📚 Part 4 : Tempat Les

1.7K 520 138
                                    

Cieeee yang masih setia nungguin up 🤭

Masih mau tahu, kan, kelanjutan cerita ini. Kalau mau tahu baca terus kelanjutannya, ya.

Vote kalian masih aku tunggu, loh. Sambil baca jangan lupa juga buat komen, insyaallah aku juga bakal bales komentar kalian kok 😉

Makasih juga buat kalian yang udah setia sama cerita ini 🤗❣️

Oke deh, yuk langsung baca kelanjutannya!!

📚 SELAMAT MEMBACA 📚

"Kalau lo jadiin fisik orang lain sebagai bahan candaan, jangan baper kalau misalnya fisik lo juga jadi incarannya."

—••*••—

"Karena Ibu tiba-tiba ada urusan, jadi pelajarannya sampai di sini," kata bu Helen sambil menatap para muridnya. "Tapi kalian jangan langsung pulang, tunggu bel bunyi dulu."

"Baik, Bu!" jawab semua orang serentak.

Setelah mendapat jawaban dari murid-muridnya, bu Helen segera meninggalkan kelas. Sedangkan semua orang mulai membereskan barang-barang mereka sambil menunggu bel yang sebentar lagi berbunyi.

Alexa memasukkan semua barangnya ke tas dan setelah selesai dia melirik ke arah jam yang tertempel di dinding. Hanya tinggal lima menit lagi bel berbunyi.

"Al, nanti mau langsung pulang atau beli es kelapa dulu?" tanya Liam sambil menatap Alexa.

"Lo pikun, ya?" Bukannya menjawab Alexa malah balik bertanya. "Hari ini gue harus les. Baru aja kemarin gue ngomong sama lo, masa udah lupa, sih?"

Liam menepuk jidatnya sambil berdecak. "Oh iya, lo harus les hari ini."

"Iya, jadi gue nggak bisa pulang bareng lo."

"Terus gue pulang sama siapa dong?"

"Masa pulang sendiri aja nggak bisa?"

"Bukan nggak bisa tapi nggak biasa. Gue, kan, biasanya pulang bareng lo," jawab Liam membuat Alexa geleng-geleng kepala.

Devrin yang mendengar obrolan mereka hanya bisa menghela napas. Dia tahu kalau Alexa dan Liam bersahabat tapi dia tidak mengira kalau mereka sedekat itu.

"Gimana kalau lo bolos les aja?" ujar Liam yang langsung mendapat pelototan dari Alexa.

"Masa gue harus bolos les di hari pertama cuma buat nemenin lo pulang, sih?!"

Liam hanya membalas dengan senyum yang menampilkan deretan giginya. Walau tadi Liam sempat dibuat kesal oleh Alexa tapi rasa kesalnya tidak pernah bertahan lama. Bahkan terkadang Liam lupa kalau sedang kesal pada gadis itu.

"Gimana kalau lo ikut les aja bareng gue? Jadi kita bisa pulang bareng," kata Alexa memberi saran.

"Ogah, udah cukup gue dibuat stres sama pelajaran di sekolah. Gue nggak mau bikin otak gue tambah stres lagi," jawab Liam membuat Alexa terkekeh.

Suara bel tiba-tiba berbunyi dan tanpa menunggu lama lagi, sebagian besar orang mulai berhamburan dari kelas. Alexa segera bangkit berdiri sedangkan Liam terlihat baru membereskan barang-barangnya.

KUTU BUKU 2 : Pembalasan Dendam [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang