H O L L A 🖐️
Lyn rindu banget sama kalian yang paling sabar nunggu cerita ini update xixi :v
~
Happy Reading
"Kenapa kau tiba-tiba datang kemari?" Tanya Aiora saat mereka sedang makan siang bersama.
Revan mendengus "Aku ingin membunuh orang yang telah menyakiti adikku." Jawab Revan dengan santainya membuat Aiora melotot tak percaya.
Dugaan Ellthan benar jika Revan mengetahui informasi jika Aiora sedang dalam bahaya.
"Kau mengetahui sesuatu?" Tanya Aiora karena ia merasa jika Revan menyembunyikan sesuatu darinya.
Revan mengedikan bahunya acuh "Aku tidak akan memberitahumu." Jawab Revan menatap Aiora mengejek.
Aiora mendengus kesal, jika tak ingat Revan adalah kakaknya. Pasti Aiora akan menembak kepala pria tampan itu.
"Kau berencana untuk mengajak Edgar ke Qatar?" Tanya Revan pada Aiora membuat Ellthan menatapnya tajam.
Aiora terdiam, menatap Revan yang terlihat santai. Tetapi, ia tahu jika Revan seperti sedang menyusun rencana sesuatu untuk dirinya.
Ellthan meneguk segelas wine miliknya. Lalu beranjak dari duduknya membuat Aiora menatapnya heran.
"Aku ingin membicarakan bisnis pertambangan denganmu." Kata Ellthan datar pada Revan.
Revan menoleh lalu tersenyum smirk "Ayo, aku sudah tak sabar melakukan itu." Balas Revan beranjak dari duduknya, berjalan menyusul Ellthan yang sudah pergi terlebih dahulu.
Aiora sendiri di meja makan. Pikirannya melayang pada Ellthan dan Revan. Apa yang akan dibicarakan kedua manusia gila itu?
Ah sial, seharusnya ia memasang penyadap di ruang kerja milik Ellthan.
"Alicia." Panggil Aiora pada maid yang tadi membuatkan minuman untuknya dan Revan.
Alicia berjalan menghampiri Aiora dengan kepala menunduk hormat.
"Revan mengatakan sesuatu padamu?" Tanya Aiora.
"Ti-tidak nyonya." Jawab Alicia jujur.
Aiora menghela nafas pelan, kenapa maid ini terlihat sangat polos dan jujur. Alicia memang masih sekolah dan sebentar lagi lulus. Lalu kenapa perempuan ini terlihat sangat polos?
Entah kenapa Aiora mempunyai firasat akan ada yang terjadi pada maid ini dengan Revan. Sejak makan siang, Revan terus melirik Alicia dengan tatapan yang berbeda.
Alicia bukan tipe perempuan favorit Revan. Revan tidak suka yang polos dan lugu seperti ini. Tetapi, kenapa pria gila itu terlihat tertarik dengan Alicia?
"Ah sudahlah, bereskan ini semua." Perintah Aiora dengan suaranya yang lembut.
"Baik nyonya." Jawab Alicia beserta maid lainnya.
**
"Aku menemukan Draco." Kata Revan menyela Ellthan yang akan berbicara.
Ellthan terdiam, menatap Revan yang terlihat sangat misterius.
"Aku ingin membunuhnya dengan tanganku sendiri." Kata Ellthan terdengar tak mau urusannya dicampuri oleh Revan.
"Besok malam. Bunuh Draco di markasnya." Kata Revan menatap Ellthan serius.
"Lebih cepat akan lebih baik. Aku tak mau Aiora lama-lama dalam bahaya, karena membuat kehidupannya tak tenang." Kata Revan menatap Ellthan dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Jika kau tidak berhasil membunuhnya. Aku akan membawa Aiora dan Edgar ke Qatar." Ancam Revan membuat Ellthan menatapnya tajam.
"Kau pikir Aiora akan segera mengingatmu?" Sinis Revan.
"Jangan mencampuri urusanku." Geram Ellthan.
Revan mendecih "Terserah. Hanya satu yang aku inginkan sebelum aku pulang ke Qatar. Bunuh Draco dengan tanganmu, atau aku akan membawa Aiora dan Edgar pergi." Kata Revan tegas lalu keluar darisana.
Meninggalkan Ellthan yang terlihat akan murka. Tidak, Ellthan pasti berhasil membunuh Draco. Ellthan tak akan pernah membiarkan Aiora dan Edgar dibawa pergi oleh Revan.
Banyak yang minta buatin cerita Revan dan maid itu, yakin mau baca?
Doain ya biar idenya lancar jadi bisa update terus tanpa gantung lama 🤍
Votenya yaaaaaa semua chapter haha
See ya Readers tersabar 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Strangers [21+] END
RomanceWARNING : MATURE 21+, ROMANCE, VULGAR, KEKERASAN [PART LENGKAP] Tentang sebuah perjanjian yang diucapkan bocah lelaki pada gadis kecil yang mempunyai pipi merah alami membuat mereka menuju kenyataan yang sebenarnya. Tanpa disadari keluarga masing-ma...