10 | MISS THEM

14 1 0
                                        

Udara di pagi hari di daerah ini sangatlah sejuk. Lia dan adik adik nya yang biasa nya bangun siang, sekarang jadi bangun lebih awal. Mungkin karena mereka bangun di tempat baru dan masih asing, jadi mereka belum menemukan kenyamanan di rumah baru mereka ini.

Lia dan adik adik nya juga sudah mandi dan sekarang mereka sedang duduk di teras depan rumah. Mereka menunggu sang ibu dan ayah pulang ke rumah. Kedua orang tua nya sedang pergi keluar membeli sayur dan makanan lainnya.

Lino sedang membaca buku komik nya dan nio yang sibuk memperhatikan belalang di salah satu pot tanaman di rumah itu. daerah ini memang merupakan daerah yang terbuka. Jadi hewan hewan bisa bebas berkeliaran di daerah ini. lia hanya duduk dengan tenang di kursi teras depan, mengayunkan kakinya, dan melamun.

Kemudian suara yang tak asing lagi terdengar oleh lia. itu adalah rose.

Kedua orang tua nya juga ada disana, berjalan bersama dengan kai dan rose. Lia tersenyum hangat pada rose. Mereka saling menyapa satu sama lain, dan memutuskan untuk sarapan bersama.

******

Sarapan sederhana telah dilaksanakan oleh keluarga lia, kai, dan rose.

Kai, ayah, lino,dan nio memutuskan untuk berkeliling di sekitar rumah. Kai juga menjelaskan detail rumah ini, mulai dari sejarah di balik rumah ini juga sampai hutan yang ada di belakang rumah ini.

"rumah ini sudah lama kosong, mungkin sekitar 2 tahun. dulu yang tinggal disini itu pasangan suami istri, namun mereka pindah karena ada masalah pribadi katanya. Jadi rumah ini dibiarkan kosong, dulu suami nya kerja di bagian perhutanan, mengurus kayu kayu, halaman depan nya bisa luas karena biasa ia menyimpan kayu kayu nya di disana."

"sedangkan halaman belakang itu kudengar dengar mereka akan membuat kolam, tapi belum sempat dibuat, mereka sudah pindah saja. Jadi halaman belakang nya tidak ada apa apa, di belakang rumah ini hutan, jangan khawatir, aku jarang mendapat laporan kalau hewan hutan akan kemari."

"tapi, waktu itu ada harimau pernah kemari. Kemudian harimau itu--- RARWW!!" teriak kai kemudian menangkap nio dengan maksud bercanda.

Padahal raut wajah nio dan lino sudah berubah menjadi takut bahwa akan ada harimau kemari, namun karena gelak tawa kai, mereka menghela nafas lega bahwa itu hanya cerita buatan.

"kau ini, selalu saja sifat jahil mu tidak pernah hilang." tegur ayah lia.

Kai masih terus tertawa, kemudian berjalan mendekat kearah lino, merangkulnya, dan berbisik.

"jangan beritahu ini pada siapapun, tapi memang benar, harimau itu pernah kemari, ia biasanya lewat dari jalan sebelah sana. kata kai sambil menunjuk kesalah satu pohon yang posisi nya sedikit berjarak dari pohon lainnya."

Lino menelan air ludah nya, ia keringat dingin mendengar bisikan kai. Kai Kembali tertawa melihat raut wajah lino, lalu ia mendapat pukulan dari sang ayah karena anak nya diganggu oleh teman nya ini. mereka melanjutkan berkeliling nya namun dengan suasana mencekam karena masih ada rasa takut terselip diantara lino maupun nio.

Sedangkan di sisi lain, rose dan ibu lia sibuk berjalan di daerah itu, rose mengajak ibu lia untuk menuju suatu taman, dimana taman itu dibuat khusus menanam bunga bunga yang berbeda jenisnya. Sedangkan lia, ia hanya berjalan asal tanpa arah, karena ia tidak ingin menganggu ibu nya dan rose.

Lalu lia juga juga tidak ingin bergabung dengan para lelaki, rasanya tidak nyaman karena nantinya ia hanya perempuan sendiri.

Saat lia sibuk melihat sekitarnya, ia tiba tiba saja ditabrak dari arah yang berlawanan hingga ia terjatuh ke tanah. Lia bahkan berpikir apakah di daerah ini ada monster berbadan besar sehingga tubuh nya dapat ditabrak dengan mudah sampai ia jatuh ke tanah dengan keras.

Lia sangat kesal dengan siapapun yang menabraknya sekalipun itu monster berbadan besar.

"hei! Kamu kalau jalan lihat lihat dong! Main tabrak tabrak aja."

"eeh.. maaf maaf. Aku gak sengaja nabrak kamu, aku lagi buru buru. Maaf ya, aku duluan." kemudian orang itu Kembali berlari begitu saja meninggalkan lia disana sendirian.

Orang itu adalah laki laki yang kelihatan nya seumuran dengan dirinya. namun ia belum melihat wajah nya dengan jelas karena sibuk mengomeli laki laki itu. lia berharap ia tidak bertemu dengan laki laki itu lagi.

Namun belum ia Kembali berjalan, tiba tiba saja ada seorang perempuan berlari kearahnya, dan menabrak dirinya lagi, namun untung nya tidak sampai jatuh. Sungguh tidak beruntung sekali dirinya. perempuan itu terkejut karena telah menabrak lia.

"eehh.. aku minta maaf, aku gak sengaja nabrak kamu. Maaf ya." kata perempuan itu.

"aduh ada apa sih dengan orang orang disini, kemarin itu sindrom senyum sekarang sindrom ditabrak sana sini." keluh lia.

Perempuan itu tertawa ringan mendengar kata kata lia. lia mendengus kesal, meskipun perempuan itu sudah minta maaf, tetap saja dia kesal karena sudah ditabrak kedua kali nya.

Perempuan itu menghentikkan tawa nya dan mengajak lia berjabat tangan.

"kayak nya aku baru pertama kali lihat kamu. Nama aku via. Kalau kamu?" tanya perempuan yang Bernama via.

"lia." jawab lia singkat, ia tidak membalas jabatan tangan via karena sudah terlanjur kesal pada perempuan itu.

"baiklah baiklah kalau kamu gak mau salaman, sekali lagi aku minta maaf. Kalau gitu aku duluan ya, salam kenal lia."

Via berlalu dari tempat nya, Kembali berlari ke belakang lia, lia sangat bingung, seperti nya via sedang mengejar sesuatu, namun ia tidak memikirkannya, bukan urusan nya.

Lia Kembali berjalan, dengan wajah via yang masih terngiang ngiang di kepala nya. lia menghela nafas, dari sikap, nada bicara yang lemah lembut, membuat lia mengingat teman teman nya di kota.

Bagaimana kabar mereka sekarang? Apakah mereka merindukan nya juga? Apakah mereka baik baik saja disana meskipun hanya bertiga?

Sebelum lia pindah ke daerah ini, lia masih belum berbaikan dengan teman teman nya. lia enggan meminta maaf, karena ia tidak merasa melakukan kesalahan kan. Jadi, sudahlah, ia akan terus mengingat perkataan rose.

Jalani saja apa yang ada di hadapan nya.

------

Athalia [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang