Wahh, udah part 29, nih!!
Kalian masih semangat buat lanjut baca, kan?
Oh iya, pernah enggak sih kalian bertanya-tanya, ke mana orang tua Liam?
Nah, kali ini aku bakal kasih tahu tentang itu. Jadi yang penasaran langsung baca aja, yuk. Vote dan komennya jangan lupa, ya 😉
📚 SELAMAT MEMBACA 📚
"Ada dua alasan kenapa orang selalu terlihat bahagia. Pertama karena dia benar-benar bahagia dan kedua dia sedang menutupi luka."
—••*••—
Setelah pulang sekolah Alexa dan Devrin tidak langsung pulang. Mereka sepakat untuk mengerjakan tugas sejarah di rumah Liam. Sepanjang perjalanan menuju rumah cowok itu, Liam tidak berhenti menggerutu.
Tentu saja itu ada hubungannya dengan tugas pak Andi yang hanya diberi waktu satu hari untuk menyelesaikannya. Namun Alexa yakin, kekesalan Liam saat ini ada hubungannya juga dengan dia yang tidak bisa menjenguk Sarah di rumah sakit.
Semalam mereka sepakat akan datang kembali ke sana tapi gara-gara tugas dari pak Andi mereka harus membatalkannya. Mereka sangat berharap kalau Sarah akan baik-baik saja.
Alexa juga sangat ingin bertemu dengan gadis itu. Apalagi saat ini ada banyak pertanyaan yang harus dia tanyakan pada Sarah. Dia yakin kalau Sarah pasti tahu sesuatu.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Liam. Karena sekarang mereka sudah berada di depan rumah cowok itu. Sudah lama sekali Alexa tidak berkunjung ke sana, bahkan dia lupa kapan terakhir berkunjung.
Sedangkan Devrin tampak memandangi rumah itu dengan kening berkerut. Rumah Liam tidak terlalu besar, halamannya pun tidak begitu luas tapi entah kenapa rumah itu seperti tidak terawat. Ada beberapa tanaman di halaman tapi semuanya terlihat layu, kering bahkan ada yang sudah mati.
"Ayo masuk," ujar Liam yang entah sejak kapan sudah membuka pintu.
Alexa segera masuk begitu juga dengan Devrin. Kini mereka berada di ruang tamu yang terlihat sangat berantakan. Banyak bungkus makanan yang berserakan di mana-mana, bahkan ada beberapa baju Liam juga di sana.
Liam mengembuskan napasnya saat dia duduk di sofa. Sedangkan Alexa dan Devrin masih berdiri sambil memandangi ruangan itu.
"Gue harus bilang berapa kali sih sama lo. Jangan biarin rumah berantakan kayak gini!" bentak Alexa sambil menatap Liam dengan tajam.
Alexa sudah berkali-kali bilang pada Liam agar selalu membersihkan rumahnya. Namun cowok itu sama sekali tidak pernah menurut.
"Percuma gue beresin, nanti juga bakal berantakan lagi," jawab Liam dengan santainya.
"Ya, tapi bisa, kan, taruh sampah dan baju di tempatnya?"
"Bisa sih, tapi gue males."
Alexa mendengus sebal, lalu dia melepaskan tasnya dan mulai mengambil satu per satu baju Liam. Setelah selesai dia langsung pergi untuk menyimpan baju-baju itu ke keranjang cucian.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTU BUKU 2 : Pembalasan Dendam [End]
Roman pour AdolescentsMasih ingat dengan ALEXA KIMBERLY? Mungkin beberapa dari kalian sudah mengenalnya sebagai siswi baru di Bellatrix High School. Namun, karena tugas Alexa sudah selesai maka dia pun memutuskan untuk kembali ke sekolah lamanya. Kembalinya Alexa ke seko...