3. Dilabrak 'Pangeran' Sekolah

1.9K 154 16
                                    


"Oi, Nuc!" teriak Samuel seraya menghampiri Nuca yang sedang memakan bekal makan siangnya.

"Ada apa?" tanya Nuca.

"Gini-gini...gue peduli juga sama pensi. Gue udah nemuin pengganti gue buat pensi nanti," jelas Sam.

"Nggak usah bercanda, nggak lucu," sahut Nuca.

"Lo nethink banget sih jadi orang. Gue serius. Gue dapet info kalau si Tiara, murid baru yang cantiknya kebangetan tanpa pemanis buatan itu ternyata pernah juara lomba nyanyi se-Jatim," kata Sam.

Nuca mengerutkan keningnya. Ia tidak tahu apakah harus percaya pada Sam atau tidak.

"Tiara siapa?" tanyanya.

"Tiara Anugrah. Argh...lo kayaknya nggak percaya sama gue, deh. Sini, pinjem HP lo! Biar gue bukain IG-nya. Dia sering banget cover lagu, suaranya bagus banget sumpah," ujar Sam seraya mengambil HP Nuca di atas meja.

"Buset dah... Lo ternyata anak senja juga, ya. Explore lo penuh sama quotes-quotes ala-ala tumblr kek gini. Oi, lo barusan stalking Nashwa Zahira? Wah... Gue nggak nyang..."

Nuca langsung merebut ponselnya dari Sam begitu mendengar celetukan anak itu.

"Oi, gue belum selesai!"

"Makanya to the point aja! Kelamaan banget jadi orang. Pantesan si Ziva digantungin mulu."

"Kenapa bawa-bawa Ziva segala. Orang kami cuma sahabatan, kok."

Sam berhasil mendapatkan ponsel Nuca. Lalu, ia pun mulai melancarkan aksinya untuk mulai stalking IG Tiara. Sementara itu, Nuca kembali melanjutkan kegiatan makannya.

"Nih, ya... Gue dah nemu," kata Sam.

Ia pun memutar salah satu video di IG Tiara.

I can show you the world...

Shining shimmering splendid

Nuca langsung menghentikan aktivitas makannya. Setelah mendengar suara Tiara, tiba-tiba saja telinganya tergugah. Semakin didengar, suara Tiara semakin empuk.

Adem banget dah.

"Gimana, Nuc? Bagus kan? Boleh dicoba, nih," kata Sam.

"Tapi kan...dia anak mading. Masa' mau disuruh nyanyi di pensi?" sahut Nuca.

"Lo kok udah pesimis dulu, sih... Belum aja dicoba. Apa perlu gue yang nanya ke dia?"

"Nggak, ah. Ntar lo malah modusin dia."

"Lo cemburu?"

"Nggak, lah! Akrab aja enggak!"

"Tapi dia cantik, loh."

Kalau si Sam diladenin, pasti perdebatan itu tidak akan selesai-selesai. Jadi, Nuca memutuskan untuk mengalah dan melanjutkan kembali agenda makan siangnya.

***

Nuca berjalan keluar dari kelasnya dengan lunglai. Baru saja, ia bersama beberapa panitia pensi yang lain membahas mengenai progress acara tahunan tersebut. Ola sebagai 'tetua' sempat marah-marah karena persiapannya masih belum jelas. Hal itu membuat Nuca sebagai sie acara merasa cukup tertekan.

Bagaimanapun juga, ia adalah orang yang cukup bertanggung jawab apabila persiapan acara masih amburadul.

"Nuca."

Sebuah suara lembut nan menanangkan terdengar di telinga Nuca begitu remaja itu keluar dari kelasnya. Ia pun baru menyadari bahwa ada sesosok murid perempuan yang tengah berdiri tepat di depan kelasnya. Murid itu mengulungkan senyum manisnya. Kedua tangannya ngapurancang.

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang