25 | HIM OR HIM?

8 0 0
                                    

Hari yang ditunggu lia pun datang, lia sangat bersemangat pagi ini karena ia akan segera bertemu dengan kekasih nya. ia melupakan kejadian semalam begitu cepat, menganggap kejadian semalam hanya angin lalu.

Setelah lia membereskan semua barang barang nya, memastikan tidak ada yang tertinggal, ia segera berangkat sekolah. Tadi saat ia berpamitan dengan ibu nya, ada perasaan lega yang ia rasakan karena sang ibu tidak mengacuhkan dirinya seperti beberapa hari yang lalu, meskipun ibu nya hanya menjawab dengan balasan singkat.

Sesampainya di sekolah, lia segera memasuki kelas nya, meletakkan tas nya di kursi, dan pergi menuju kelas theo. Sesampainya di depan kelas theo, lia mengintip melalui kaca ruang kelas itu, mata nya terus mencari theo. Namun ia tidak menemukan nya disana.

Sampai seorang laki laki yang merupakan teman theo menatap lia dengan tatapan bingung.

"hei, kamu ngapain disana? Sedang mencari seseorang?" tanya nya.

"eee.. iya."

"kamu anak baru ya? Nama kamu lia?"

"iya nama aku lia." jawab lia canggung.

"aku pernah lihat kamu di lapangan. Kamu dekat dengan theo kan?"

lia menganggukan kepala nya sebagai jawaban. Laki laki itu berjalan mendekat kearah lia. ia memperhatikan lia dari atas kepala sampai bawah kaki.

"kamu siapa nya theo? Aku lihat kamu selalu cari dia. Kamu pacaran sama theo ya?" tanya nya dengan suara yang cukup keras, membuat murid murid yang sedang berjalan disana menatap kearah mereka.

Lia tekejut mendengar pernyataan nya, ia bingung harus menjawab apa. Lia ingin mengakui nya, agar murid murid sekolah tau dia adalah pacar sang idola sekolah. Namun di sisi lain ia ingat kata kata theo, untuk tidak memberitahukan hubungan mereka kepada siapapun.

Tiba tiba saja theo datang mendekati keduanya, dan menarik tangan lia untuk pergi dari sana. Teman theo melihat itu semua, ia tersenyum sinis melihat tingkah sahabat nya.

"yah tanpa menunggu jawaban pun aku sudah tau. Kalian itu sedang berpacaran."

Di sisi lain, theo membawa lia ke suatu ruangan yang tidak terpakai. Theo melepas pegangan tangan nya pada lia dan menatap lia dengan marah.

"kamu ngapain tadi?"

Jantung lia berdebar debar mendengar pertanyaan theo.

"aku-aku gak ngelakuin apa apa kok. Kenapa kamu tiba tiba marah?" jawab lia gugup.

"aku gak suka lihat kamu sama laki laki lain. Apalagi kalian dekat dekat, dia itu mesum. Aku gak mau lihat kamu dekat dekat dia lagi. kamu ngerti?" tanya theo dengan sangat posesif.

Lia tersenyum mendengar nya. kenapa lia tersenyum? karena keposesifan theo membuat nya merasa bahwa theo sangat menyayangi nya.

"tenang aja. Aku gak bakal lakuin hal hal aneh di belakang kamu. Aku juga gak akan dekat dekat dengan laki laki lain."

Theo tersenyum penuh kemenangan mendengar kata kata lia.

"gitu dong." kata theo lagi. ia mendekati lia, dan memeluk lia dari belakang, kedua tangan nya ia letakkan di bahu lia. lia merasa nyaman dengan perlakuan theo. Theo semakin mendekatkan dirinya pada lia.

Setelah itu bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran pertama akan dimulai. Lia dan theo berjalan masuk ke ruang kelas mereka masing masing. Dan pelajaran pertama pun dimulai.

Keberuntungan memihak kelas lia. karena guru yang bertugas mengajar di kelas lia sakit, jadi ia tidak bisa hadir di kelas lia. kelas lia pun ricuh karena kelas nya tidak ada guru yang menjaga. Beberapa kali kelas mereka mendapat teguran karena menganggu kelas lain yang sedang belajar.

Athalia [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang