📚 Part 5 : Pembullyan lagi?

1.7K 498 111
                                    

Haiii, Kutu Buku 2 siap menemani hari Minggu kalian, nih!

Seperti biasa kalau udah mampir jangan lupa buat tekan tanda bintang di pojok sebelah kiri dan ramaikan setiap part-nya dengan komentar kalian, ya 😉

Sambil nunggu cerita ini up lagi nanti, kalian juga bisa mampir ke ceritaku yang lainnya.

Kalau gitu, yuk langsung baca aja kelanjutan cerita ini!

📚 SELAMAT MEMBACA 📚

"Terkadang masalah yang sudah terjadi bisa terulang untuk keduanya kalinya. Walau mungkin tidak sama persis tapi satu-satunya cara untuk melewatinya adalah dengan menghadapinya kembali."

—••*••—

Keesokan harinya Alexa menceritakan semua kejadian kemarin di tempat les pada Liam. Dari mulai kejadian Syakila yang dirundung oleh gadis berambut sebahu yang sampai hari ini Alexa tidak tahu namanya siapa.

"Lo yakin kalau cewek yang namanya Syakila dan cewek rambut sebahu itu sekolah di sini?" tanya Liam.

"Iya, gue yakin, kok. Seragam gue sama seragam mereka sama. Terus si cewek rambut sebahu itu juga kayak udah kenal sama gue tapi gue nggak kenal siapa dia," jawab Alexa berusaha meyakinkan Liam.

"Emang di sekolah kita ada orang yang suka merundung, ya? Kok gue nggak tau."

Alexa sudah membuka mulutnya untuk menjawab tapi dia tidak mengatakan apa pun. Selama Alexa sekolah di Altair High School memang dia tidak pernah tahu atau mendengar ada murid yang dirundung.

Lain halnya dengan Bellatrix High School, di mana beberapa muridnya melakukan perundungan secara terang-terangan. Pasti kalian udah tahu, kan, bagaimana keadaan sekolah itu?

"Gue juga nggak tau tapi Syakila sama cewek itu emang dari sekolah kita, kok," kata Alexa yang hanya diangguki oleh Liam.

Alexa kembali melanjutkan ceritanya, di mana dia berhasil mendapatkan beberapa teman baru dan mereka seakan antusias akan kedatangannya.

Ada Syakila gadis yang dirundung kemarin, Robby si cowok berkacamata dengan rambut sedikit berminyak, Alika si gadis berkacamata besar dengan rambut keriting, Bima si cowok berbehel, Dion si cowok tinggi kurus dan Diandra si gadis bertubuh gemuk dengan wajah yang dihiasi bintik-bintik jerawat.

"Dan yang bikin gue bingung itu, Diandra udah tau nama gue. Padahal waktu itu gue belum ngenalin diri sama dia," ujar Alexa dengan ekspresi bingung.

"Mungkin kalian pernah ketemu tapi lo lupa sama dia," jawab Liam. "Secara lo, kan, orangnya gampang lupa alias pikun," sambungnya dibarengi kekehan.

Alexa berdecak sebal, lalu dia hendak menjitak kepala Liam kalau saja cowok itu tidak mengelak. Alexa semakin kesal, sebaliknya Liam justru tersenyum lebar sambil menjulurkan lidahnya untuk mengejek Alexa.

"Ihh, gue serius Liam!" bentak Alexa dengan ekspresi kesal.

"Serius lo mau gue seriusin?" tanya Liam sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Hah? Maksud lo apaan?"

Liam berdecak pelan. "Sok polos lo."

"Dih, apaan sih?!"

Liam hanya terkekeh geli melihat reaksi Alexa. Entah gadis itu mengerti atau pura-pura tidak mengerti tapi Liam selalu suka menggodanya.

"Nggak jelas lo!" bentak Alexa yang malah membuat Liam tergelak.

KUTU BUKU 2 : Pembalasan Dendam [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang