Mahasiswa

278 39 25
                                    

Orang bilang masa kuliah itu jauh berbeda sama masa SMA dan jujur itu bener adanya.

Tugas gak perlu lagi diteror sama guru, tapi tiba-tiba aja nilai gue kosong. Temen yang biasa ada buat gue setiap saat, sekarang cuma ada saat butuh doang. Terus, kalau gak banyak-banyak nyari info, gue bakal berasa jadi petapa di gunung salak.

Selain itu di sini gue juga ketemu berbagai macam tipe manusia. Mulai dari mahasiswa yang ambis sampai mahasiswa yang se-santuy gue.

Pokoknya menurut gue kuliah itu berbeda, Terutama setelah dua tahun menempa ilmu di SMA Kreker, dimana spesies wanita itu nyaris gak ada, pada akhirnya gue bisa ketemu sama mereka di sini.

Dan inilah kehidupan seorang Vano sebagai mahasiswa, selamat datang.

.
.
.

Bunyi notifikasi chat masuk ngebuat gue terbangun dari tidur yang singkat. Padahal rasanya baru banget mejamin mata, tapi ternyata gue udah tertidur selama empat jam. Sekarang pukul sembilan pagi, gak heran cahaya matahari serasa kayak nyolok mata gue. Silau.

Ting!

Ada lagi pesan masuk, menyerbu handphone gue. Gue ngusak-ngusak kepala, memutuskan untuk enggak peduli dengan banyaknya notifikasi yang bermunculan di layar, tapi lagi-lagi handphone gue berbunyi.

"Ck, elah..."

Kali ini bukan notif yang masuk tapi malah ada yang nelepon gue. Setengah hati gue nerima telepon itu tanpa ngeliat nama yang tertera di sana.

"Bangun woi, inget jam sebelas ada kelas! gue yakin lo masih ileran di rumah Echa!" Gue tersentak. Suara manusia dari seberang sana kencengnya ngalahin microphone kampus.

"Iya, iya bentar. Tapi..." Kepala ini menoleh ke samping, menatap seorang cewek yang lagi tidur pulas memeluk tubuh gue. "Darimana lo tau gue di rumah Echa?"

"Instastorynya dia lah. Ngapain aja lo ama Echa bedua, hm? enak ya..."

"Ngerjain tugas sensei."

"Ngerjain tugas sensei, tapi kok di ranjang."

"Bonus doang itu mah."

"Yeuh, emang bejat lo."

"Bukan bejat, tapi mendedikasikan kehidupan perkuliahan gue dengan kisah cinta yang berapi-api." Gue bangkit dari atas tempat tidur.

"Hoekkkk, yaudah buru ke sini. Gue di warung Bu Tejo."

"Nah, nah, apa nih? jangan bilang gue harus bayar makanan lo?"

"Iya dong~"

"Bocah edan. Yaudah sekalian pesenin gue nasi goreng."

"Siyap."

Gue meregangkan badan sambil menatap Echa. Cewek yang jadi partner pada tugas kali ini masih memejamkan matanya. Tidur begitu nyenyak, "Cha, bangun."

"Cha, bangun. Echa" Tangannya gue goyang-goyangin, tapi sia-sia. Dia tetep tidur.

Gue akhirnya nyerah buat bangunin dia dan berjalan ke arah kamar mandi. Nanti gue bangunin lagi.

Baru aja mau memutar kenop pintu. Hawa dingin melintas dari arah belakang. Bulu kuduk gue seketika berdiri tegak saat hawa itu semakin menyelimuti tubuh. Gue gak berani ngeliat ke belakang, yang pasti ada sesuatu...siluet bertubuh jangkung menampakkan dirinya. Siluet itu bukan berasal dari gue. Apalagi berpikir bahwa itu berasal dari Echa. Dia aja masih tidur di kasurnya.

To be With U [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang