H e l o 🖐️
Selamat malam kamis ya
Thanks yang udah VOTE cerita ini, semoga kebaikan kalian dibalas oleh Tuhan🙃
Sepertinya judulnya membuat perasaan kalian campur aduk ya atau penasaran haha
|
|
|
Happy Reading
Aiora berlari menuju kamar mandi, memuntahkan cairan bening dari mulutnya ke wastafel. Sudah beberapa kali Aiora muntah pagi ini membuat Aiora merasa kesal.
Hoekk..hoekk
Aiora menyalakan air kran wastafelnya lalu membasuh mulutnya sendiri, Aiora menegakkan tubuhnya menatap pantulan cermin yang menampilkan dirinya yang begitu pucat membuat Aiora meringis karena dirinya terlihat seram.
"Sial." Umpat Aiora kesal karena merasa tubuhnya melemas.
Aiora kembali berjalan keluar kamar mandi, merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Menyelimuti tubuhnya karena merasa dingin, Aiora heran sepertinya ia salah makan sesuatu membuat Aiora mual seperti ini.
Dering ponselnya membuat Aiora mengerang kesal karena ia merasa pusing di tambah dering ponselnya sangat nyaring. Aiora mengambil ponselnya yang berada di atas nakas lalu segera menjawab panggilan entah dari siapa.
"Aiora?"
Suara khas yang sangat familier membuat Aiora membuka matanya.
"Mommy." Aiora menjawab panggilan dari mommynya itu lesu.
"Astaga Aiora kau sakit? Pantas saja perasaan mommy tidak enak pagi ini. Bersiaplah mommy akan menjemputmu kita ke rumah sakit, kau jangan membantah!"
Omelan panjang lebar mommynya membuat Aiora mengerang kesal dalam hati karena ia masih mengantuk dan ingin tidur tetapi jika tidak menuruti perkataan mommynya, ia takut kena karma.
"Yes mom." Jawab Aiora lalu melempar ponselnya kesal saat mendengar nada terputus panggilan dari mommynya.
Aiora dengan malas beranjak dari ranjang, berjalan menuju walk in closet dengan lesu.
Aiora mengambil dress selutut berwarna putih miliknya lalu di baluti dengan coat berwarna cokelat muda. Suara pintu apartemennya terbuka membuat Aiora segera mengambil syal berwarna cokelat miliknya, lalu berjalan keluar dari kamar setelah mengambil slingbag miliknya.
"Astaga kenapa kau pucat sekali?" Rheanna menatap Aiora cemas.
"Ayo kita berangkat ke rumah sakit." Rheanna menggandeng Aiora berjalan keluar apartemen, ia sungguh cemas karena tadi mendengar suara Aiora yang terdengar lemas sekali.
"Kenapa kau bisa sakit seperti ini?" Gerutu Rheanna membuat Aiora terkekeh pelan.
"Sepertinya aku hanya salah makan mom." Jawab Aiora membuat Rheanna semakin mengomelinya.
Aiora hanya terdiam saat mommynya membawa dirinya memasuki mobil, pikirannya terfokus pada satu titik tetapi Aiora segera menyingkirkan pikiran itu.
"Mom kau tahu kan aku tidak bisa ke rumah sakit sembarangan?" Tanya Aiora seakan ia tersadar sesuatu.
Rheanna menepuk dahinya pelan "Mommy lupa ya ampun." Jawab Rheanna karena ia baru ingat jika anaknya ini super model.
"Putar arah kita kembali ke mansion." Perintah Rheanna pada sopirnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Strangers [21+] END
RomanceWARNING : MATURE 21+, ROMANCE, VULGAR, KEKERASAN [PART LENGKAP] Tentang sebuah perjanjian yang diucapkan bocah lelaki pada gadis kecil yang mempunyai pipi merah alami membuat mereka menuju kenyataan yang sebenarnya. Tanpa disadari keluarga masing-ma...