Bab 3

55.3K 6.4K 299
                                    

Halo, sebelumnya maaf kalo ini ga terurut:) silahkan liat babnya ya! Takut ga nyambung pas baca😭 maaf ya atas kesalahannya hhe~

..

Fio sudah berumur 6 bulan sekarang! Di sudah bisa duduk, tengkurap dan merangkak sedikit demi sedikit. Ini pencapaian yang bagus! Dia berlatih setiap hari dengan Serena, wanita itu terus ada di sisinya. Seperti baby sitter saja.

"Ayo nona! Kau pasti bisa!!" Ucap Serena menyemangati Fio yang sedang berusaha merangkak kearah Serena.

Sialan, ini sungguh susah! Dia sudah untuk memajukan tangannya sekarang, tapi mendengar teriakkan semangat Serena dia mulai mencoba lagi.

Saat sedang berusaha, Alberto masuk. Dia memperhatikan Fio yang sedang berusaha disana, Alberto tertawa melihat putri kecilnya itu.

"Bos!" Ucap Serena kaget melihat Alberto yang ada di belakangnya.

"Teruskan, aku hanya melihat saja" ucap Alberto.

Mereka menatap Fio lagi. Fio yang ditatap seperti itu, dia jadi gugup. Tanpa sadar tangannya menginjak sebuah mainan yang membuat tangannya terpeleset dan tubuhnya ambruk.

"Huwaaaaaa" tangis Fio pecah.

Mereka berdua panik. Serena ingin membawa tubuh Fio, tapi dia didahului oleh Alberto. Pria itu berlari secepat kilat kearah Fio lalu mengangkat tubuh Fio.

"Sakit?" Ucap Alberto sembari mengusap-usap tangan Fio.

"Hiks hiks hiks" tangis Fio.

Alberto menatap mainan itu.
"Mainan sialan! Serena, buang benda itu! Benda itu membahayakan Fio!" Teriak Alberto marah.

Serena langsung membawa mainan itu lalu pergi keluar untuk menyimpan mainan itu didalam gudang. Sayang sekali jika dibuang begitu saja, ini mahal aksaksk.

Alberto menimang-nimang Fio dan berjalan kearah jendela besar yang ada di kamar Fio. Jendela itu langsung mengarah ke hutan yang sangat hijau, Fio berhenti menangis setelah melihat pemandangan itu.

"Indah bukan?" Ucap Alberto.

"Oong" ucap Fio.

"Ini sudah dipersiapkan oleh ibumu di jauh-jauh hari, dia ingin kamarmu dekat dengan taman atau hutan. Ibumu suka dengan alam" ucap Alberto.

Dia berbicara tentang Ibunya lagi, Fio sudah beberapa kali mendengar cerita Alberto dan kenapa dia merasa sedih saat mendengar cerita itu? Fio mengeratkan genggaman tangannya pada kemeja Alberto.

"Kenapa hm?" Ucap Alberto.

Lalu terdengar suara tembakan. Tubuh Fio tersentak kaget mendengar itu, wajahnya menjadi pucat. Alberto menunduk, untung dia cepat melakukan itu. Di jendela, terlihat lubang bekas peluru yang masuk itu.

Serena dan yang lainnya masuk kedalam. Mereka melihat Alberto yang sudah terjatuh diatas lantai sembari melindungi tubuh Fio.

"Bos!" Teriak mereka.

Serena membawa Fio, Victor membantu Alberto untuk berdiri. Victor memeriksa tubuh Alberto, dan benar saja. Bahu Alberto terkena tembakan, kemejanya yang bewarna putih sekarang ada warna merah disana.

"Nona! Nona!" Teriak Serena.

Fio masih diam. Pandangannya kosong. Bibirnya sangat pucat. Serena terus mengguncang tubuh Fio agar dia sadar. Serena bahkan menepuk punggungnya dengan lumayan keras.

"Nona!!!!" Teriak Serena keras.

Seketika Fio sadar mendengar teriakkan Serena yang kencang. Dia menatap semua orang yang menatapnya khawatir, dan dia melihat Alberto yang sudah berdarah disana. Matanya berkaca-kaca.

I Was Born As The Mafia Lord's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang