He lo
Happy satnight🌙
And
Happy Reading
Ellthan menyuapi salad buah untuk Aiora yang sedang bermain game di ipad nya. Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kandungan Aiora yang sudah semakin besar.
"Ah sial." Kesal Aiora karena kalah dalam game.
Ellthan merebut ipad yang Aiora pegang, membuat Aiora menatapnya protes.
"Ell." Kesal Aiora karena ipad nya direbut.
"Kita sampai Aiora." Kata Ellthan sembari menunjuk keluar jendela mobil.
Aiora menghela nafas pelan, menatap keluar jendela mobil melihat bangunan rumah sakit yang terlihat sangat besar.
Ellthan turun dari mobil terlebih dahulu, lalu membantu Aiora untuk turun dari mobil yang terlihat kesusahan karena perutnya yang besar.
Ellthan mengajak Aiora memasuki gedung rumah sakit, mereka sudah membuat janji dengan dokter yang dulu pernah memeriksa Aiora.
"Hai, kalian akhirnya datang." Kata dokter Farah terlihat senang menatap Aiora.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Aiora pada dokter Farah.
"Kabarku baik Aiora. Lalu bagaimana kabarmu?" Tanya dokter Farah.
"Kabarku lumayan baik." Jawab Aiora membuat dokter Farah tertawa.
"Kehamilanmu yang semakin tua membuat dirimu kesulitan?" Tanya dokter Farah membantu Aiora untuk berbaring di atas brankar.
"Ya, karena aku tidak bisa bergerak bebas." Jawab Aiora.
Ellthan menatap Aiora yang sedang diperiksa kandungannya. Menatap layar monitor yang menampilkan janin di dalam perut Aiora.
"Selamat, sepertinya bayi kalian berjenis kelamin laki-laki." Kata dokter Farah membuat Aiora menatap layar monitor.
Aiora tersenyum "Sesuai keinginanmu Ell." Kata Aiora pada Ellthan.
Ellthan terlihat senang. Ia membantu Aiora untuk turun dari brankar setelah pemeriksaan selesai.
"Perkiraanku kau melahirkan dua minggu lagi." Kata dokter Farah.
Aiora menatap dokter Farah terkejut "Secepat itu?" Tanya Aiora heran.
Dokter Farah tersenyum "Ini memang sudah waktunya kau melahirkan Aiora." Kata dokter Farah.
"Aku ingin melahirkan secara normal." Kata Aiora tiba-tiba membuat dokter Farah menatapnya terkejut.
"Sungguh? Itu bagus." Kata dokter Farah dengan senyumnya yang tulus.
Ellthan terdiam, ia memikirkan bagaimana saat Aiora melahirkan anak pertama mereka. Ellthan harap Tuhan selalu melindungi Aiora dan anaknya.
**
Setelah pulang dari rumah sakit, mereka pergi ke toko khusus perlengkapan bayi.
Kamar untuk anak mereka sudah siap, hanya perlu membeli beberapa perlengkapan bayi yang lain saja.
"Ini lucu." Gumam Aiora menatap baju bayi lelaki yang ada ditangannya.
"Membeli baju lagi?" Tanya Ellthan yang berada disebelah Aiora.
"Tentu, karena ini sangat lucu." Jawab Aiora terlihat antusias.
Sebenarnya mereka sudah berbelanja baju sangat banyak, tetapi sepertinya Aiora belum puas. Biar saja, toh yang bayar bukan dirinya tetapi Ellthan.
"Ayo aku ingin pulang." Kata Ellthan terlihat kesal karena tak nyaman berada terlalu lama di toko ini.
Aiora mendengus kesal "Yasudah ayo kita pulang, bayar dulu belanjaannya." Kata Aiora.
Ellthan memberikan keranjang belanjaannya pada Frank. Ellthan membawa Aiora keluar toko, ia tak nyaman karena menjadi pusat perhatian disana.
"Aku ingin ke gereja." Kata Aiora saat mereka sudah berada di dalam mobil.
Ellthan menatap Aiora "Untuk apa?" Tanya Ellthan karena merasa dirinya tak pantas kesana, sebab Ellthan sangat jarang beribadah.
"Tentu saja berdoa." Jawab Aiora kesal.
Ellthan mengeluarkan pandangannya keluar jendela, Ellthan merasa ada yang sedang mengawasi mereka.
"Frank." Panggil Ellthan seolah meminta Frank untuk memeriksa keadaan.
"Ada apa?" Tanya Aiora menatap Ellthan.
"Aku akan membawamu ke gereja nanti. Tidak untuk saat ini." Kata Ellthan terdengar tak mau dibantah.
Aiora menatap Ellthan tak suka "Ada apa?" Tanya Aiora lagi dengan kesal.
"Ada yang mengawasi kita Aiora." Jawab Ellthan menatap Aiora lembut.
Aiora mengedarkan pandangannya, sungguh ada yang mengawasi mereka?
Frank kembali masuk ke dalam mobil "Sebaiknya kita segera pergi dari sini tuan." Kata Frank yang diangguki Ellthan.
"Siapa yang mengawasi kita? Tikus kecil?" Tanya Ellthan terlihat menahan amarah.
Frank mengangguk pelan "Ya tuan." Jawab Frank membuat Ellthan mendengus kasar.
Aiora terdiam, ia memikirkan sebenarnya siapa yang sedang mengawasi mereka.
"Duke?" Tanya Aiora sembari menatap Ellthan.
Rahang Ellthan mengeras, menatap Aiora dalam "Dia begitu menginginkanmu Aiora." Kata Ellthan terdengar marah.
"Dia mengetahui tentangku?" Tanya Aiora menatap Ellthan curiga.
"Ya." Jawab Ellthan membuat Aiora menatapnya tak percaya.
Cieeee yang mau jadi aunty online xixi.
Jangan lupa vote yo
See ya🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Strangers [21+] END
RomanceWARNING : MATURE 21+, ROMANCE, VULGAR, KEKERASAN [PART LENGKAP] Tentang sebuah perjanjian yang diucapkan bocah lelaki pada gadis kecil yang mempunyai pipi merah alami membuat mereka menuju kenyataan yang sebenarnya. Tanpa disadari keluarga masing-ma...