📚 Part 36 : Penyelidikan dimulai

753 278 70
                                    

Hai!!!

Akhirnya setelah mereka mendapatkan banyak informasi dan mencoba menerka-nerka, sekarang saatnya untuk melakukan penyelidikan 🧐😎

Di part-part terakhir kali ini, satu per satu teka-tekinya akan dibongkar. Jadi baca terus kelanjutannya, ya.

Pastikan kalian juga selalu vote dan komen. Kalau gitu, langsung baca aja, yuk!!

📚 SELAMAT MEMBACA📚

"Ini bukan saatnya lo jadi pengecut. Ini saatnya lo bersikap berani dan mengambil langkah nyata."

-••*••-

"Kalian boleh pulang, selamat sore," ujar bu Liza mengakhiri pelajaran hari ini.

"Selamat sore juga, Bu!" balas semua murid serentak.

Setelah mendapat jawaban dari semua muridnya, bu Liza lantas keluar dari kelas. Tidak lama semua orang juga mulai pergi untuk kembali ke rumah masing-masing.

Namun tidak dengan Alexa, Liam dan Devrin. Mereka bertiga masih berada di kelas saat semua orang sudah pergi. Sesuai dengan rencana yang telah dibuat semalam, mereka akan melakukan penyelidikan sore ini juga.

"Mereka udah berangkat dari tadi, sekarang masih di jalan," ujar Devrin sambil menatap layar ponselnya.

"Oke, kita juga pergi sekarang," ujar Alexa yang langsung disetujui oleh Liam dan Devrin.

Mereka segera pergi dari kelas dan berjalan berlawanan arah dengan orang-orang yang hendak pulang. Langkah mereka terhenti saat berada di depan pintu toilet perempuan dan laki-laki yang bersebelahan.

"Lo yakin bakal lakuin ini, Al?" tanya Devrin memastikan.

"Ya, kita udah tau semuanya dan nggak ada alasan lagi buat kita diem terus," jawab Alexa sambil tersenyum menyakinkan.

Mereka bisa saja mengatakan apa yang mereka tahu pada polisi dan menyerahkan semuanya pada pihak berwajib. Itu jauh lebih mudah dilakukan dan mereka juga akan terhindar dari bahaya.

Namun, Alexa belajar dari pengalaman tahun lalu. Sangat sulit untuk mendapatkan keadilan jika hanya mengandalkan orang dewasa. Ada beberapa hal yang tidak dimengerti oleh orang dewasa tentang kehidupan remaja.

Itulah salah satu alasan kenapa kakek Gio meminta bantuan padanya tahun lalu. Terkadang orang dewasa bisa berkata bijak tapi mereka tidak bisa merasakan bagaimana di posisi remaja itu sendiri. Karena masa remaja di zaman dulu dan sekarang sangatlah berbeda.

"Ayo," ujar Alexa lalu mereka segera masuk ke toilet.

Tidak butuh waktu lama, karena sekarang Alexa sudah keluar dari salah satu bilik toilet. Dia sudah tidak mengenakan seragam sekolah lagi, tapi dia memakai celana jeans, jaket dan sebuah baju kaus sebagai dalaman.

Alexa lalu berdiri di depan cermin sambil mengikat rambut panjangnya. Setelah ini dia dan yang lain akan pergi ke suatu tempat. Tempat yang dituliskan Nathan dalam gulungan kertas kecil yang diberikannya pada Alexa.

Setelah selesai mengikat rambutnya, Alexa keluar dari toilet dan langsung bertemu dengan Liam dan Devrin. Mereka juga sudah berganti pakaian dan untuk beberapa saat Devrin terdiam melihat penampilan Alexa.

KUTU BUKU 2 : Pembalasan Dendam [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang