Halooooo!!!
Masih ada yang nunggu kelanjutan cerita ini enggak?
Aku harap sih masih ada, ya. Karena buat nulis cerita ini aku bener-bener berusaha buat lawan rasa males, nih 🤭
Makanya, aku butuh dukungan juga dari kalian. Vote dan komennya jangan sampai lupa, ya 😆
Oke deh, kita langsung mulai aja ke ceritanya!
📚 SELAMAT MEMBACA📚
"Selalu ada kejutan tak terduga yang disiapkan oleh semesta."
—••*••—
Akhirnya mereka tiba di pasar malam yang terlihat begitu ramai oleh para pedagang dan pengunjung. Bukan hanya orang dewasa saja yang datang tapi ada juga anak-anak yang tampak bersemangat dan berlarian ke sana-kemari.
Walau ini bukan malam minggu tapi sepertinya itu tidak menjadi masalah. Pasar malam tetap ramai dan terlihat meriah seperti biasanya. Ada banyak permainan yang bisa dimainkan, penjual makanan dan minuman yang sangat sayang jika tidak coba dan ada banyak barang yang begitu memanjakan mata.
"Jadi kita ke mana dulu?" tanya Alexa yang tampak tidak sabar untuk bersenang-senang.
"Gue sih terserah aja," balas Devrin.
Alexa lalu melirik Liam yang tampak sedang berpikir. "Kalau menurut lo, Liam?"
Liam tidak langsung menjawab, dia tampak sedang mengamati berbagai permainan yang ada di sana. Semuanya tampak seru dan wajib untuk dicoba.
"Kita ke sana aja dulu deh," ujar Liam sambil berlalu pergi.
Alexa menghela napasnya lalu segera mengikuti Liam yang entah akan pergi ke mana. Devrin juga hanya bisa mengikuti mereka tanpa berkomentar apa-apa.
Sebenarnya Liam ingin mencoba semua permainan yang ada di sana tapi dia bingung harus mencoba yang mana dulu. Alexa bahkan sampai kesal dengan sikap Liam. Walau Devrin terlihat biasa saja tapi tidak bisa dipungkiri, kalau dia juga sudah mulai kesal karena Liam masih belum bisa memutuskan.
"Gimana kalau kita coba bianglala dulu?" ujar Devrin memberi usul.
"Gue setuju," balas Alexa dengan antusias.
Namun tidak dengan Liam, dia terlihat masih berpikir. "Mm... Nggak deh. Kita coba yang lain aja dulu."
Alexa berdecak. "Coba yang mana?"
"Bentar, gue pikir-pikir dulu." Liam lalu melipat tangannya di dada sambil mengamati semua permainan yang ada di sana.
"Ya udah, lo pikirin aja dulu. Kalau perlu sampai besok, biar gue sama Alexa aja yang naik bianglala," ujar Devrin yang terlihat mulai kesal. Bahkan dia sampai menarik tangan Alexa untuk pergi.
"Sarah?" ujar Liam membuat Alexa dan Devrin menghentikan langkah mereka.
Mereka lalu menatap ke arah yang Liam tatap, tepatnya ke arah Sarah yang berada tidak jauh dari tempat mereka saat ini. Dari raut wajah Sarah, terlihat kalau dia sedang ketakutan akan sesuatu. Apalagi saat gadis itu perlahan-lahan melangkah mundur dengan tatapan penuh waspada.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTU BUKU 2 : Pembalasan Dendam [End]
Ficção AdolescenteMasih ingat dengan ALEXA KIMBERLY? Mungkin beberapa dari kalian sudah mengenalnya sebagai siswi baru di Bellatrix High School. Namun, karena tugas Alexa sudah selesai maka dia pun memutuskan untuk kembali ke sekolah lamanya. Kembalinya Alexa ke seko...