📚 Part 27 : Rumah sakit

832 285 89
                                    

Hai-hai halo!!

Makin ke sini makin dikit, ya, yang kasih vote dan komennya 🤭

Enggak masalah sih, yang paling penting masih ada yang tungguin dan baca kelanjutan cerita ini 🤗♥️

Jadi, udah siap buat ikuti keseruan Alexa dan teman-temannya lagi?

Kalau udah siap, kuy langsung baca aja!!

📚 SELAMAT MEMBACA📚

"Terkadang seseorang bisa kehilangan kendali saat dirinya tertekan oleh keadaan."

—••*••—

Sudah hampir satu jam Sarah ditangani oleh dokter dan sampai sekarang dokter masih belum keluar. Alexa dan yang lain pun hanya bisa menunggu dengan harap-harap cemas.

Liam juga berhasil menghubungi orang tua Sarah dengan nomor yang dia dapat dari ponsel gadis itu, tapi entah kenapa mereka masih belum datang sampai sekarang.

Alexa hanya bisa duduk di kursi di luar ruang UGD sambil memikirkan sesuatu. Ada banyak pertanyaan di kepalanya tapi dia sama sekali tidak menemukan jawaban yang masuk akal dari semua pertanyaan itu.

Devrin yang duduk di samping Alexa hanya bisa bersandar sambil melipat tangannya di dada. Sedangkan Liam terlihat berjalan mondar-mandir sambil berulang kali menatap ke arah pintu UGD yang masih tertutup rapat.

Liam lalu menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Alexa juga Devrin. Terlihat jelas kalau Liam begitu khawatir dengan keadaan Sarah dan dari sorot matanya juga terlihat sebuah kekecewaan pada dua orang di hadapannya.

"Kenapa kalian nggak bisa tangkap mereka?" tanya Liam membuat kedua orang itu menatapnya. "Dev, lo jago bela diri seharusnya lo bisa ngalahin mereka!"

"Gue sama Devrin udah berusaha Liam," balas Alexa.

"Iya, tapi gara-gara kalian nggak bisa tangkap mereka kita jadi nggak tau siapa orang-orang itu!" bentak Liam yang tiba-tiba kehilangan kendali.

Alexa tentu saja terkejut dengan bentakan Liam. Dia seakan menyalahkan dirinya dan Devrin karena dua orang bertudung tadi berhasil melarikan diri.

"Jadi itu salah gue sama Alexa?" tanya Devrin sambil memberi tatapan tajam pada Liam. Dia tentu tidak terima disalahkan begitu saja.

"Yaiyalah, kalian yang ngejar mereka, kan?!"

Devrin menyeringai. "Bukannya lo yang suruh gue sama Alexa buat ngejar mereka. Jadi kalau gue sama Alexa gagal, menurut lo siapa yang salah, hah?"

Berkat ucapan Devrin, Liam langsung terdiam sambil mengepalkan tangannya dengan erat. Sedangkan Devrin masih menatap Liam dengan ekspresi tenang.

Dia tahu kalau Liam khawatir pada Sarah dan juga kecewa karena dua orang tadi berhasil kabur. Namun bukan berarti Liam bisa menyalahkan dirinya dan Alexa begitu saja.

"Jangan buat gue hajar lo di sini, Dev!" ujar Liam dengan penekanan di setiap katanya.

"Kenapa lo harus hajar gue? Gue salah apa?"

KUTU BUKU 2 : Pembalasan Dendam [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang