi, guru curiga kalau dia habis berantem," beri tahu Sam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanya Hati
Teen FictionNuca, anak alim, menantu idaman, bahan secret admirer ciwi-ciwi SMA Garuda Sakti, tiba-tiba harus mengalami hubungan rumit di antara dua perempuan populer di SMA-nya. Nuca ingin jatuh cinta. Tapi, bukan seperti ini caranya. Ya, dua perempuan itu, T...