Lia terus berjalan mengikuti Langkah ella. Lia heran mengapa ella berjalan masuk ke dalam hutan. Namun lebih baik ia diam mengikuti kemana ella membawanya.
Semakin mereka berjalan masuk kedalam, semakin banyak tanaman dan pohon pohon yang menjulang tinggi di sisi kanan kiri mereka. Dan Langkah lia terhenti saat melihat tidak ada jalan lagi di depannya.
"el, depan kita enggak ada jalan loh. Kamu yakin kita gak tersesat?"
"percaya sama aku li, ayok masuk." ajak ella. Ella menggeser dedaunan yang ada di depan mereka, ella dan lia mulai berjalan masuk dengan hati hati. Lia melihat isi di dalam nya, sangat indah.
Sebuah rumah tua yang terawatt dengan sangat baik, barang barang bekas digunakan untuk menghias sekeliling rumah itu menambah estetika dari rumah itu sendiri. tanaman di sekeliling rumah juga tumbuh subur karena dirawat sangat baik. Lia menganggumi rumah di hadapannya.
Via melihat kadatangan keduanya, via menyambut mereka dengan senyuman lebar.
Lia masih sibuk menggagumi sekeliling nya, mulut nya tidak berhenti menganggumi tempat ini. ella terkekeh melihat kelakuan lia.
"vi, mana gio?" tanya ella.
"biasa el, dia di dekat bukit. Dia bilang lagi pengen sendirian."
Lia berjalan mendekat kearah keduanya dan duduk di antara mereka. Lia mendengar percakapan mereka yang sedang membicarakan gio.
"ada apa dengan gio?" tanya lia penasaran.
"gio itu dewasa. Dia jarang sekali menceritakan masalah nya, disini kita tau kalau gio sedang ada masalah dia pasti selalu menyendiri." jawab niko.
Lia mengangguk mengerti, lia tidak menyangka orang seperti gio yang ceria ternyata memiliki masalah nya sendiri.
"aku mau ketemu sama gio. Udah lama sekali aku gak lihat dia, dia ada dimana?"
di bukit belakang rumah ini, kamu jalan saja menanjak keatas sedikit. Kamu akan lihat dia disana. jawab ella.
Setelah mendengar arahan ella, lia berjalan kearah belakang rumah dan berjalan menanjak menuju bukit.
"memang nya tidak apa ia menemui gio? Aku khawatir emosi gio sedang tidak terkontrol." kata via dengan nada khawatir.
"tenang aja vi, aku kenal gio kok. Gio sekarang sudah bukan gio yang dulu, dia tau apa yang harus dia lakukan." jawab niko menenangkan via.
Di bukit. Gio sedang duduk berselonjor di hamparan rumput hijau. Bukit dimana tempat gio berada dipenuhi oleh hamparan rumput hijau, dan beberapa tanaman mengelilingi tempat itu. gio memilih bukit sebagai tempat yang paling nyaman dan tenang untuknya menenangkan diri. Atensi nya teralihkan pada suara Langkah kaki seseorang dari arah belakang. Gio menolehkan kepalanya dan melihat lia berdiri disana. Gio tersenyum melihat kedatangan lia.
"hai li! Sudah lama sekali ya."
******
Sedari tadi lia dan gio mengobrol bersama, menceritakan kejadian kejadian lucu yang mereka alami akhir akhir ini. sesekali mereka tertawa bersama karena cerita satu sama lain.
oh iya gi, selama satu minggu terakhir ini aku jarang lihat kamu. Padahal arah rumah kita sama tapi aku gak pernah ketemu kamu. Kamu kemana?" tanya lia.
"hmm kamu mau tau aja atau mau tau banget??" tanya gio sambil tertawa jahil.
Lia memasang raut wajah kesal menatap gio. Padahal lia sedang serius serius nya tapi malah dijahili oleh gio. Gio tidak tahan melihat raut wajah lia, membuat nya ingin menjahili nya lagi,lagi, dan lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Athalia [ √ ]
Ficção AdolescenteLia, remaja perempuan yang duduk di bangku SMA memiliki kehidupan yang biasa biasa saja, tidak ada hal spesial di dalam hidupnya, pikir lia. namun orangtua nya tiba tiba memutuskan untuk pindah ke rumah ke daerah yang jauh dari kota. ia pikir hi...