📚 Part 12 : Murid yang hilang

1.1K 357 53
                                    

Enggak terasa udah hari Sabtu lagi, ya 😇

Absen dulu, yuk, siapa aja yang nunggu kelanjutan cerita Kutu Buku 2?

Mungkin sampai sejauh ini banyak dari kalian yang masih kurang paham sama alurnya 🤨

Tapi tenang aja, nanti di akhir cerita aku bakal bongkar semua, kok. Jadi buat yang penasaran ikuti terus kelanjutannya, ya 😉

Pastikan juga kalian selalu dan komen. Share juga ceritanya kalau kalian suka.

Tanpa lama-lama lagi, yuk, langsung baca kelanjutan dari part sebelumnya!!!

📚 SELAMAT MEMBACA📚

"Setiap tindakan pasti ada sebab dan akibatnya. Kalau sebabnya baik maka akibatnya pun akan baik, begitu juga sebaliknya."

—••*••—

"Oh iya, gue lupa," ujar Alexa saat dia baru ingat akan sesuatu. "Tadi pagi kenapa ada polisi? Terus ada apa sama Nathan?"

Liam mengembuskan napasnya sejenak. "Lo masih inget sama Rafael?" tanya Liam yang langsung diangguki oleh Alexa. "Udah beberapa hari ini dia nggak pulang ke rumahnya. Makanya orang tua dia lapor ke polisi dan polisi tadi dateng ke sini buat interogasi orang-orang yang terakhir kali berhubungan sama dia."

"Jadi dia belum pulang?" ulang Alexa yang diangguki oleh Liam. "Tapi kenapa cuma Nathan yang diinterogasi?"

"Nggak kok," jawab Liam. "Temen-temennya yang waktu itu dihukum karena ketahuan ngerokok juga diinterogasi."

"Menurut kalian, kira-kira dia pergi ke mana?" tanya Alexa.

"Heh, Neng, orang tuanya aja nggak tau dia ke mana. Apalagi gue yang bukan siapa-siapanya dia," jawab Liam dengan sewot.

"Ya udah, biasa aja kali," ujar Alexa sambil mengerucutkan bibirnya. "Oh iya, soal Nathan yang waktu itu dituduh beli rokok, sebenarnya Rafael sama temen-temennya yang nyuruh dia."

"Tau dari mana?" tanya Liam seraya mengerutkan keningnya.

"Nathan yang cerita sendiri sama gue," jawab Alexa. "Lo tau sendiri, kan, Nathan orangnya kayak apa. Dia nggak berani buat ngelawan. Makanya dia mau-mau aja disuruh sama mereka."

"Jadi maksud lo, Nathan dijebak? Dimanfaatin gitu?"

"Gue nggak tau, yang pasti Nathan cuma disuruh. Itu bukan kemauan dia."

Liam hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Rasanya memang sulit dipercaya kalau Nathan yang pendiam terus tiba-tiba ketahuan merokok di sekolah.

"Kalian tau? Sebelumnya di sekolah lain juga ada kasus murid yang hilang," ujar Devrin yang akhirnya kembali bersuara.

Alexa dan Liam langsung menatap Devrin yang sejak tadi sibuk memainkan ponselnya. Dia lalu menunjukkan pada mereka sebuah artikel tentang seorang murid laki-laki yang hilang dari SMA Alfard.

"Dia udah hilang sejak sebulan yang lalu dan sampai sekarang dia belum ketemu," ujar Devrin saat Alexa menatapnya dengan tatapan bertanya.

KUTU BUKU 2 : Pembalasan Dendam [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang