konnichiwa ;) karna aku pubnya siang hehe, enjoy kudasi~
======
"Kalian tau gerbang iblis? gerbang itu....terletak di deket danau milik kampus Naver." Suara Dehan beradu dengan rintik hujan di luar rumah beserta petir yang bersaut-sautan. "Konon katanya, jika kita memiliki dendam kepada seseorang. Kita bisa berdoa di gerbang itu dan orang yang kita doakan akan menghilang, dibawa ke alam kematian."
Rama dan Jeremi nampak serius memperhatikan cerita Dehan, sedangkan gue malah nyomotin meses yang dijadiin topping martabak. Kalau Bagas, gue gak tau dia dengerin atau enggak, soalnya dia malah mejamin matanya.
"Tapi cerita ini punya tiga versi," lanjut Dehan, mengacungkan tiga buah jarinya, "Pertama, yang gue bilang tadi, ketika memohon di gerbang iblis...orang yang didoakan akan menghilang. Kedua, ketika memohon di gerbang iblis orang yang mendoakan akan menghilang. Ketiga, ketika memohon di gerbang iblis, baik pemohon dan orang yang didoakan akan menghilang. Jer, yang mana yang lo denger?"
Jeremi berpikir sejenak dan menunjukan kedua jarinya, "Gue pernahnya denger versi kedua. Kating gue yang nyeritain."
"Pada awalnya gue diceritain versi pertama." Dehan berkata begitu, "Tapi gue menyelidikinya dan jadi punya tiga versi cerita."
"Niat seperti biasa." Rama bertepuk tangan.
"Gue gak pernah denger apa pun soal gerbang iblis," komentar gue.
"Berarti cuma terkenal di kampus kita." Dehan menatap Jeremi yang langsung dibalas dengan anggukan kepala.
"Atau mungkin lo terlalu fokus sama cew--" Mulut Jeremi gue sumpel pake martabak.
"Silahkan dilanjut."
"Udah, itu aja," kata Dehan.
"Yakin itu aja?"
"Iya, gue belom nyelidikin apa-apa lagi."
Rama menyenderkan kepalanya di pinggiran sofa, "Apa pernah ada kasus orang menghilang, makanya cerita itu bisa beredar? maksud gue, kalo gak ada kasus di kehidupan nyata, cerita ini cuma kerasa kayak bualan."
"Ah, makasih udah ngingetin." Dehan berucap dengan nada antusias. "Kalau gak salah...ada mahasiswi dari jurusan sosiologi menghilang di tahun 2015 dan sampai sekarang enggak diketahui keberadaannya. Gelangnya ditemukan di pinggir danau, deket gerbang iblis. Terus kasus selanjutnya di tahun 2018, ada mahasiswi juga yang menghilang dan dia nulis sesuatu di buku catatannya."
"Jangan bilang yang nulis puisi tentang gerbang iblis itu ya," tebak Jeremi.
"Iya! dia nulis dua bait puisi. Beberapa anak sastra mencoba buat menafsirkan dan ternyata...ada kaitannya sama gerbang iblis."
"Totalnya dua kasus hm..." Rama berkata pelan. "Dan dua-duanya cewek..menarik sih."
"Udah, ada lagi yang mau cerita?"
Gue menggeleng, Rama menggeleng, Bagas menggeleng. Kalau Jeremi, dia terdiam menatap layar handphonenya, dahinya mengernyit bingung."Kenapa, Jer?"
"Oh..enggak..." Dia mematikan handphone. Ekspresi Jeremi berlainan dengan perkataannya barusan, bahkan dahinya masih mengerut.
"Yakin?" Dehan ternyata juga sadar.
Cowok berambut coklat pucat itu mengetuk-ngetuk layar handphone, tengah berpikir, "Ini...sepupu gue ngechat."
Setelah sebaris kalimat itu ke luar dari belah bibirnya, handphone Jeremi berbunyi. Serbuan notifikasi masuk, suaranya menggaung di ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
To be With U [END]√
Fanfiction{Try to feel u s2} Entah pertemuan kita cuma kebetulan atau takdir ⚠️ ini lapak BxB ⚠️ di cerita ini suatu hal yg gamungkin bisa jadi mungkin ⚠️tokoh utamanya buaya, tukang php, tp ganteng sih sekian, s'lamat reading