17. Tak Ada yang Selembut Sikapmu

1K 127 11
                                    

(Jangan lupa di-play lagunya, ya...:))

Lyodra melihat ke arah Nuca dan Tiara secara bergantian. Dari tadi, ia terus mengulungkan senyum manisnya. Di sisi lain, Tiara terus merasa tertekan. Meskipun Lyodra memperlihatkan gelagat menyenangkan, gadis itu tetap mempunyai firasat buruk.

Sementara itu, Nuca yang awalnya berdiri cukup jauh dari mereka berdua kini mulai melangkah mendekati dua remaja perempuan itu. 

"Hai..." sapa Lyodra ramah yang ditujukan kepada Nuca serta Tiara.

"Hai, Ly. Apa kabar?" sahut Nuca.

Lyodra tersenyum lebar seraya memperlihatkan deretan giginya yang rapi. 

"Baik. Lo apa kabar?" Lyodra balik bertanya.

"Alhamdulillah," jawab Nuca singkat. 

Setelah itu, terjadi keheningan yang cukup lama di antara mereka bertiga. Hingga Nuca pun menyadari bahwa sedari tadi Tiara hanya diam saja.

"Lo apa apa kabar, Ti?" tanya Lyodra pada Tiara. Ia memang sengaja menanyai Tiara secara khusus karena tadi remaja itu belum menanggapi pertanyaannya.

"Baik," jawab Tiara pendek.

"Loh...kalian udah saling kenal?" tanya Nuca seraya menunjuk Lyodra dan Tiara secara bergantian.

Tiara sedikit terkejut setelah Nuca menanyakan hal itu.Masalahnya, pertemuan antara ia dan Lyodra berawal dari hal yang tidak mengenakkan. Bahkan, Tiara selalu merasa trauma saat mengingat-ingat hal itu.

"Iya... Kebetulan Tiara itu deket sama Iqbal, temen selabel gue. Tapi...sayangnya, kami belum sempet kenalan sejak Tiara sekolah di SMA Garuda Sakti. Padahal, gue pengen banget kenal sama Tiara lebih deket," jelas Lyodra. Beberapa kali ia melihat ke arah Tiara saat mengatakan hal tersebut. Namun, sekali lagi, Tiara bersikap seolah tak responsif dan terlihat tidak nyaman dengan pembicaraan tersebut.

Tak lama kemudian, ponsel Lyodra berbunyi. Gadis itu pun segera mengangkat ponselnya.

"Iya, halo Pak. Oh... Acaranya dimulai sejam lagi, ya? Oke, saya nggak lupa kok. Ini saya baru aja selesai nge-mall dan siap-siap ke sana. Maksimal dua puluh menit lagi saya sampai."

Lyodra kembali memasukkan ponsel ke dalam tas selempangnya setelah pembicaraan itu selesai.

"Gue balik duluan, ya. Sehat-sehat ya kalian..." ucapnya sambil melemparkan senyum manisnya. Ia pun berbalik arah dan berjalan menuju sebuah mobil Alphard hitam yang sudah menunggunya di tepi jalan.

Tiara langsung menghembuskan napas lega begitu Lyodra sudah menghilang dari hadapannya. Kini, ia hanya bersama Nuca di tempat tersebut. Gadis itu lalu melihat ke arah Nuca yang kemudian balik menatapnya.

Tiara menghembuskan napas panjang. Gara-gara kedatangan Lyodra, ia sampai tidak ingat bahwa Nuca sepertinya mengikuti langkahnya saat turun dari bus tadi. 

"Nuc, lo mau ke mana?" tanya Tiara.

Nuca menggaruk-garuk kepalanya. Lalu, ia memberanikan diri untuk menatap kedua bola mata Tiara dan mengungkapkan jawabannya.

"Gue...mau beli sesuatu, Ti. Jadi, sekalian aja," jawabnya dengan nada yang sedikit meragukan.

Tiara tersenyum lebar. Entah mengapa, ia merasa ada yang aneh dengan sikap Nuca yang terlihat salah tingkah.

"Ooh..gitu? Mau nyari apa? Biar kita bisa bareng. Jujur, gue belum pernah nge-mall sendirian, sih," tanya Tiara.

"Gue lagi nyari hadiah buat adek gue, sih. Kebetulan, dia bentar lagi ultah," jawab Nuca.

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang