Bab 18

31.2K 4.7K 648
                                    

Halo lagi!

Kemarin banyak banget yang ngirim pesan wattpad ke aku😭 Thor jangan lah, biarkan papa tetap menjadi duda, menolak mama tiri gitulah sampe bengek aku bacanya🤣 Dan jangan sangkut pautkan Naomi sama Lia guys, mereka ga ada hubungan apa-apa kok. Kasian Lia atuh, dia udh insaf di salah sangkain terus😭

Setelah di bab kemarin kalian ngumpatin Alberto sampai Beratus komentar, sekarang adalah bab penentuan:)

Aku jadi seneng bisa ngebuat perasaan kalian campur aduk kayak gini🤣 berarti ceritaku seemosional ini kah?

Jangan lupa vote dan berikan tanggapan kalian untuk bab 18 ini❣️

...

Fio sudah sampai di sekolahnya sekarang. Dia langsung berjalan dengan lesu kedalam sekolah, dia tidak terlalu bersemangat sekarang.
Saat dia masuk, Fio seperti zombie.

Bahkan teman-temannya juga heran melihat itu, dia langsung duduk di bangkunya dan tidur. Dia lelah sekali sekarang.

"Fio? Kau kenapa?" Ucap Lia.

"Aku? Aku tak apa-apa" ucap Fio.

"Bohong. Lihat ini, kantung mata dan mata sembab lagi! Sebenarnya ada apa? Kau terus menangis sejak kemarin" ucap Lia.

Alan yang diam disana ikut mendengarkan juga. Dia juga penasaran kenapa Fio jadi seperti ini.

Lalu guru datang kesana, semua orang mulai belajar.

...

Jam istirahat berbunyi.

Semua orang sudah keluar untuk pergi ke kantin sekarang, tapi Fio masih diam disana. Sedari tadi dia hanya melamun dan tidak fokus. Lia masih stay didalam menunggu Fio, dia sudah bertanya padanya tapi tidak dijawab.

"Kau kenapa? Jangan diam seperti ini, kau membuatku khawatir Fio" ucap Lia.

Fio menatap Lia, tiba-tiba dia langsung menangis dan memeluk Lia.
"Lia...." Ucap Fio sembari menangis.

Lia terkejut melihat itu, dia memeluk Fio balik dan menenangkan Fio. Untung tidak ada siapa-siapa disini, hanya mereka berdua saja.

"Kenapa menangis? Fio astaga! Bicaralah!!" Teriak Lia.

"Lia... Papaku akan menikah lagi" ucap Fio sembari menyeka air matanya.

Sontak Lia terkejut mendengar itu.
"Bagaimana bisa?" Ucap Lia.

"Kemarin papa membawa wanita itu kerumah, aku tidak suka padanya. Aku tidak mau memiliki mama lagi Lia" ucap Fio.

Entah kenapa Lia juga ingin menangis mendengar itu. Dia langsung menangis' bersama Fio disana. Sesekali dia berusaha menenangkan Fio dan dirinya sendiri.

"Kenapa papamu seperti itu" ucap Lia sembari sesegukan.

Fio menatap Lia heran.
"Kenapa kau menangis juga? Seharusnya aku yang menangis disini" ucap Fio sembari sesegukan juga.

"Aku tidak tahu, tapi aku ingin menangis sekarang" ucap Lia.

Mereka saling berpelukan sembari menangis. Bodo amat tentang Lia yang menangis, dia juga ingin menangis.

"Apakah aku harus kabur saja?" Ucap Fio.

Lia melepaskan pelukan itu.
"Jangan! Jika kau kabur berarti kau mengalah atau kalah Fio! Jika kau kabur, wanita itu akan lebih leluasa nantinya. Jangan kabur, itu tidak akan menyelesaikan masalah" ucap Lia.

Mereka tidak menyadari jika Alan ada dibalik pintu dan mendengarkan semua pembicaraan mereka sedari tadi. Alan jadi mengerti kenapa Fio diam dari tadi, rupanya masalah dengan papanya.

I Was Born As The Mafia Lord's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang