27. Serba Serbi Perasaan

382 52 17
                                    

Nuca melihat jam tangannya. Sudah pukul delapan lewat sembilan belas menit. Lalu, ia menghela napas panjang karena telah menunggu cukup lama di depan kafetaria. Padahal, ia sudah membuat janji dengan Tiara untuk bertemu di tempat tersebut sehabis Isya atau sekitar pukul delapan.

Nuca merapatkan jaket kulitnya karena udara malam itu sangat dingin. Kemudian, ia menengok ke sekeliling dan mendapati bahwa tempat itu sudah cukup ramai oleh pengunjung yang akan menyaksikan acara Nayanika.

"Nuca!"

Nuca terkesiap. Ia pun memperlihatkan ekspresi ketakutannya setelah tiba-tiba Tiara muncul di hadapannya sambal tersenyum lebar.

"Lo kok takut gitu ngeliat gue?" lanjut Tiara beberapa saat kemudian seraya menunjukkan ekspresi merajuk.

"Eh...nggak gitu, Ti. Gue kaget aja lo tiba-tiba muncul," ujar Nuca.

"Kirain kenapa. By the way, maaf ya gue ngaret. Tadi sempet macet di jalan deket sini," jelas Tiara.

"Nggak papa, kok. Santai aja. Ya udah, kita ke sana yuk," ajak Nuca seraya menunjuk jalan menuju area utama pertunjukan.

Tiara hanya menganggukkan kepalanya. Lalu, dua orang itu berjalan bersama menuju panggung yang berada di tepi pantai. Sesampainya di sana, suasana sudah sangat ramai. Karena datang terlambat, mereka berdua tidak mendapatkan spot di dekat panggung.

"Yah, Nuc. Gue bener-bener minta maaf. Gara-gara gue telat, kita nggak dapet tempat di depan," kata Tiara dengan nada bersalah.

Nuca menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Eh nggak papa, Ti. Mau di mana aja gapapa, kok," sahut Nuca.

Tiara melihat ke arah Nuca. Tatapannya terlihat mengintimidasi. Sebenarnya, gadis itu hanya ingin menguji kebenaran dari perkataan Nuca. Tiara sendiri tahu bahwa Nuca sangat ngefans dengan The Overtunes.

"Serius?" tanya Tiara. Tatapannya masih tertuju pada Nuca.

Tentu saja, Nuca yang terus-terusan ditatap oleh Tiara langsung salah tingkah. Bahkan, ia sempat menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal.

Please berhenti natap gue, Ti.

"Serius, Ti!" tegas Nuca kemudian.

Barulah, setelah itu, Tiara mengalihkan pandangannya dari Nuca dan mulai melihat ke arah panggung. Saat itu, dua pembawa acara yang merupakan mahasiswa dari UI dan UNJ mulai membuka acara. mereka berdua terlibat obrolan cukup lama untuk menjelaskan konsep acara Nayanika.

Sepuluh menit kemudian, sesi yang dinanti-nantikan oleh sebagian besar pengunjung pun tiba. Pembawa acara mempersilakan The Overtunes untuk naik ke atas panggung. Saat itulah, sorak sorai penonton bergemuruh. Karena para penonton sudah tidak sabar, sang vokalis, Mikha Angelo, langsung maju mendekati stand mic dan menyapa penonton.

"Kalian mau denger lagu apa dulu?" sapa Mikha pada para penonton.

"Terserahh!!!"

"Takkan Kemana!"

"Sayap Pelindungmu!"

"I Still Love You!"

Mikha tersenyum lebar setelah para penonton bersahut-sahutan untuk menyampaikan lagu pertama yang ingin mereka dengar.

"Mmm... Gue bawain lagu ini aja, deh. Nyanyi bareng-bareng ya!"

Kali ini, Mikha melepas mic dan berjalan lebih dekat ke tepi panggung. Musik pun mulai mengalun.

"Wahh! Ini kan lagu Takkan Kemana!" sorak Tiara yang sepertinya sudah hapal dengan intro dari lagu tersebut.

"Iya nggak, Nuc?"

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang