43 - For You

413 65 3
                                    

Selama Haivan hidup, Ia memiliki cukup banyak momen-momen bahagia dan semua itu hanya berada dalam masa kecilnya. Setelah beranjak remaja kehidupannya mulai berubah. Rumah yang awalnya terasa seperti istana justru jadi tempat dimana rasa sakitnya bermula. Pertengkaran yang berakhir dengan perceraian lantas menjadi awal dari seluruh kesedihannya. Haivan merasa tidak ada lagi cerita-cerita bahagia yang menemani tiap langkah kakinya. Semua kebahagiaan perlahan-lahan memudar. Tersembunyi dalam kenangan masa kecil yang berada di sudut relung ingatan.

Apa yang terjadi dalam hidupnya selama ini tentu sudah cukup membantu Haivan belajar. Termasuk persoalannya dengan Herga yang akhirnya terselesaikan. Hubungannya dengan Herga sudah baik-baik saja. Haivan sudah tidak lagi memandangnya dengan penuh kebencian. Ia sudah memaafkan. Ia sudah belajar untuk menerima dan kembali memberikan kesempatan pada Herga. Hubungan Haivan dengan Mama juga kembali baik-baik saja. Jarak yang awalnya terbentang kini tidak lagi ada. Hidup tanpa Papa tidak menghambat mereka dalam mencari bahagia. Haivan, Herga, serta Mama akan tetap menjalani hidup yang jauh lebih baik bahkan tanpa sosoknya.

Melihat apa yang terjadi pada Herga belakangan ini membuat Haivan menyadari jika kebahagiaan tidak ada yang abadi. Tragedi kecelakaan Herga jelas membalikkan keadaan hidupnya. Haivan yang semula baik-baik saja, masih bisa tertawa dan menunjukkan senyum bahagia, setelahnya justru mengalami hal yang sangat menyesakkan. Haivan begitu ketakutan. Seketika hatinya dipenuhi oleh banyak kekhawatiran. Bahkan Haivan hampir tidak lagi percaya dengan adanya harapan. Namun sama seperti kebahagiaan, kesedihan juga tidak selamanya menetap dalam kehidupan.

Pada akhirnya Herga tersadar dari tidur panjangnya. Haivan merasa sangat bersyukur, karena kini Ia bisa melihat Herga tersenyum dan tertawa lagi. Sekarang Herga tidak hanya terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Herga sudah membuka mata dan Haivan benar-benar bahagia karena kini keadaan kakak laki-lakinya sudah mulai baik-baik saja. Meskipun Ia masih memiliki luka dan membutuhkan waktu cukup lama untuk sembuh. Herga mengalami patah tulang kaki bagian kiri. Kecelakaan itu mengakibatkan tulang kakinya cedera dan tentu Herga memerlukan waktu banyak untuk memulihkannya.

Setelah Herga siuman, Haivan bersama dengan Juan, Jiko, Jae dan juga Aska tetap bergantian menjaga Herga. Berbeda dengan sebelumnya, kini mereka tidak perlu lagi merasa takut. Haivan sekarang bisa bersekolah dengan hati yang ringan. Ia tidak perlu khawatir lagi dengan kondisi Herga, karena hanya tinggal menunggu sebentar, Herga pasti akan kembali seperti sedia kala. Seperti saat kondisinya masih baik-baik saja.

Haivan berjalan santai menuju ruangan tempat dimana Herga berada. Wajahnya terlihat gembira. Di tangannya terdapat satu buket bunga Dandelion yang Ia bawa dengan penuh kehati-hatian. Haivan sudah ingin memberikan bunga itu pada Herga dari beberapa hari sebelumnya. Saat berada di depan pintu, Haivan tidak langsung masuk ke dalam. Ia terdiam sebentar. Menatap penuh harap ke arah bunga yang berada di tangannya. Anak itu tersenyum tipis, lalu membuka pintu ruangan dan langsung melihat Herga yang masih berada di atas ranjang.

Herga sedang duduk sambil meluruskan kedua kakinya. Cedera kaki yang Herga alami jelas membuatnya sulit untuk bergerak bebas. Herga bahkan masih memerlukan bantuan tiap kali Ia ingin pergi ke kamar kecil. Saat Herga melihat Haivan masuk ke dalam ruangannya, Herga langsung tersenyum lebar hingga kedua matanya menyipit. Haivan juga membalas dengan senyuman yang terlihat begitu tulus.

"Gue punya sesuatu buat lo."

"Hadiah?"

Haivan mengangguk sambil tersenyum. Ia lantas memberikan buket bunga pada Herga.

"Bunga?"

"Iya. Bunga Dandelion."

Herga mengernyit. "Kenapa lo kasih gue bunga ini?"

"Dandelion itu bisa dibilang sebagai bunga yang melambangkan kekuatan. Dari luar Dandelion terlihat rapuh. Meskipun Dandelion diterpa angin sampai akhirnya jatuh, Dandelion akan terus tumbuh. Dandelion akan terus hidup dengan awal dan lingkungan yang baru." Haivan menjelaskan. "Gue berharap lo bisa ambil makna dari Dandelion. Selama ini lo udah banyak jatuh. Lo punya banyak rasa sakit dan luka. Terlalu banyak permasalahan yang lo terima. Gue berharap semua hal itu gak akan bikin lo menyerah. Lo akan terus tumbuh. Lo akan terus hidup dengan hal-hal baru. Lo akan temui banyak kekuatan dari semua yang pernah lo lalui selama ini."

The Dandelion'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang