19 | THAT SMILE

5 0 0
                                        

Lia berjalan riang melalui Lorong sekolah nya.

ia berjalan melewati orang orang dengan senyuman senang, semua orang yang dilewati lia merasa aneh karena lia bertingkah aneh. Beberapa cibiran sesekali terdengar saat lia melewati mereka. Namun lia tidak ingin membuang waktu nya untuk mengurusi hal itu.

tadi sebelum jam istirahat berbunyi, lia sudah menemukan teman kelompok nya sendiri, dua teman nya yang lain adalah perempuan yang bersahabat, mereka cukup pintar dan rajin, jadi lia tidak akan pusing memikirkan tugas kelompok nya. maka ia bisa bersikap santai karena anggota kelompok nya pintar pintar, Itu sangat membantu dirinya.

sekarang lia ingin menemui jennie, sang guru tari di sekolahan nya. namun lia ingat bahwa ia belum tau letak ruang tari. Ia mencoba mengingat siapa nama orang yang jennie sebut kemarin. Lia pelupa.

Lia tidak bisa mengingat nya.

Maka lia memutuskan untuk berjalan menuju ruangan tempat ia dan jennie mengobrol kemarin. Sesampainya disana, ia tidak melihat siapapun, ia pikir jennie akan berada disini. Saat sedang asik mengintip melalui celah. Tiba tiba ada tangan yang memegang bahu lia.

Lia terkejut dan berteriak kaget. Seorang perempuan dengan raut wajah yang menahan tawa melihat keterkejutan lia.

Lia langsung memasang wajah nya datar, menganggap tidak ada yang terjadi tadi.

"kamu sedang apa disini? Cari siapa?"

"aku mau cari kak jennie. Guru tari di sekolah ini."

"kak jennie? Hmm, aku kenal dia. Aku bisa antar kamu ke dia setelah ini, karena aku harus menemui teman aku dulu di belakang sekolah."

"oooh oke. Aku tunggu disini aja."

"lebih baik kamu ikut aku, karena letak ruang tari nya dekat belakang sekolah, aku gak mau capek capek jalan buat jemput kamu."

"kamu anak mageran ya."

"enak saja kamu bilang begitu. Aku gak mau berdebat dengan kamu, jadi ayok ikut aku."

Lia mengikuti perempuan itu dari belakang, sesekali ia mengoceh karena sikap nya pada lia, ia juga menjahili perempuan di depannya. Murid itu sangat risih karena kelakuan lia seperti anak kecil, mengingatkan dia akan sahabat nya.

Sampailah mereka di belakang sekolah. Rupanya tempat yang dimaksud adalah bukit belakang sekolah. Lia sudah tau tempat ini, tempat kesukaan nya di sekolah. Saat lia sudah hampir sampai di puncak bukit, ia mendengar suara tawa dari sana.

Lia berjalan lebih cepat untuk melihat suara tawa siapa yang ia dengar tadi.

Dan disana cukup ramai. Lia terkejut melihat mereka semua, mereka juga menatap lia dengan tatapan bingung.

'Kenapa lia ada disini?' Pikir mereka.

'Kenapa ada mereka disini?' Pikir lia.

"HAIII LIA ! Udah lama kita gak ketemu ya." sapa via.

"haii vi." jawab lia canggung.

"kenapa berdiri disitu? Sini duduk aja sama kita."

lia berjalan mendekat, dan duduk sedikit jauh, ia tidak mau menganggu mereka.

"dimana manusia itu?" tanya perempuan yang tadi berjalan bersama lia.

"beli makanan di kantin."

Apakah kalian penasaran, siapa siapa saja mereka? Mereka adalah via, niko, orang yang kusebut perempuan sedari tadi Bernama ella, dan sepertinya akan ada satu orang lagi.

"kok kamu bisa dating kesini sama ella?" tanya via pada lia.

"dia yang ngajak aku."

"kan kamu bilang sama aku mau ketemu jennie. Kita kesini dulu, nanti aku baru anterin kamu."

Lia hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

"sepertinya aku pernah lihat kamu, bukannya kamu anak baru yang dijahilin sama via disini?" kata ella.

Lia dan via terkejut mendengar nya. terutama via. Padahal ia berusaha menutupi nya, ia tidak ingin lia tau, namun terlambat sudah karena ulah sahabat nya.

"jadi suara suara yang aku denger dari hutan itu ulah kalian??" tanya lia.

Via terkekeh ringan, ia ketahuan.

"maaf ya, kemarin aku jahilin kamu karena waktu pertama kali kita ketemu kamu gak mau salaman sama aku. Jadi aku jahilin aja deh." jawab via.

Lia mendengus kesal mendengar nya, namun ia tidak marah. Lagipula itu kejadian lama, tidak perlu diingat, dan dia lega karena rupanya itu bukan hewan hutan. Mereka Kembali berbincang, sesekali mereka tertawa karena lelucon yang dilontarkan niko.

Lia melihat itu semua dan ia iri dengan pertemanan mereka. Andai saja lia tidak pindah kemari, pasti sekarang ia juga sedang tertawa bersama teman teman lama nya. lia selalu memikirkan teman teman nya, padahal belum tentu teman teman nya memikirkan dia juga.

Lia yang menunduk, mengangkat kepala nya Ketika ella memanggil nama nya. ella mengenal lia karena via ya. Via selalu membicarakan lia, bukan membicarakan hal yang buruk, justru via membanggakan lia, katanya lia baik, cantik, dan enak untuk dijahili.

"kamu temenan sama grace?" tanya ella.

Pertanyaan yang dilontarkan ella membuat niko membentaknya.

"jangan bahas dia el! Kalau inget tempat dong, kalau mau ngomongin dia jangan disini."

Ella lupa akan hal itu, dan dia langsung terdiam. Ella menatap via yang sedang tersenyum teduh padanya. Ella merasa bersalah.

'ada apa dengan mereka dan grace?' tanya lia dalam hatinya.

Kemudian tatapan mereka semua teralihkan pada suara seorang laki laki yang baru saja datang. Ia sepertinya baru saja berlari, karena sekarang ia sedang mencoba menetralkan nafas nya.

"maaf aku telat." katanya.

Lia menatap laki laki itu, ia sepertinya tidak asing dengan laki laki ini. ia mencoba mengingat nya, namun mereka tidak sengaja bertatapan lagi.

Tatapan itu, ia mengingat tatapan itu. laki laki itu tersenyum hangat pada lia.

dan lia juga ingat senyuman itu, indah.

------

Athalia [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang