Halooo!!!
Siap buat ramein part kali ini dengan komentar-komentar kalian?
Harus ramein dong, ya. Jangan sampai enggak 🤪 Vote nya juga jangan sampai ketinggalan, ya.
Oh iya, siapa tokoh yang paling kalian tunggu kemunculannya, nih?
Tanpa basa-basi lagi, yuk langsung baca aja part pertamanya!!
📚 SELAMAT MEMBACA 📚
"Semakin lo berpikir kalau lo itu lemah, maka sampai kapan pun lo nggak bisa menjadi orang yang kuat."
—••*••—
Suara pukulan dan tendangan terdengar dari dua orang yang saat ini sedang bertarung. Seorang gadis berambut panjang yang sengaja dia ikat berulang kali melayangkan pukulannya.
Namun, seorang cowok yang saat ini sedang bertarung dengannya selalu berhasil menangkis pukulan yang dia layangkan. Bahkan tendangan yang gadis itu lakukan juga berhasil ditangkisnya dengan sempurna.
Walau napasnya sudah terengah-engah ditambah keringat membasahi seluruh badannya, tapi gadis itu tetap tidak mau menyerah sebelum bisa mengalahkan cowok itu.
Cowok itu menyeringai saat melihat gadis di hadapannya sudah tampak kelelahan. Kesempatan itu tentu saja dia manfaatkan untuk menyerangnya.
Dia segera melayangkan sebuah pukulan, tapi siapa sangka gadis itu berhasil meraih tangannya lalu menarik tubuh cowok itu dan dengan sisa tenaga yang dia miliki, gadis itu membanting tubuh lawannya di atas matras.
"Udah-udah lepasin, Al. Sakit, nih!" ujar Liam saat Alexa bukan hanya membanting tubuhnya tapi juga memelintir tangannya.
Masih dengan napas terengah-engah sambil memasang senyum penuh kemenangan, Alexa segera melepaskan tangan Liam. Sedangkan Liam tampak mendengus sebal lalu segera duduk.
Alexa juga langsung duduk di hadapan Liam sambil membenarkan letak kacamatanya. Dia terus menatap cowok itu yang saat ini sedang memutar-mutar lengan kanannya yang tadi Alexa pelintir.
"Sakit banget, ya?" tanya Alexa sedikit merasa bersalah.
"Sakit? Pelintiran lo itu nggak berasa apa-apa tau," balas Liam dengan nada meremehkan.
"Masa? Bukannya tadi lo bilang sakit, ya?"
"Kapan gue bilang sakit?"
"Tadi waktu gue pelintir tangan lo."
"Lo salah denger kali," balas Liam mencibir.
Alexa berdecak sebal. "Terus kalau nggak sakit, kenapa lo puter-puter tangan lo kayak gitu?"
"Dih, terserah gue lah. Tangan-tangan gue ini, mau diapain juga terserah gue dong," jawab Liam yang semakin membuat Alexa jengkel.
"Kok lo nyebelin, sih? Kalau sakit bilang aja sakit, nggak usah malu," ujar Alexa dengan nada sewot.
"Lo kok jadi sewot, sih? Biasa aja kali," kata Liam sambil terkekeh.

KAMU SEDANG MEMBACA
KUTU BUKU 2 : Pembalasan Dendam [End]
Novela JuvenilMasih ingat dengan ALEXA KIMBERLY? Mungkin beberapa dari kalian sudah mengenalnya sebagai siswi baru di Bellatrix High School. Namun, karena tugas Alexa sudah selesai maka dia pun memutuskan untuk kembali ke sekolah lamanya. Kembalinya Alexa ke seko...