Tiara membaca setiap tulisan di sticky notes yang tertempel di papan mading. Beberapa kali, ia tersenyum saat membaca beberapa kata penyemangat yang ada di sticky notes tersebut. Tim ekskul media – khususnya mading – memang tengah membuat project dalam rangka menyambut perlombaan antar SMA se-Jakarta.
Tim mading sendiri membuat project mengenai kampanye anti bullying di sekolah. Salah satu dari bentuk kampanye tersebut adalah pemberian kata-kata semangat berkaitan dengan sikap anti perundungan yang ditulis di sticky notes kemudian ditempel di papan mading. Selain itu, kampanye juga dilakukan melalui sosmed dengan mengunggah post yang diberi hashtag tertentu.
Udah senyum belum hari ini? Kalo belum, awas gue tendang! Hehe canda. Kalau kamu senyum, aku juga senyum deh. Awas jangan melting!!! –kei
Tiara tersenyum lebar setelah membaca tulisan tersebut. Ia sudah menduga jika tulisan dari Keisya akan dibumbui dengan hal-hal seperti itu.
Aku tebak kamu lagi senyum waktu baca tulisan ini. –jipa cantik milik gamma
Lagi-lagi, Tiara dibuat tersenyum, kali ini karena tulisan milik Ziva. Oh, ya. Ia juga baru saja mendengar gosip bahwa Ziva sudah taken oleh seorang TNI AU. Tiara pikir, Ziva dekat dengan Sam. Ternyata, kedekatan mereka berdua hanya sebatas sahabat saja.
Tiara menghela napas panjang. Kemudian, matanya menelisik ke tempat lain dan menemukan tulisan milik Sam.
GUE LAGI SEDIH, APA LO LIAT LIAT? GA USAH PROTES! HAK GUE BUAT SEDIH, BRO! IRI BILANG BOSSS!!! –SAM SADBOY
Kali ini, Tiara tertawa cukup keras. Ia sudah menduga bahwa ungkapan perasaan Sam tersebut ada kaitannya dengan gosip mengenai Ziva. Ada-ada saja memang. Meskipun banyak dari tulisan di mading yang aneh dan terkesan tidak nyambung dengan tema, namun, setidaknya, banyak sekali murid yang sudah berpartisipasi di project tersebut.
Tiara berjalan meninggalkan papan mading setelah cukup puas membaca tulisan-tulisan di sticky notes. Kini, ia dan tim mading tinggal mempersiapkan penilaian yang akan dilaksanakan lusa depan.
"Ti, mau ke GI nggak?" tanya Novi yang tiba-tiba berlari menghampiri Tiara.
"Hahh? Sekarang?" Tiara balik bertanya.
"Ya iyalah! Kapan lagi?" balas Novi.
"Gue nggak bisa, gue mau nyiapin penilaian buat lusa. Gue ada tugas buat bikin poster," tolak Tiara.
Novi sempat terlihat kecewa. Namun, ia memahami posisi Tiara yang memang tengah sibuk-sibuknya mempersiapkan perlombaan antar SMA nanti.
"Maaf ya Nov..." ucap Tiara beberapa saat kemudian.
"Ngga papa. Gue paham, kok. Ya udah, gue duluan ya..." sahut Novi. Ia menepuk bahu Tiara sebelum pergi meninggalkannya.
Tiara menghela napas panjang. Sebenarnya, akhir-akhir ini ia merasa sangat lelah dan butuh penyegaran. Banyak sekali hal yang menjadi beban pikirannya. Belum lagi ditambah dengan kesibukannya di sekolah. Kurang dari sebulan lagi, Tiara juga harus menghadapi UAS.
"Arghh!"
Tiara mengacak-acak rambutnya sendiri. Tidak seharusnya ia merasa frustasi di saat-saat seperti ini. Yang harus ia lakukan adalah segera menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Toh, kesibukannya di sekolah juga cukup ampuh dalam mengalihkan perhatiannya dari kabar mengenai sang mama.
Tiara memutuskan untuk mengerjakan poster di kolam renang, tempat favoritnya di sekolah. Ia tersenyum puas karena tempat itu terlihat sepi seperti biasanya. Itu tandanya, ia bisa berada di tempat itu dengan leluasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanya Hati
Teen FictionNuca, anak alim, menantu idaman, bahan secret admirer ciwi-ciwi SMA Garuda Sakti, tiba-tiba harus mengalami hubungan rumit di antara dua perempuan populer di SMA-nya. Nuca ingin jatuh cinta. Tapi, bukan seperti ini caranya. Ya, dua perempuan itu, T...