18 | SUSPICIOUS

9 0 0
                                        

Lia berjalan di Lorong sekolah nya dengan wajah kusut. Ia tidak bisa tidur nyenyak semalam, kejadian semalam membuat nya suasana hati nya tidak baik sekarang. Pagi tadi, lia juga tidak banyak bicara saat keluarga nya mengajak nya bicara. Saat sedang berjalan di Lorong, ia mendengar seseorang memanggil dirinya.

"hey! Kamu teman grace ya?"

Lia hanya menatap datar orang itu, menunggu kata kata selanjutnya yang akan ia lontarkan.

"memang nya apa yang kamu lakukan sampai bisa berteman dengan grace? Tumben sekali grace mau berteman dengan orang seperti kamu. Biasa saja, tidak cantik, suka cari perhatian."

Lia yang suasana hati nya tidak baik, membuat nya menjadi sangat sensitive sekarang.

"TERUS APA URUSAN NYA SAMA KAMU?! KAMU IRI SAMA AKU? IRI KARENA AKU TEMENAN SAMA GRACE? KAMU TANYA KENAPA DIA MAU TEMANAN SAMA ORANG KAYAK AKU?! Aku itu dari kota! kamu Cuma dari daerah kecil kayak gini aja banyak omong." bentak lia, kemudian lia berjalan berlalu dari hadapan orang itu.

Lia sadar bahwa sedari tadi orang orang sudah berkerumun karena penasaran darimana suara teriakan itu berasal, orang orang itu terkejut karena dibentak oleh lia. apalagi lia merendahkan mereka, karena mereka dari daerah ini dan lia dari kota.

Mereka yang juga mendengar ucapan lia, mulai memandang lia negatif. Lia adalah anak dari kota yang sombong, suka mencari perhatian, dan menyebalkan.

Sesampainya lia di kelas, murid murid di kelas nya menatap lia dengan pandangan tidak suka. Lia tidak peduli, ia terus berjalan menuju tempat duduk nya.

Lia menghela nafas kasar. Kenapa sejak ia pindah kemari, masalah terus berdatangan ke hidupnya. Lia bingung harus dengan cara apa agar ia tidak terkena masalah terus. Ia sudah berusaha semampu nya agak tidak ada masalah yang terjadi, namun tuhan benar benar sudah mengatur nya sedemikian rupa.

Dan bel sekolah berbunyi, semua murid di kelas lia segera duduk di kursi nya masing masing, pelajaran pertama pun dimulai.

30 menit kemudian, guru baru saja selesai menerangkan materi.

"baiklah, untuk hari ini materi nya sampai sini dulu. Apakah ada yang mau bertanya?" tanya guru itu, dan beberapa murid menggelengkan kepala nya sebagai jawaban.

"karena tidak ada yang bertanya, saya akan memberikan kalian tugas. Tugas ini akan kalian kerjakan berkelompok. Satu kelompok lima orang. Kalian mau memilih sendiri anggota nya atau saya pilihkan?"

"KITA PILIH SENDIRI!" teriak semua murid di kelas itu bersamaan.

Kemudian sang guru menjelaskan tugas yang harus mereka kerjakan. Tepat setelah sang guru selesai menerangkan, bel sekolah berbunyi yang menandakan pergantian pelajaran telah tiba.

Beberapa murid bersorak riang karena pelajaran ini berakhir, bagi mereka pelajaran biologi sangat lah membosakan, iya, sedari tadi mereka sedang pelajaran biologi. Ditambah sang guru yang mengajar dengan suara sangat pelan dan kecil, membuat mereka mengantuk selama pelajaran.

Setelah sang guru pergi meninggalkan kelas, anak anak di kelas lia mulai sibuk mencari teman untuk masuk kedalam kelompok mereka. Lia khawatir, ia takut ia tidak mendapat teman kelompok, kalau ia tidak dapat kelompok ia merasa malu, nanti mereka malah menertawakan dirinya.

Lia ingat ia mempunyai sahabat yang biasanya selalu belajar bersama dengannya, grace. Lia berjalan kearah meja grace, ia melihat grace sedang menatap datar anak anak di kelas ini. namun lia tidak menghiraukan itu, ia duduk di meja depan grace dan tersenyum padanya.

"grace! Satu kelompok sama aku yuk. Kamu belum dapat kelompok kan?" tanya lia.

Raut wajah grace yang datar berubah jadi tersenyum hangat pada lia.

"oke! Ayok." jawab grace.

"asikk!! Tapi kan satu kelompok harus lima orang, sisanya siapa ya?"

Grace tidak menjawab perkataan lia, ia melirik sekitar, dan matanya menangkap seorang laki laki duduk sendirian di ujung kelas. Grace menunjuk laki laki itu.

"dia. Laki laki itu lumayan pinter, tapi dia pendiam. Kamu aja yang ngomong sama dia." kata grace dengan cuek.

Lia merasa tidak enak hati pada grace, pasalnya sejak kemarin grace selalu bersikap cuek dan dingin kepadanya. Lia ingin bertanya, namun ia takut untuk melakukannya. Lia mengangguk mengerti, ia berjalan menghampiri laki laki di belakang.

"hai! Sorry ganggu, kamu udah dapat kelompok?" tanya lia cepat, jantung nya berdebar debar lagi. selalu saja seperti itu, ia selalu berdebar setiap dekat dan berbicara dengan laki laki. Laki laki itu menolehkan kepala nya menatap lia.

"belum." jawab nya singkat.

"kalau gitu mau satu kelompok sama aku gak? Ada aku dan grace."

"enggak. Terima kasih."

Lia mendengus kesal mendengar nya, cuek sekali. baru saja lia ingin beranjak pergi dari sana, suara laki laki itu terdengar lagi.

"tunggu. Kamu bilang grace?" tanya nya dan lia menggangukkan kepala nya.

Laki laki itu menatap kearah grace di depan, ia bertatapan mata dengan grace, grace tersenyum padanya. Laki laki itu langsung merasa gugup karena senyuman aneh grace. Laki laki itu Kembali menatap lia.

"ok aku mau."

Lia menghela nafas lega, kemudian ia pergi beranjak dari sana dan Kembali ke tempat grace.

Sesampainya di tempat grace, lia mendengus kesal. Grace terkekeh mendengar nya.

"menyebalkan banget dia. Sok cuek, aku udah ngomong baik baik sama dia, untung nya dia mau walau sempat nolak diawal sih." kata lia yang terus mengoceh membicarakan laki laki itu.

"iya dia memang begitu. Tapi dia baik kok, dia bisa membantu banyak di kelompok kita." kata grace sambil Kembali tersenyum.

mencurigakan dari nada bicara nya. pikir lia.

------

Athalia [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang