1 | Pertemuan Pertama

119K 5.3K 103
                                    

Setelah sekian lama akhirnya berani update😅

Selamat membaca😶

|
|
|

Happy Reading





"AIORAAAAAAAAA!" Teriak perempuan berambut blonde memasuki sebuah apartemen elite itu terlihat sangat tergesa-gesa.

Perempuan yang merasa namanya dipanggil itu mendengus sebal sembari memakai lotion ditangannya.

Brakk...

Pintu kamarnya yang tak berdosa terbentur keras dengan tembok.

Pelaku yang membuka pintu kasar itu hanya menyengir tak berdosa menatap sahabatnya yang menatap dirinya sebal.

"Eh ku kira kau belum bangun." Jena menyengir menghampiri Aiora.

Aiora melemparkan botol lotionnya kasar pada Jena yang dengan sigap menangkapnya.

"Kau berteriak seperti itu bisa membuat tetanggaku mengamuk. Jena." Omel Aiora sebal seraya berjalan kearah walk in closet.

Jena terkekeh "Ya ku kira kau belum bangun jadi aku dengan senang hati membangunkanmu." Katanya seraya mengikuti langkah Aiora.

Aiora mendengus lalu membuka kimono putihnya dan memakai kemeja putih beserta celana jeans pendek hitam sepaha.

"Kau tahu lokasi pemotretan sudah berpindah." Kata Jena sembari bersandar diambang pintu walk in closet.

"Kemana?" Tanya Aiora sembari memakai sepatu sports putihnya lalu mengambil topi dan slingbag putih pemberian Mommy nya.

"Rooftop Mcdarwis Company." Jawab Jena terdengar malas.

Aiora mengerutkan dahinya "Pemimpin Mcdarwis yang mempunyai banyak skandal dengan para model sexy?" Tanya Aiora tak percaya.

Jena mengangguk "Ya. Sebenarnya jika belum terikat kontrak, ku tak ingin menginjakkan kaki diperusahaan itu." Gerutu Jena sebal.

Aiora menatap Jena bingung "Kenapa?" Tanyanya.

Jena menghela nafas "Aku yakin pemimpin itu akan membawa salah satu atau lebih model agensi kita ke ranjangnya dan aku tak mau kau ikut." Jawab Jena terlihat cemas.

Seketika Aiora tertawa "Dia akan membayar ku dengan pulau pribadi pun aku tak mau." Balasnya.

Jena mengedikkan bahunya "Wait. Hari ini kostummu bertema awan?" Tanya Jena heran karena baru sadar outfits Aiora serba putih kecuali celana dan kacamatanya.

Aiora mendengus sebal "Tidak. Hari ini kostumku bertema malaikat." Sinisnya melotot sebal lalu meninggalkan Jena yang sedang menahan tawa.

"Pffffttt.. Kau lebih cocok jadi malaikat pencabut nyawa." Tawa Jena tak tertahan membuat Aiora kesal dan ingin sekali melempar Jena keluar dari balkon apartemennya.

**

"Ohya ponselmu kenapa tidak aktif? Mommy mu meneleponku tadi pagi karena cemas." Tanya Jena seraya menatap lampu merah didepannya.

"Astaga aku lupa, semalam ponselku tenggelam di bathup." Jawab Aiora polos membuat Jena seketika menatapnya tak percaya.

"Ya Tuhan kau seperti anak kecil saja menenggelamkan ponsel dibathup." Omel Jena kembali melajukan mobilnya setelah lampu hijau.

"Aku tidak sengaja bodoh." Ketus Aiora tak terima dipanggil anak kecil.

Jena mendengus "Kau yang bodoh kenapa tidak meminta Daddy mu membelikan ponsel!" Balas Jena tak kalah kesal.

Not Strangers [21+] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang