10. Bagaikan Langit di Sore Hari

1.4K 132 33
                                    

"Ada rame-rame apa ya?" tanya Tiara setelah melihat kerumunan murid di balkon. Ia menghampiri salah seorang murid perempuan yang sedang asyik mengobrol dengan temannya. Ia sendiri baru saja kembali dari kantin.

"Si Keisya habis ngelabrak Angga, Ti. Ngeri, pokoknya," jawab Sere, murid tersebut.

Tiara membelalakkan matanya. Lalu, ia ikut melihat ke bawah – tepatnya ke arah lapangan basket. Saat itu, lapangan basket tampak sepi. Di sana hanya ada Angga dan beberapa temannya yang sesama anggota tim basket sekolah.

"Keisya udah pergi, Ti. Tapi, tadi mereka sempet adu mulut gitu kayaknya. Bahkan, katanya Keisya sempet nampar si Angga begitu sampai di lapangan," jelas Sere.

Tiara terdiam. Wajahnya tampak sangat tegang dan serius. Lalu, gadis itu mulai melangkah meninggalkan kerumunan. Ekspresinya masih sama. Tatapannya juga terlihat kosong. Sepertinya ada hal serius yang membebani pikiran Tiara setelah mengetahui kejadian tadi.

"Gue mau ngasih tahu sesuatu. Tapi janji ya, lo mau ngikutin permintaan gue," ucap Tiara pada Keisya. Saat itu, mereka berdua berada di kolam renang. Kebetulan, tempat itu sedang sepi karena tidak digunakan untuk pelajaran olah raga.

Keisya menganggukkan kepalanya.

"Berhubung lo udah putus sama Angga, kayaknya aman buat gue nyeritain hal ini. Jadi...Nuca sempet dilabrak sama Angga di Kedai Keyi. Gue nggak tahu pasti apa masalah mereka saat itu. Yang jelas..."

"APA???"

Tiara sedikit terkejut saat Keisya tiba-tiba memotong ucapannya.

"Lo serius, Ti?" tanya Keisya memastikan.

Tiara hanya menganggukkkan kepalanya.

"Kapan?" cecar Keisya.

"Gue lupa. Tapi...kayaknya sekitar dua pekan sebelum pensi," jawab Tiara.

Keisya tertawa kecil. Ia juga sempat menggeleng-gelengkan kepalanya karena tidak percaya dengan fakta tersebut. Bukannya apa-apa, selama ini Angga selalu bersikap manis kepadanya. Bahkan, mantannya tersebut juga merupakan salah satu most-wanted-boy di sekolah. Namun, entah mengapa, beberapa hari terakhir ini, Keisya selalu mendapatkan fakta mengecewakan dari cowok tersebut.

"Apa gara-gara gue diboncengin sama Nuca, ya? Gosip itu kan sempet bikin heboh di sekolah," tebak Keisya.

"Oh, iya! Bener banget! Seinget gue Angga juga sempet ngungkit-ngungkit hal itu," sahut Tiara.

"Kurang ajar banget dia," umpat Keisya.

Tiara memandangi Keisya yang saat itu sedang kesal. Lalu, gadis itu meraih tangan Keisya. Keisya pun menoleh ke arah Tiara yang saat itu sedang menunjukkan ekspresi serius.

"Kei...gue mohon banget sama lo. Jangan biarin Nuca terlibat dalam urusan kalian lagi, ya?" pinta Tiara.

Keisya hanya diam saja. Lalu, ia mengalihkan pandangannya dari Tiara. Sementara itu, Tiara kembali melepaskan tangan Keisya dan ikut melihat ke depan.

"Gue harap...lo tahan emosi lo setelah tahu fakta ini, ya? Jangan sampai Nuca kenapa-napa lagi. Kasihan banget dia. Gue ngasih tahu ini juga supaya lo lebih aware aja sama Angga," jelas Tiara.

"Iya, nanti gue sewain bodyguard buat jagain Nuca kalau ada yang macem-macem ke dia," timpal Keisya.

"Gue serius, Kei," ucap Tiara.

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang