9. Konfrontasi

1.3K 119 40
                                    

Nuca menghela napas panjang. Lalu, ia tersenyum kecil. Hari ini, entah mengapa ia merasa sangat bersemangat untuk menyambut semester baru. Mungkin karena Nuca merasa bosan terus-terusan berada di rumah selama dua pekan.

"Komando!" teriak Agus, teman sekelas Nuca yang ingin menjadi tentara. Ia hormat ke arah Nuca setelah berpapasan dengan murid jangkung tersebut.

"Selamat pagi!" sapa Nuca setelah membalas penghormatan Agus.

"Pagi, pagi, pagi!" balas Agus bersemangat.

Nuca terkekeh geli. Ada-ada saja memang.

"Gue duluan! Ada jadwal piket hari ini," ujar Agus dengan ekspresi datar khas tentara yang melapor pada atasannya.

"Yoi," sahut Nuca. Ia masih belum bisa berhenti tertawa karena sikap Agus.

"Nuca!"

Tiba-tiba, terdengar suara murid perempuan yang memanggil namanya dari belakang. Nuca pun menoleh ke arah sumber suara tersebut dan menemukan keberadaan Ainun yang tengah berlari kecil ke arahnya.

"Ada apa, Nun?" tanya Nuca.

"Lo jadian sama Keisya?" Ainun balik bertanya.

Nuca langsung mengernyitkan dahinya. Ia benar-benar bingung mengapa tiba-tiba Ainun menanyakan hal tersebut.

"Ya Allah, enggak! Lagian, Keisya udah punya pacar," sanggah Nuca.

"Tapi...kok di grup kelas pada ngeributin hal itu? Denger-denger, Keisya juga udah putus sama Angga."

Nuca kembali terlihat kebingungan.

Grup kelas? Perasaan, ia sekelas dengan Ainun. Tapi, mengapa Nuca merasa tidak pernah membaca pesan-pesan yang menggosipkan dirinya?

"Grup kelas yang mana?" tanya Nuca beberapa saat kemudian.

"Eits, gue lupa! Si Sam bikin grup pentolan, tapi minus lo. Belum lama ini, sih. Aduh, Sam. Maap gue bocorin tingkah lo," ucap Ainun polos.

Nuca mengangguk-anggukkan kepalanya. Grup pentolan, dibuat oleh Sam, dibuat akhir-akhir ini, apa lagi kalau bukan untuk ghibahin dirinya? Lagian, Nuca benar-benar heran dengan sikap Sam yang sepertinya gemar sekali membuat gosip yang tidak-tidak. Masalahnya, Sam itu cowok. Tidak wajar memang.

Namun, Nuca langsung teringat bahwa si Sam sangat dekat dengan Ziva, cewek mungil yang sudah terkenal sebagai tukang gosip sejak TK. Bahkan, Ziva selalu dicari ibu-ibu di kompleksnya setiap pagi di acara senam untuk diajak bergosip.

Ziva sendiri pernah mengaku bahwa ia adalah salah satu penyumbang postingan di Instagram Bibir Turah. Katanya, honornya lumayan untuk beli obat peninggi badan. Ya, walaupun sampai sekarang tidak manjur.

"Gue nggak ada apa-apa sama Keisya. Oh, ya. Kenapa tiba-tiba nanyain ini?" tanya Nuca.

Ainun tersenyum lebar. Lalu, ia melangkah lebih dekat mendekati Nuca. Hal itu membuat Nuca refleks mundur beberapa langkah.

"Karena...kalau Keisya sama Angga beneran putus, itu artinya, ada kesempatan buat gue deketin Angga!!!" kata Ainun. Selang beberapa saat kemudian, murid perempuan itu langsung tertawa terbahak-bahak setelah mengutarakan rencananya sendiri.

Nuca hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Lalu, ia langsung pergi begitu saja meninggalkan Ainun dan berjalan menuju kelasnya.

"Halo Bro Nuca!" sapa Sam ramah begitu Nuca masuk ke dalam kelas.

Nuca hanya mengangguk kecil seraya berjalan menuju mejanya. Ia sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan Sam setelah melihat gelagat anak itu. Apa lagi kalau bukan menyebarkan gossip yang tidak-tidak mengenai Nuca dan Keisya?

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang