File 16

89 23 47
                                    

⚠️Chap ini panjang

====

Inoue Eiji, Inoue Natsuki....

Mereka, si kakak beradik yang rumornya memiliki wajah mirip dan dipercaya menyebar kutukan di Desa Kawakami. Gara-gara berita enggak jelas itu, mereka kabur bersama sang ibu, dengan kata lain...istri dari Inoue Masahiko.

Gue menuangkan air ke gelas kosong, meminum setengahnya, lalu kembali menatap gambar silsilah keluarga Inoue. Setelah berpikir banyak, gue membuat cabang baru di sebelah nama Masahiko sekaligus menuliskan nama-nama wanita yang berkaitan dengannya, tak terkecuali Bu Wanda kemudian lanjut menulis nama-nama korban di sticky notes.

"Sip," gumam gue sambil menyelipkan sticky notes itu di pinggiran kertas. Terus...sekarang apa lagi, batin gue yang kini terdiam linglung, memandangi tembok dengan tampang clueless. Parah, walaupun udah istirahat, otak gue masih belum bisa bekerja optimal. Gue gak tau mesti fokus ke mana.

Semuanya sama-sama penting untuk menyusun rencana serangan balik.

"Apa kita mulai dari sini..." Ujung pulpen yang lagi gue pegang, menyentuh permukaan kertas.

Enggak, berpikir sendirian gak akan membuahkan hasil.

Gue pun memutuskan untuk memfoto mind maping yang menghiasi tembok kamar kemudian mengirimnya ke grup.

Nyantui

[Sent a photo]
07:55

....sepi. Belom pada bangun.

Baiklah, untuk sementara waktu, mari kita kesampingkan kertas-kertas ini dan mencari info terbaru yang terlewatkan. Semoga aja memberikan petunjuk soal keberadaan Bella karena dialah orang yang ada dalam situasi bahaya, antara hidup dan mati.

"Pembahasan kemaren cukup banyak. Perasaan...gue cuma cuti sehari dari penyelidikan," ucap gue, "Hng? file apa, nih?"

Gue menge-klik file kiriman Dehan yang ternyata berisi data statistik hasil survei. Mulut gue menganga lebar karena dia berhasil mengumpulkan seribu respon dari mahasiswa Naver—mengenai pandangan mereka soal gerbang iblis.

Inisiatif seorang Dehan gak pernah gagal ngebuat gue merinding....

Oke, balik ke topik utama kita. Setelah gue baca-baca, perbandingannya cukup berat sebelah....

Berdasarkan datanya, 700 responden dari 1.000 responden gak mempercayai mitos gerbang iblis, sedangkan sisanya percaya. Tapi survei gak berhenti sampai di situ. 300 orang yang mempercayai mitos, harus menjawab pertanyaan khusus yang dibuat oleh Dehan dan dari sana dapat disimpulkan bahwa tingkat kejujuran mereka dalam menjawab pertanyaan ini hanya berjumlah 20 persen. Artinya, orang-orang ini kebanyakan mengarang dan mendramatisir.

Dari mana Dehan bisa nyimpulin hal itu? karena sebelumnya, gue sama Nathan sempet ngasih testimoni akurat yang dijadiin acuan buat menyortir jawaban-jawaban ini. Hasilnya, keterangan mereka sama sekali gak matching dengan apa yang gue dan Nathan lihat. Tapi, ada segelintir orang yang memberikan kesaksian valid contohnya, melihat hantu perempuan berwajah terbakar di kolam dan ngejabarin secara detail penampakan itu.

"Dehan hebat bisa milah-milah data sebanyak ini."

Selain itu, ada informasi lain tentang Bu Wanda. Pasca bencana gempa bumi, wanita itu pindah ke Jakarta dan tinggal bersama pamannya. Tapi, gak sampai 3 bulan, rumahnya kebakaran.

Cerita yang tragis.

Ting!

Rama Jamet

To be With U [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang