Suasana kantin sangat lah ricuh. Kantin cukup ramai oleh murid murid dari berbagai tingkatan. Semua nya duduk bersama dalam kelompok nya masing masing, tidak ada yang duduk sendirian. Untung nya lia tidak sendirian sekarang, karena ada seseorang yang menemani dirinya.
sekarang ia duduk berdua di salah satu meja kantin, yang letak nya paling ujung dan dalam. Kantin sekolah ini lebih bagus daripada kantin sekolah lama nya. lebih bersih, terawat, dan wangi makanan menyeruak seisi ruangan.
Lia tidak bisa focus memakan makanan nya, padahal makanan nya sudah ada di hadapan nya dari beberapa menit yang lalu. Ia merasa canggung dengan seseorang yang ada di hadapannya. Sedari tadi tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Lia juga sibuk memikirkan kejadian beberapa menit lalu, Ketika ia menginjakkan kaki nya di kantin, kantin yang awal nya ricuh menjadi sangat tenang.
Lia pikir mungkin karena ini pertama kali nya mereka melihat lia karena lia anak baru, tapi yang membuat nya bingung karena pandangan mereka bertanya tanya.
Kenapa lia bisa berjalan berdua bersama orang itu?
Lia pikir mereka membandingkan dirinya dengan orang ini, karena memang orang ini sangat cantik dengan rambut sebahu nya, dengan wajah yang dipoles benda kecantikan, menggambarkan bahwa orang ini cukup berbakat dalam kecantikan.
Hal aneh lainnya adalah orang ini sangat pintar mengubah ekspresi wajah, dari wajah nya yang datar, ia bisa mengubah nya jadi senyum ramah. Bukankah itu aneh? Namun lia tidak peduli lah, mungkin orang orang di daerah ini memang aneh aneh semua.
Sampai focus nya terpecahkan saat orang itu berbicara dengannya.
"makanan nya gak enak ya?" tanya nya.
"ooh.. eee. Enggak, enak kok enak." kata lia Kembali melanjutkan makan nya.
"nama kamu lia?"
Lia terkejut mendengar nya, kenapa ia bisa tau kalau nama nya lia, padahal mereka belum saling memperkenalkan diri. Orang itu tertawa keras melihat raut wajah lia.
"jangan tanya aku tau ini darimana, rahasia. Aku grace. Salam kenal li." kata grace memperkenalkan dirinya.
"ooh haii grace. Hmm, makasih ya tadi udah nolongin---"
"iya sama sama" jawab grace memotong kata kata lia yang belum selesai. Grace juga tersenyum kearah lia. senyuman yang mencurigakan.
"jangan lihatin aku kayak gitu. Maaf ya kalau kesan nya aku di awal dingin, dari dulu aku memang begini."
"dan kasih tau aku kalau mereka gangguin kamu, aku akan berusaha bantuin kamu." kata grace dengan nada bicara yang tulus.
Lia merasa lega, ia mengangguk mendengar penuturan grace. Grace paling berbeda diantara semua teman teman yang ia punya. Lia memang perempuan yang jarang mendapatkan kata kata halus, penuh kasih sayang, penuh cinta, namun sekali ia mendengar kata kata itu dari orang rasanya membuat ia sangat senang. Sebut saja ia mudah baper dengan omongan orang.
Lia juga lega, grace tidak seperti yang ia pikirkan, ia berharap grace bisa menjadi teman pertama nya disini. Kemudian mereka menyelesaikan makan siang nya bersama, dan Kembali ke kelas karena bel sekolah Kembali berbunyi.
******
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, sekolah baru lia ternyata memiliki jadwal sekolah yang berakhir saat siang hari, untung lah tidak sampai sore karena itu sangat melelahkan.
Hari ini, hari pertama lia di sekolah, banyak hal terjadi di sekolah. Dari lia bertemu dengan seorang laki laki tampan, digangggu oleh sekelompok geng perempuan, pertemuan nya dengan grace. Untuk hari pertama di sekolah ini semua sudah lebih dari cukup. Iya masih hari pertama, lia tidak akan tau apa yang sudah tuhan rencakan untuk nya.
Semua murid murid di sekolahan lia berhamburan keluar gerbang untuk pulang ke rumah nya masing masing, tapi ada juga yang pergi bermain bersama dengan teman teman nya.
Bagaimana dengan lia? karena sekarang masih siang hari, lia memutuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah. Ia berjalan jalan saja di lingkungan sekolah nya ini.
Sampai Langkah nya membawa lia ke satu tempat. Bukit.
Bukit ini terletak di belakang sekolah nya, rumput hijau yang Nampak segar dan bunga bunga di sekeliling bukit membuat tempat itu menjadi sangat indah. Bukit ini terletak di dataran yang cukup tinggi, jadi udara sejuk dapat mudah dirasakan karena belakang bukit adalah hutan.
Lia duduk di salah satu batu besar disana. Ia melihat kesekeliling nya, bangunan sekolah nya dapat terlihat dari belakang sini. Ia memejamkan mata nya, membiarkan udara memainkan rambut nya yang tergerai.
Matahari sudah tidak berada di puncak kepala, namun bergerak mengikuti waktu, mempersiapkan diri nya menyambut sore hari.
Tiba tiba ia merasa terganggu dengan suara daun yang saling bergesekan.
Ia melihat ke belakang nya. hutan. Suara itu berasal dari hutan, lia yang awalnya duduk santai, kini menegakkan tubuh nya, dan memasang raut wajah khawatir. Ia takut ada hewan hutan didalam sana dan akan menerkam dirinya. jantung nya berdebar debar, memperhatikan terus kedalam hutan.
------
![](https://img.wattpad.com/cover/284309514-288-k740132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Athalia [ √ ]
Teen FictionLia, remaja perempuan yang duduk di bangku SMA memiliki kehidupan yang biasa biasa saja, tidak ada hal spesial di dalam hidupnya, pikir lia. namun orangtua nya tiba tiba memutuskan untuk pindah ke rumah ke daerah yang jauh dari kota. ia pikir hi...