Setelah melalui persiapan yang cukup panjang, akhirnya, pensi untuk menyambut akhir semester gasal digelar hari ini. Sejak pukul lima pagi, seluruh panitia sudah berada di sekolah untuk mengecek persiapan terakhir pensi. Mereka juga harus memastikan kesiapan para pengisi acara.
Di antara puluhan murid itu, tampaknya Nuca yang terlihat paling serius. Bagaimanapun juga, jabatan yang ia pegang mengharuskannya untuk selalu siaga terhadap segala kondisi yang terjadi. Saat ini, Nuca sedang berada di atas panggung untuk mengecek sound system bersama teman-temannya yang lain. Ia terlihat sangat fokus. Sampai-sampai, ia tidak menyadari keberadaan seseorang.
"Wajahnya tegang banget sih kayak nungguin istri lahiran."
Nuca menghentikan aktivitasnya sejenak setelah mendengar suara tersebut. Entah mengapa, feeling-nya mengatakan bahwa ucapan itu ditujukan untuknya.
Beberapa detik kemudian, matanya menangkap keberadaan seseorang yang tengah berdiri tepat di bawah panggung. Nuca langsung menghela nafas pasrah begitu melihat sosok itu. Meskipun begitu, ia tetap berusaha fokus pada pekerjaannya.
"Gue cantik banget, ya? Makanya lo kayak kaget begitu," lanjut pemilik suara tadi. Siapa lagi kalau bukan Keisya Levronka, sosok yang sedang Nuca hindari.
Nuca refleks menggeleng-gelengkan kepalanya. Hal itu membuat wajah Keisya yang awalnya sumringah langsung berubah menjadi kesal. Gadis itu pun langsung naik ke atas panggung untuk menghampiri Nuca.
Nuca terlihat kaget saat tiba-tiba Keisya berdiri di sebelahnya. Ia pun langsung mengalihkan pandangannya dari Keisya. Untung saja, saat itu jam masih cukup pagi sehingga belum banyak orang yang berada di sekolah.
"Lo kok diem aja sih? Nggak punya mulut ya?" omel Keisya kesal.
Nuca menggeleng pelan. Entah mengapa, tiba-tiba saja ia seperti tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun saat Keisya berada di dekatnya. Bukan apa-apa, ia masih trauma setelah dilabrak Angga atas hal yang menurutnya hanya berdasarkan pada kecurigaan berlebih saja.
"Si Nuca salting tuh gara-gara ada lo Kei," sahut Richard, murid kelas 12 yang saat itu juga berada di area sekitar panggung.
"Eh, enggak, enggak kok," sanggah Nuca cepat.
Sementara itu, beberapa murid yang berada di sekitar situ langsung mengabadikan momen antara Keisya dan Nuca. Mereka benar-benar antusias saat mengarahkan ponsel mereka ke panggung.
Nuca hanya bisa menghela nafas pasrah. Sekarang, ia paham mengapa 'gosipnya' dengan Keisya bisa langsung tersebar di kalangan murid.
"Kei, maaf. Tapi, please jangan deket-deket gue," kata Nucja pada Keisya. Wajahnya tampak sangat serius. Bagaimanapun juga, perlu keberanian lebih untuk mengucapkan hal tersebut pada Keisya.
Keisya tertawa kecil. Ia sama sekali tidak paham dengan permintaan Nuca barusan.
"Maksud lo apa, dah? Kenapa lo kayak alergi gitu sama gue? Gue salah apa sama lo?" balas Keisya.
Nuca memegang jidatnya. Ia benar-benar bingung untuk memberikan penjelasan pada Keisya. Nuca juga tidak mungkin membeberkan perlakuan Angga jkepadanya beberapa waktu yang lalu.
"Kei, tim dance bakal gladi sekarang. Kok lo masih di sini, sih?" tanya Elia pada Keisya.
Keisya langsung menepuk jidatnya. Lalu, gadis itu bergegas turun dari panggung dan menghampiri temannya tersebut. Sebelum pergi, Keisya sempat melirik tajam ke arah Nuca karena masih kesal dengan perlakuan yang diberikan laki-laki tersebut kepadanya.
Di sisi lain, Nuca langsung menghela nafas lega begitu Keisya menghilang dari hadapannya. Kini, ia bisa kembali fokus meneruskan aktivitasnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanya Hati
Teen FictionNuca, anak alim, menantu idaman, bahan secret admirer ciwi-ciwi SMA Garuda Sakti, tiba-tiba harus mengalami hubungan rumit di antara dua perempuan populer di SMA-nya. Nuca ingin jatuh cinta. Tapi, bukan seperti ini caranya. Ya, dua perempuan itu, T...