14 | NEW FRIEND

11 0 0
                                        

Disinilah lia dan via berada, di sebuah taman yang dikelilingi oleh bunga bunga dan pohon pohon yang membuat taman ini terasa sangat sejuk. Taman ini memiliki arena bermain khusus anak anak, namun karena sekarang langit sudah sore mungkin anak anak itu tidak diperbolehkan orang tua nya untuk bermain, khawatir diculik oleh pununggu disana.

Via dan lia sedang duduk di sebuah ayunan, sedari tadi via memainkan ayunan nya, mengayunkan nya kedepan dan kebelakang. Berbeda dengan lia, ia sibuk melamun memainkan pasir yang berada tepat dibawah kaki nya.

Lia memutuskan untuk bertanya langsung kepada via, karena rasa penasaran nya yang sudah sangat tinggi.

"vi, aku mau nanya sama kamu. Tadi saat di sekolah, aku gak sengaja lihat wajah takut kamu. Aku gak mau jahilin kamu, tapi sepertinya pernah terjadi sesuatu ya sama kamu?" tanya lia blak-blak an.

Via langsung berhenti mengayunkan ayunan nya, diam sejenak, kemudian ia menunduk.

Lia memperhatikan kelakuan via.

Lia tidak memikirkan perasaan via, lia mengutamakan ego nya, rasa ingin tau nya lebih besar dibandingkan empati nya.

Kemudian via tersenyum sangat kecil dan lia tidak dapat melihat itu, ia menatap lia.

"aku gak bisa kasih tau kamu. Mungkin gak sekarang. Karena kalau aku certain lagi, itu hanya membuka luka lama aku." kata via sambil tersenyum hangat.

"baiklah. Kalau ada apa apa, kamu cerita aja sama aku." kata lia. lia merutuki mulut nya yang berbicara demikian, padahal kan mereka kan tidak dekat sama sekali, mana mungkin langsung dipercaya begitu saja.

Tapi apa yang selanjutnya via lakukan membuat lia dapat merasakan ketulusan dari dalam dirinya.

Via tersenyum tulus mendengar kata kata lia, mengenggam tangan lia.

"terima kasih li, aku tau kamu orang baik. Aku senang bisa ketemu sama kamu, aku jadi bisa punya seseorang yang aku percaya nantinya, punya seseorang yang bisa jadi tempat aku berlindung." kata via.

Hati lia menghangat. Via sangat berbeda, ia merasa kalau via adalah orang lemah lembut, tidak bisa dikasari, jadi mungkin lia akan bersikap hati hati Ketika bersama via, ia khawatir menyakiti perasaan nya. padahal tadi lia membiarkan ego nya memperngaruhi dirinya. dan secara tidak langsung ia memaksa via untuk membuka luka lama nya.

Mereka hening sesaat, sampai via membuka suara nya Kembali.

"kalau gitu aku mau nanya kamu juga. Kamu ada hubungan apa sama theo?" tanya via penasaran.

Lia terkejut karena tiba tiba via membahas laki laki itu. untung nya lia tidak bosan mendengar nama laki laki itu, karena setiap ia mendengar nama nya, wajah theo langsung terngiang ngiang di kepala lia.

"aku gak ada apa apa tuh sama dia."

"tapi dari tadi pagi, anak anak ngomongin kamu sama dia. Katanya kamu cari perhatian sama dia. Aku gak mikirin itu sih, tapi memang nya itu benar?" tanya via.

Lia merasa sangat kesal mendengar kata kata via, lia merasa via memojokkan dirinya, seakan akan lia memang mencari perhatian pada theo.

"maksud kamu apa? Kamu mau bilang kalau aku memang cari perhatian sama dia?!" bentak lia.

"m-maksud aku gak kayak gitu. Aku Cuma mau kamu tau yang sebenernya." kata via, dari nada suara nya ia terkejut karena dibentak oleh lia. bentakan lia membuat via mengingat masa lalunya.

Tiba tiba datanglah seorang laki laki, ia menarik tangan via ke belakang tubuh nya, laki laki itu melindungi via.

"apa yang kamu lakukan? jangan ganggu via." kata laki laki itu masih melindungi via di belakang nya.

Athalia [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang