Holla 🖐️
Happy satnight and happy reading yaa..
"Tidak ada luka berat, pasien hanya mengalami syok." Ucap seorang dokter menatap Ellthan yang terdiam.
"Tapi kenapa Aiora belum sadar?" Tanya Rheanna cemas.
"Sebentar lagi akan sadar, karena efek obat penenang membuat pasien tertidur." Jawab dokter Amerta pada temannya Rheanna.
Rheanna menghela nafas pelan "Terima kasih Amerta." Kata Rheanna tulus yang diangguki Amerta lalu pamit dari sana.
"Bagaimana dengan kakimu?" Tanya Erina pada Ellthan yang ia dengar tertembak oleh seseorang.
"Hanya goresan peluru." Jawab Ellthan.
Erina menghela nafas lega, merangkul bahu Ellthan mencoba menenangkan anaknya yang terlihat panik.
"Daddy pergi ke rumahmu untuk menjaga Edgar, jadi jangan cemas." Kata Erina mengingat suaminya tadi yang pergi untuk menjaga cucu kesayangannya.
"Dimana Revan?" Tanya Louis yang terlihat gusar.
"Dia sibuk memperawani salah satu pelayan di rumahku." Jawab Ellthan dengan santainya membuat Louis dan Rheanna menatapnya terkejut.
"Astaga." Gumam Rheanna tak habis pikir dengan putra sulungnya.
Ellthan menatap Aiora yang terbaring di atas brankar, wajah Aiora sudah tak terlalu pucat tetapi tetap saja membuat Ellthan cemas.
Saat melihat mata Aiora bergerak, Ellthan segera mendekatinya.
"Aiora?" Panggil Ellthan membuat mereka juga mendekati Aiora.
Mata Aiora mengerjap pelan, kepalanya terasa sakit membuat Aiora ingin menangis.
Louis segera menekan tombol untuk memanggil dokter agar segera datang.
"Aiora?" Panggil Ellthan lagi, tetapi Aiora tetap bergeming.
Ellthan panik, bagaimana jika Aiora amnesia dan tidak mengingat dirinya?
Sial, Aiora sudah amnesia tidak mungkin amnesia lagi kan? Pikirnya.
Pintu ruangan terbuka menampilkan dokter Amerta yang memasuki ruangan dengan tergesa. Ia segera memeriksa keadaan Aiora yang sudah sadar.
"Aiora baik-baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan." Kata dokter Amerta membuat mereka bernafas lega.
"Tapi kenapa Aiora tidak menjawab?" Tanya Ellthan.
Dokter Amerta tersenyum "Terus coba ajak bicara, mungkin Aiora masih syok dengan apa yang ia alami." Jawabnya lalu pamit dari sana.
"Aiora kau mengenali mommy?" Tanya Rheanna cemas.
Aiora menganggukkan kepalanya pelan, membuat Rheanna bernafas lega.
"Sebaiknya kita pulang terlebih dahulu, beri waktu Ellthan dan Aiora." Usul Erina yang diangguki Rheanna, tetapi tidak dengan Louis yang terlihat enggan.
"Mommy pulang yaa." Kata Erina pada Ellthan dan Aiora.
"Ell jaga Aiora." Pinta Rheanna sembari menggandeng tangan Louis untuk membawanya keluar.
Ellthan mengangguk singkat, membiarkan para orang tua itu meninggalkan ruangan Aiora.
Menatap Aiora yang juga sedang menatapnya. Aiora kenapa? Pikir Ellthan benar-benar cemas.
"Bersandar." Kata Aiora dengan suaranya yang serak.
Ellthan mengatur agar kepala kasur Aiora lebih tinggi membuat Aiora setengah duduk. Mengelus pipi Aiora yang dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Strangers [21+] END
RomanceWARNING : MATURE 21+, ROMANCE, VULGAR, KEKERASAN [PART LENGKAP] Tentang sebuah perjanjian yang diucapkan bocah lelaki pada gadis kecil yang mempunyai pipi merah alami membuat mereka menuju kenyataan yang sebenarnya. Tanpa disadari keluarga masing-ma...