HOLA🖐
Ada yang rindu sama Aiora atau Ellthan? Wkwk
Setelah nunggu lama akhirnya bisa update untuk kalian yang setia nunggu cerita ini😂Thanks banget ya.
|
|
|
Happy Reading
Sebuah transaksi rahasia diruangan bawah tanah yang berbau amis serta asap rokok menyeruak sangat pekat itu, terdapat seorang pria bertubuh tinggi dan kekar menatap lawannya tenang tetapi sorot mata itu terlihat dingin.
"Akhirnya aku bisa bertransaksi langsung denganmu Mr. Acosta." Kekeh pria bertubuh tambun itu menatap Ellthan senang.
Ellthan mendengus kecil "Transfer." Perintah Ellthan menatap Mr. Rudolf tajam.
Mr. Rudolf mengangguk cepat "Oke oke. Transfer sekarang." Katanya menatap anak buahnya sekilas.
Ellthan melihat jumlah angka di ipad nya lalu menatap Mr. Rudolf tajam "Kau menghinaku." Geram Ellthan karena jumlah uang yang ditransfer itu sangat menghinanya. Sepertinya rubah tua ini ingin bermain-main dengannya malam ini.
Mr. Rudolf tertawa senang "Hei kau masih bocah untuk memasuki bisnis ini. Bagaimana jika kau bergabung dibawahku." Tawar nya menjengkelkan.
Ellthan memejamkan matanya sesaat lalu tanpa aba-aba ia menembak cepat pria berkepala plontos itu.
Dorr...
Mr. Rudolf meregang nyawa ditempat saat Ellthan menembak tepat dimata kirinya. Anak buah Mr. Rudolf segera melepaskan senjata mereka dan berlutut didepan Ellthan.
"Tuan, ibu anda sudah menelepon untuk ke sebelas kalinya." Bisik tangan kanan Ellthan yang sudah terbiasa melihat kesadisan Ellthan seperti ini.
Ellthan mengangguk lalu memerintah anak buahnya membawa koper yang berisi narkotika itu kembali ke markas dan menghabisi semua anak buah Rudolf ditempat, karena menurutnya anjing bekas orang lain tak layak menjadi anjing di cartel miliknya.
***
Aiora menenggelamkan tubuhnya sampai dagu di bathup kamar dirumah orang tuanya. Ia masih bisa merasakan kecupan basah Ellthan dileher dan bahunya membuat Aiora kesal.
"Shit!" Umpat Aiora saat pikiran kotor menghampiri pikirannya.
Lelaki itu memang berbahaya. Aiora bisa merasakannya karena aura membunuh di diri laki-laki itu sangat terasa begitu kuat. Tetapi anehnya ia tak takut dengan mata tajam lelaki itu menatapnya seakan ia mangsa yang akan siap diterkam.
Aiora mendesah pelan saat mencoba mengingat siapa yang dulu memiliki mata tajam seperti lelaki itu. Hasilnya nihil ia tak bisa mengingat apapun.
Aiora beranjak dari bathup, membasuh dirinya dishower lalu mengambil kimono putihnya yang menggantung.
Saat Aiora keluar kamar, suara dering ponsel menyapanya nyaring yang tergeletak di atas ranjang miliknya.
Jen jen callings
Ada apa Jena meneleponnya malam-malam begini? Pikir Aiora.
"KAU KEMANA SAJA SIH HAH AKU SUDAH MENELEPONMU SEBANYAK LIMA KALI TAPI KAU TIDAK ANGKAT. HEI PUTRI MANJA KAU HABIS BERCINTA HAH?" Suara melengking Jena disebrang sana membuat Aiora menjauhkan ponselnya dari telinga sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Strangers [21+] END
RomanceWARNING : MATURE 21+, ROMANCE, VULGAR, KEKERASAN [PART LENGKAP] Tentang sebuah perjanjian yang diucapkan bocah lelaki pada gadis kecil yang mempunyai pipi merah alami membuat mereka menuju kenyataan yang sebenarnya. Tanpa disadari keluarga masing-ma...