Malam harinya.
Semua anggota keluarga lia sedang berkumpul di ruang keluarga. Namun semua nya sibuk dengan kegiatan nya masing masing, tidak ada percakapan terdengar antara satu dengan yang lainnya. Yaitu ayah lia yang sibuk mengurusi pekerjaan nya, ibu lia yang sibuk menonton drama korea di hp, lino yang sibuk bermain game online dengan teman temannya, nio yang sibuk menonton tv, dan lia yang sibuk menonton idola korea nya di hp.
Sampai ibu lia menghentikkan kegiatan nya, ia melihat ke arah suami dan anak anak nya yang sibuk dengan hp mereka masing masing. Ia menghela nafas.
"lihat deh, semua nya sibuk main hp. Gimana sih keluarga ini, kebanyakan main hp tau gak." oceh ibu lia.
Semua nya mengalihkan tatapan mereka kearah sang ibu yang sibuk mengoceh. Namun tak ada yang berani menjawab perkataan nya, nanti dimarahi lagi.
"udah, semua berhenti main hp, lebih baik nonton tv aja." kata ibu lia.
Lia menghela nafas, ia menyimpan hp nya di atas meja, kemudian duduk di samping nio yang masih focus dengan tontonan nya di tv. Sedangkan lino masih sibuk bermain game di hp nya. ibu lia mulai kesal karena lino yang tidak mendengar perintah nya.
"lino udah lah. Ibu udah bilang berhenti main hp. Simpan sekarang." perintah ibu lia.
"sebentar lagi bu. Aku masih main ini, aku gak bisa keluar gitu aja."
Ibu lia menghela nafas kasar.
"kalau kamu gak berhenti sekarang, besok ibu gak akan kasih izin kamu buat main hp." tegas ibu lia.
Lino menghela nafas kasar, dengan kesal ia meletakkan hp nya kasar ke atas meja. Ayah lia melihat kelakuan anak nya itu dan menegur lino.
"lino gak sopan ya kayak gitu. Nanti ayah hajar kamu, yang sopan sama ibu kamu."
Lino tidak menjawab perkataan ayah nya, dan ikut focus pada tayangan di tv sekarang.
Namun tidak sampai 10 menit, lia sudah mengambil hp nya lagi untuk memeriksa hp nya, begitu pula dengan lino.
Ibu lia yang masih berada di ruang keluarga merasa Lelah untuk mengingatkan anak anak nya.
"udah lah terserah kalian mau ngapain, capek kasih tau nya."
Lia menatap ibu nya sejenak, mood nya menjadi benar benar buruk sekarang. Karena sebelumnya, lia sibuk memikirkan teman teman nya karena kejadian di sekolah tadi sore. Kemudian ditambah ibu nya yang terus mengomeli nya. namun disaat bersamaan, ia juga jadi merasa bersalah mendengar omongan ibunya.
Kebiasaan lia setiap terjadi pertengkaran antara dirinya dengan sang ibu adalah ia selalu melarikan diri dari masalah ini, dan memilih untuk menyendiri di kamar nya.
Sekarang ia sudah berada di tangga menuju kamar nya. namun teriakan sang ibu membuat ia berhenti berjalan.
"iya, kabur aja terus. Setiap di kasih tau baik baik gak mau dengerin, anak kurang ajar." teriak ibu lia masih di ruang keluarga.
Lia merasa sebal, Kembali berjalan menuju kamar dengan Langkah kaki yang dihentakkan kesal.
******
Di kamar lia.
Posisi lia sekarang adalah duduk di atas tempat tidur sambil menyenderkan punggung nya di sandaran tempat tidur. Sekarang ia sedang memainkan hp nya. MEMAINKAN HP NYA, alias melihat lihat sosial media nya, ia tidak mengirim pesan ke teman teman grup nya, karena sekarang saja grup nya sangat sepi, lia tidak tau kemana penghuni penghuni nya itu.
Padahal biasanya grup itu selalu ramai, entah karena sibuk membicarakan orang lain, menanyai tugas, atau video video lucu. Lia tidak mempermasalahkan itu, ia sibuk dengan dunia nya sendiri.
Dan tentang pertengkaran antara dirinya dan sang ibu, lia lebih memilih bersikap cuek, ia tidak ingin mengingat kejadian tadi. Dan itu adalah kebiasaan lia, menghindar dari masalah yang ada.
Ada kala nya masalah yang terjadi di kehidupan kita itu tidak harus selalu dipikirkan, namun bukan berarti setiap ada masalah harus selalu lar ikan. Jika kita terus lari dari masalah, maka kita tidak aka nada kemajuan. Dan lia tidak memikirkan hal itu, lia bersikap cuek dan tidak ambil pusing.
Lia melewatkan kesempatan ini.
------

KAMU SEDANG MEMBACA
Athalia [ √ ]
Fiksi RemajaLia, remaja perempuan yang duduk di bangku SMA memiliki kehidupan yang biasa biasa saja, tidak ada hal spesial di dalam hidupnya, pikir lia. namun orangtua nya tiba tiba memutuskan untuk pindah ke rumah ke daerah yang jauh dari kota. ia pikir hi...