hari ini fokus kasus ya, siapkan mental
======
Sore-sore gini, empat orang mahasiswa terjebak di ruang monitor Naver. Alasannya? Bella. Kita dapet kabar dari Pak Yang Yang kalau cewek itu menghilang. Menurut keterangan, Pak Yang Yang ninggalin Bella sekitar lima menitan buat beli minuman di kantin. Begitu kembali, ruangan mendadak kosong melompong, kasurnya berantakan, dan ponsel milik Bella terjatuh di sela-sela meja.
Penculikan? sayangnya gak ada jejak si pelaku. Sama sekali gak ada tanda-tanda orang aneh yang menyelinap masuk ke kamarnya. Justru Bella sendiri yang ke luar dan menghilang sampai sekarang. Fakta itu ngebuat kepala gue mati rasa.
"Liat, Bella pergi ke lantai satu, masuk ke ruangan yang ada di pojok lorong." Dehan meremas pulpen setelah menulis di buku catatan.
"Terus ilang?"
"Yep."
Ini orang diculik makhluk gaib atau apa...?
"Coba ulang dari menit ke sembilan."
"Siap..."
Dinginnya lantai ruang monitor Naver gak menghalangi gue, Nathan dan Dehan buat nonton rekaman CCTV rumah sakit tempat Bella dirawat. Kita terhanyut dalam video berdurasi dua puluh menit itu, memusatkan seluruh perhatian serta indera pengelihatan. Ini yang ke-lima belas kalinya gue sama Dehan mengulang bagian yang sama; ruangan Bella, lobi, lorong, dan tangga rumah sakit. Sementara itu, Jeremi mengecek rekaman CCTV kampus bersama mas-mas operator.
"Stop." Dehan nyuruh gue nge-pause. Telunjuknya menyentuh layar handphone, membentuk lingkaran tak kasat mata. Di menit ke dua belas, seseorang dengan jaket kulit dan topi hitam ke luar dari ruangan yang Bella masuki. Kepalanya tertunduk, berjalan tergesa-gesa seperti dikejar setan lalu ke luar dari lobi. Meskipun mengenakan setelan pria, tubuh ramping orang itu berhasil kita identifikasi dengan baik,
Perempuan.
"Orang ini jalan dari ujung lorong. Ruangan apa, ya? to..to..toi...?" Susah payah Dehan membaca plat nama ruangan yang ada di pojok.
"Toilet," jawab gue dan Nathan berbarengan.
"Nah, tapi aneh. Dia tiba-tiba ke luar dari toilet padahal kita gak ngeliat dia masuk. Jangankan itu, jalan di lorong ini pun enggak. Masuk dari mana coba?"
"Jendela?" Gue menerka-nerka.
"Lo pernah ke toilet pas jenguk Bella?"
"...pernah."
"Sekarang gue tanya, jendelanya emang bisa dibuka?"
Gue meringis pelan, "Enggak. Enggak bisa."
"Aneh kan? design jendela toilet mereka tanpa pintu. Jadi, gak mungkin ada orang yang bisa masuk, kecuali niat mecahin kacanya. So, jawaban yang paling memungkinkan adalah...?"
Nathan menegapkan tubuhnya seolah menyadari sesuatu, "Orang yang pake jaket ini Bella?"
"Iya, lo bener, tapi gue masih belom tau gimana caranya dia ganti baju karena seperti yang kita liat...dia gak bawa apa-apa pas keluar."
Jeremi spontan memutar badan, ngedenger penjelasan mahasiswa ilmu sejarah itu, "Artinya, Bella kabur?"
Dehan ngangguk-ngangguk, memperlihatkan video yang kita tonton, "Dia ganti baju di toilet terus naik mobil Yaris putih. Ada beberapa yang miss, kita perlu liat rekaman sebelum jam ini biar bisa tau cara dia keluar dari sini dengan mulus."
"G-gue dikasihnya itu doang sama Pak Yang Yang. Gimana dong? mau gue mintain lagi?"
"Iya, tolong."
KAMU SEDANG MEMBACA
To be With U [END]√
Fanfiction{Try to feel u s2} Entah pertemuan kita cuma kebetulan atau takdir ⚠️ ini lapak BxB ⚠️ di cerita ini suatu hal yg gamungkin bisa jadi mungkin ⚠️tokoh utamanya buaya, tukang php, tp ganteng sih sekian, s'lamat reading