Bab 11

41.5K 6K 534
                                    

As I said before, today is a double update😄

Jangan lupa vote dan berikan tanggapan kalian untuk bab 11 ini><

..

"Siapa yang melakukan itu pada Fio" ucap Alberto.

"Namanya Laura, senior nona di sekolah. Orang kita yang ditaruh di sekolah nona mengatakan jika Laura itu sering menganggu nona, dan yang terparah hari ini. Laura mendorong nona hingga kepala nona terbentur pada meja dan terluka" ucap Victor.

Alberto diam, dia masih bertanya-tanya kenapa Fio tidak mau menceritakan itu padanya?

"Singkirkan dia dari sekita Fio, atau minta sekolah untuk mengeluarkan gadis itu. Tidak boleh ada ancaman di sekitar putriku. Kau pergi ke rumah orang-orang yang sudah mengganggu Fio, lalu sampaikan pesanku. Lebih baik keluar dari sekolah dengan baik-baik atau aku harus memberi beberapa pelajaran pada mereka dan mengeluarkan mereka secara tidak hormat dari sekolah" ucap Alberto datar.

"si Capo" ucap Victor.

Dia masih duduk di sebuah bar disana, dia masih menunggu seseorang disana. Bukan teman tapi rekan bisnisnya yang berasal dari Jerman. Dia membeli sesuatu dari orang itu.

Lalu beberapa orang masuk kedalam bar itu, Alberto menoleh kearah itu. Dia langsung berdiri dan tersenyum kearah orang itu, dia menjabat tangan orang itu.

"Halo tuan Rudolf" ucap Alberto menggunakan bahasa Inggris.

Mereka duduk disana, Alberto juga duduk dan mulai mengobrol.
"Apakah barangnya sudah siap?" Ucap Alberto.

"Tentu, aku sudah membawanya. Kau ingin melihatnya langsung?" Ucap Rudolf.

"Tentu" ucap Alberto.

Mereka berjalan ke sebuah ruangan disana, Alberto masuk dan melihat sebuah kandang yang begitu besar. Dia mendekat dan membuka kain yang menutupi kandang besar itu.

"Sesuai pesanan mu, sebuah serigala putih. Dia jantan, tapi tenang saja dia sudah jinak" ucap Rudolf.

Alberto memegang kepala serigala putih itu, lembut. Dia suka ini, Alberto mengambil sebuah koper di tangan Vincent lalu memberikannya pada Rudolf.

"Terimakasih, saya suka dengan serigala itu. Ini sesuai perkataanku tadi, 1M" ucap Alberto sembari memberikan koper berisi uang itu.

Rudolf membuka koper itu, banyak sekali uanganya. Sampai bertumpuk-tumpuk. Lalu dia menutup koper itu lagi.

"Apakah kau ingin menghitungnya?" Ucap Alberto.

Pria itu tertawa sembari memukul pelan bahu Alberto.
"Tidak usah, aku percaya padamu. Kalau begitu aku harus pergi, senang bisa berbisnis denganmu" ucap Rudolf lalu menjabat tangan Alberto.

Rudolf pergi bersama anak buahnya. Alberto masih menatap serigala itu, pilihannya pas! Ini akan cocok dengan Fio! Vincent mendekat dengan hati-hati, dia takut serigala itu menghap dirinya.

"Capo, kau ingin menjadikan serigala ini sebagai peliharaan?" Ucap Vincent.

"Ya, ini untuk Fio" ucap Alberto.

Mereka menatap Alberto terkejut. Fio? Kenapa dia memberikan sebuah hewan buas pada putrinya sendiri?

"Tapi bukankah serigala terlalu berbahaya untuk nona?" Ucap Vincent.

"Fio sendiri yang menginginkan sebuah serigala putih, aku hanya membelikan apa yang putriku mau" ucap Alberto.

Waktu itu, Fio bicara padanya jika dia ingin mempunyai sebuah serigala putih. Fio ingin itu karena dia menonton sebuah film dan setelah menonton itu dia sangat suka pada serigala putih. Tapi niat Fio hanya berbicara saja, tidak sungguh-sungguh.

I Was Born As The Mafia Lord's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang