Hari ini akan menjadi hari pertama lia di sekolah baru nya. ia menjalani rutinitas nya seperti biasa, tidak ada yang berbeda dengan saat dia masih di kota, mungkin beda nya hanya suasana saja.
Lia dan keluarga nya sedang duduk bersama di ruang makan, ibu lia memutuskan mulai sekarang mereka akan selalu mengadakan sarapan bersama, dengan harapan hubungan antara anggota keluarga dapat semakin dekat. Mereka memakan sarapan nya dengan tenang, ini adalah awal yang baik bukan.
Baru kali ini, suasana di pagi hari setenang ini, biasanya selalu ada perdebatan, entah itu antara lia dengan lino atau lia dengan sang ibu.
Setelah sarapan, mereka semua langsung bersiap untuk berangkat ke sekolah. Di daerah ini, tidak terlalu banyak kendaraan berlalu Lalang. Penduduk disini lebih memilih jalan kaki daripada naik kendaraan, mungkin itu menjadi salah satu alasan kenapa udara di daerah ini sangat sejuk.
Jadi lia lebih memilih berangkat sendiri ke sekolah baru nya. lia dan kedua adik nya berada di satu sekolah yang sama hanya beda Gedung, tapi lia lebih suka sendirian.
Di perjalanan menuju sekolah, lia bersenandung ringan, menendang batu kerikil di setiap jalan yang ia pijak.
Apakah lia tau dimana letak sekolah nya? tentu saja TIDAK.
Lia hanya mengikuti kemana arah kaki nya berjalan, dia memutuskan untuk berangkat sendiri bukan untuk bolos ya. Lia tidak senakal itu.
Sampai sebuah tepukan di bahu nya membuat lia menolehkan kepala nya, ia melihat 2 orang perempuan yang memakai seragam yang sama dengan nya sedang tersenyum pada nya.
"haii, kamu sekolah di sekolah yang sama kayak kita kan?" tanya salah satu nya.
'kan kalian bisa lihat sendiri. jelas jelas seragam kita sama' gumam lia.
"kamu ngomong apa?"
"oh, enggak. Gapapa." jawab lia singkat.
Kedua perempuan itu saling melirik satu sama lain, raut wajah mereka berubah jadi kesal karena lia. bagi mereka lia terlalu dingin, dan menyebalkan. Mereka kemudian berjalan duluan meninggalkan lia di belakang. Padahal maksud mereka baik ingin mengajak lia berangkat bersama ke sekolah, meskipun belum pernah bertemu sama sekali.
Bukan kah rose sudah bilang, kalau orang orang di daerah ini baik.
Lia mendengus, dalam hati ia berdebar debar, sejujurnya ia sangat canggung untuk berbicara pada orang asing, namun ia menunjukkan kecanggungan nya itu melalui sikap yang menyebalkan di mata orang lain.
Diam diam lia berjalan mengikuti kedua perempuan tadi, lia kan tidak tau dimana letak sekolah nya, jadi ia ikuti saja. Sampai kaki yang membawa nya berjalan itu berhenti di tempat, karena ia sampai pada suatu jalan, dimana banyak sekali murid murid yang berjalan kearah yang sama di depan. Sepertinya mereka semua juga akan berangkat ke sekolah, lia ikuti saja mereka semua.
Beberapa menit kemudian, lia dapat melihat sebuah bangunan yang ia yakinkan itu adalah sekolah nya, sederhana dan tidak sebesar sekolah nya di kota. lia dapat melihat sekeliling nya, semua murid berjalan berpasangan, ada yang terlihat berjalan dengan kekasih nya, ada yang berjalan dengan sahabat nya dan kelompok nya sendiri.
Lagi lagi lia hanya sendirian, jika ada teman teman nya disini, pasti ia sudah berjalan bersama dengan teman teman nya. lia terus berjalan, masih memikirkan teman teman nya yang di kota. karena melamun, ia tidak sengaja menabrak punggung seseorang di hadapan nya.
"aduh. teriak lia. ia mengusap dahi nya yang menabrak punggung orang itu."
Kemudian orang yang ditabrak membalikkan badan nya, dan lia menatap laki laki yang lebih tinggi darinya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Athalia [ √ ]
Teen FictionLia, remaja perempuan yang duduk di bangku SMA memiliki kehidupan yang biasa biasa saja, tidak ada hal spesial di dalam hidupnya, pikir lia. namun orangtua nya tiba tiba memutuskan untuk pindah ke rumah ke daerah yang jauh dari kota. ia pikir hi...