Lia sibuk memeriksa handphone nya. sejak pindah kemari, lia masih menyimpan handphone nya namun ia tidak terlalu sering memainkan handphone nya. sekarang keberuntungan sedang memihak nya karena paket data di handphone nya dapat digunakan dan sinyal nya sedang sangat bagus. Lia membuka grup nya dengan teman teman lama, disana mereka hanya mengirimkan pesan singkat. Setelah itu tidak ada percakapan lagi yang berlanjut.
Mereka tidak mencari lia. padahal ia sudah berharap tinggi teman teman lama nya mencari dirinya dan mengirimkan pesan bahwa mereka merindukan lia, tapi ternyata tidak sesuai dengan ekspetasi nya. ia memeriksa seluruh akun media sosial nya, ia melihat ketiga teman lama nya memposting foto bertiga, tanpa dirinya.
Lia tersenyum miris melihat nya.
"sadarlah li, mereka sudah bersenang senang disana. Mereka tidak mencari kamu lagi." ucap lia pada dirinya sendiri. lia menghela nafas. Ia berusaha tetap tenang. Ia tidak ingin menangis lagi. ia sudah terlalu Lelah untuk menangis.
Lia mengambil earphone nya, memakainya, dan memutar lagu kesukaan nya. sudah lama sekali ia tidak mendengarkan lagu. sekarang adalah saat yang tepat untuk nya mendengar kan lagu.
Setiap lirik lagu yang terdengar, membuat lia meneteskan air mata nya. ia merasa lirik lagu yang ia dengar diperuntukkan untuknya. Lia menangis terisak.
lia capek, capek sama semua nya. bolehkah lia menyerah? ucap lia.
Malam itu, menjadi malam penuh tangisan di kamar lia. tidak ada yang tau tentu nya, karena lia tidak ingin keluarga nya mengetahui masalah nya.
******
I lost myself trying to please everyone else
Now Im losing everyone while Im finding myself
Lia berjalan menuju bukit belakang sekolah nya. sekarang adalah jam istirahat, dan lia lebih memilih berada di bukit belakang. Lia yang mengalami depresi karena masalah masalah nya membuat pola makan nya jadi tidak teratur. Jauh di dalam dirinya, ia masih memikirkan theo. laki laki yang sudah meninggalkan nya dan tidak setia padanya. Katakanan lah bahwa lia benar benar jatuh terlalu dalam kepada theo. Perasaan sakit di hatinya masih lia rasakan sampai sekarang.
"lia?"
Lia menyadarkan lamunan nya dan menolehkan kepala nya. ia terkejut melihat kedatangan ella. Ia merasa canggung pada ella. Lia masih merasa bersalah karena meninggalkan tanggung jawab nya tanpa berbicara sepatah kata pun pada ella. Lia semakin merasa bersalah saat melihat senyuman di wajah ella. Apakah ella tidak membenci nya?
"bagaimana kabar kamu?"
"seperti yang kamu lihat, tidak baik."
"kamu pasti bisa menghadapi ini semua. Yakin sama aku deh."
Lia tersenyum sendu mendengar nya. semua teman teman nya, via, gio, dan sekarang ella meyakinkan dirinya kalau ia bisa menghadapi ini semua. Tapi ia justru tidak yakin pada dirinya sendiri.
"aku minta maaf sama kamu el. Maaf kalau aku pergi gitu aja, aku selalu gak datang setiap ada jadwal Latihan. Dan aku suka lihat penampilan kalian tadi, keren." puji lia.
"aku terima permintaan maaf kamu. Sebenernya sih aku marah sama kamu, kamu pergi gitu aja tanpa kasih kabar. Kak jen yang jarang marah, dan kemarin adalah pertama kali nya aku lihat dia semarah itu. tapi aku yakin kak jen gak benar benar marah, dia berusaha buat tetap tenang dan gak ngebahas kamu. Dia Cuma kecewa aja sama kamu."
Lia menundukkan kepalanya. iya, dia telah mengecewakan banyak orang. Ia benar benar menyesal, andai saja waktu dapat diputar kembali, dia pasti tidak akan melakukan hal bodoh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athalia [ √ ]
Dla nastolatkówLia, remaja perempuan yang duduk di bangku SMA memiliki kehidupan yang biasa biasa saja, tidak ada hal spesial di dalam hidupnya, pikir lia. namun orangtua nya tiba tiba memutuskan untuk pindah ke rumah ke daerah yang jauh dari kota. ia pikir hi...