📚 Part 10 : Keberuntungan Alexa

1.1K 389 55
                                    

Wahhh udah hari Sabtu lagi, nih!!

Itu artinya Kutu Buku 2 akan hadir menemani weekend kalian. Gimana rasanya digantung seminggu? Pasti enggak enak, ya 😆

Ya udah, daripada nunggu lama, yuk, langsung baca aja kelanjutannya!!!

Tapi, vote dan komennya jangan lupa, ya 😉

📚 SELAMAT MEMBACA 📚

"Jangan terlalu bergantung pada keberuntungan. Karena keberuntungan tidak akan selalu datang disaat kita minta. Dia hanya akan datang disaat kita benar-benar membutuhkannya."

—••*••—

Alexa menatap keluar jendela dari dalam kamarnya. Hari ini langit berwarna biru cerah dan ingin rasanya Alexa pergi keluar dan menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan. Sayangnya keadaan Alexa sangat tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu.

Kejadian kemarin saat Alexa harus melawan tujuh orang sekaligus memang cukup mustahil. Kemampuan bela dirinya masih belum cukup dan akibatnya Alexa harus menerima beberapa luka lebam di wajahnya. Bahkan akibat tendangan dari Reno kaki kanan Alexa juga kena imbasnya.

Beruntung saat Alexa sudah kehabisan tenaga seorang warga yang sedang lewat melihat kejadian itu. Dia juga langsung mencari bantuan warga lain untuk membubarkan Reno dan teman-temannya.

Alexa benar-benar tertolong saat itu dan untungnya hari ini sekolah libur, jadi dia bisa beristirahat seharian. Namun karena bosan, Alexa lantas mengambil buku di atas nakas untuk dibacanya.

Brak!

Suara bantingan pintu yang dibuka membuat Alexa yang tadinya hendak membaca malah dibuat terkejut. Apalagi saat Liam berlari menghampirinya dengan ekspresi yang begitu khawatir.

"Jadi bener lo dihajar sama orang?" tanya Liam seraya duduk di tepi tempat tidur. "Ya ampun muka lo, Al. Kenapa bisa kayak gini, sih?" tanyanya lagi sambil menyentuh kedua pipi Alexa yang lebam.

"Liam sakit," ringis Alexa seraya menyingkirkan tangan Liam dari pipinya. "Udah tau muka gue lebam masih aja dipegang."

"Iya-iya, maaf. Gue, kan, khawatir sama lo."

"Khawatir, sih, khawatir, tapi nggak usah pegang-pegang juga kali!"

Mendengar Alexa mengomel Liam pun berdecak sebal. "Sakit aja masih bisa ngomel, ya, lo!"

Kali ini Alexa tidak membalas ucapan Liam lagi. Dia hanya mengerucutkan bibirnya karena masih kesal dengan cowok di hadapannya itu.

"Sebenernya lo kenapa, sih? Kenapa bisa sampai kayak gini?" tanya Liam sambil menatap Alexa.

Alexa terdiam cukup lama lalu dia menjawab, "Gue nggak apa-apa, kok."

"Nggak apa-apa?" ulang Liam tidak habis pikir. "Al, lo pikir gue buta? Lo pikir gue anak kecil yang gampang lo bohongin?"

Alexa kembali terdiam sambil memalingkan wajahnya ke arah lain. Sedangkan Liam masih menatap Alexa untuk menunggu jawaban gadis itu.

"Oh iya, lo kok bisa tau keadaan gue? Tahu dari mana?" Bukannya menjawab pertanyaan Liam, Alexa malah mengalihkan topik pembicaraan.

KUTU BUKU 2 : Pembalasan Dendam [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang