31. Death

32.2K 2.5K 67
                                    

Holla 🖐️

Happy satnight 🌙

Kalo ada typo komen yaa, Lyn lagi mager revisi huhu :v

Happy reading

~

"Ellthan kau tidak pulang?" Tanya Aiora pada Ellthan dari ponselnya yang terhubung dengan Ellthan diseberang sana.

Sekarang sudah larut malam, tetapi Ellthan belum pulang sejak tadi pagi membuat Aiora kesal.

"Aku akan ke tempat daddy karena harus membicarakan sesuatu. Cepat tidur, jangan menungguku."

Aiora mendengus pelan lalu mematikan ponselnya, apakah Ellthan mengira jika dirinya bisa dibohongi?

Aiora menatap Edgar yang sedang tertidur pulas. Merendahkan tubuhnya lalu mencium pipi Edgar sayang.

"Mommy akan kembali." Bisik Aiora lalu beranjak dari ranjang.

"Jaga Edgar." Perintah Aiora pada Alicia yang sedari tadi menunggunya di kamar.

Alicia mengangguk patuh "Baik nyonya." Balas Alicia.

Aiora memakai jaket kulit hitamnya, rambutnya dikuncir satu. Tak lupa, sebuah handgun bersembunyi di balik saku jaket kulitnya.

"Kunci pintu kamar, walaupun ada yang mengetuk pintu jangan kau buka sampai aku kembali." Kata Aiora tegas yang diangguki Alicia patuh.

Aiora berjalan keluar balkon, menyelinap turun dengan lihai tanpa ketahuan. Aiora hafal di mana letak CCTV dan para penjaga Ellthan bisa Aiora kelabui dengan mudah.

Aiora berdiri diatas pohon besar, lalu melempar ranting kayu ke arah pagar utama rumahnya membuat alarm berbunyi nyaring. Sontak saja para penjaga panik, karena mengira ada penyusup.

Dengan cepat, Aiora melompat dari pohon ke atas tembok sisi rumahnya.

Brukk..

Aiora melompat dari atas tembok besar, meringis sakit karena lompatannya salah. Sial, sudah lama ia tak beraksi membuatnya lupa bagaimana caranya.

Aiora segera masuk ke dalam mobil yang menunggu dirinya.

"Astaga hampir saja aku tertawa melihat lompatanmu yang seperti anak TK." Kekeh Sarah membuat Aiora menatapnya kesal.

"Diam, cepat jalan." Perintah Aiora tegas yang diangguki Sarah.

Aiora menatap keluar jendela, rencananya berhasil karena para penjaga itu tidak menyadari dirinya yang kabur melalui tembok.

Aiora memejamkan matanya, jantungnya berdebar cepat. Ia harap malam ini berhasil membunuh orang yang membuat Aiora merasa trauma.

**

"Tuan, anak buah Draco sebagian sudah mati." Lapor Frank pada Ellthan yang duduk di kursi belakang.

Ellthan terdiam, mudah sekali menghabisi anak buah Draco?

"Jangan lengah." Perintah Ellthan karena merasa ada yang ganjal.

Ellthan keluar dari mobil, diikuti Frank dan anak buahnya yang lain. Kenapa menghabisi Draco dengan terang-terangan? Tentu saja karena Ellthan ingin menunjukkan betapa kuat dirinya.

Gedung markas Draco tercium bau amis darah para manusia yang telah mati. Ellthan memasuki gedung utama, menatap datar sosok pria paruh baya yang duduk di kursi kebesarannya.

Not Strangers [21+] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang