Bab 9

45.8K 6.5K 429
                                    

Halo~ jangan lupa vote oke~

...

Fio menekan tangan Laura hingga wanita itu berteriak kesakitan. Tapi dia tidak peduli, Fio sudah sangat muak sekali dengan Laura. Dia sudah mencoba sabar pada wanita ini, tapi tidak bisa.

"Bicaramu tinggi, tapi etikamu rendah" ucap Fio dingin.

"Brengsek!! Menjauh dariku sialan!!" Teriak Laura.

Wanita itu memberontak, dia mendorong tubuhnya kebelakang dan mendorong tubuh Fio hingga kepala Fio terbentur dengan meja guru. Dahinya berdarah, orang-orang berteriak kaget melihat itu.

"Fio!!!" Teriak mereka.

Fio memegang dahinya yang sudah berdarah itu, dia tertawa kecil lalu berdiri lagi. Dia menatap Laura dengan sangat datar sekali, dan Laura takut melihat wajah Fio.

"Jangan mendekat jalang!!" Teriak Laura.

"Why? Kau takut padaku?" Ucap Fio sembari tertawa.

Laura terus mundur kebelakang, tanpa sadar dia menginjak kapur dan terjatuh kebawah. Fio berjongkok dihadapan Laura lalu memegang dagu Laura dengan erat.

"Jika hidupmu habis untuk mengomentari dan mengatur orang lain, kapan waktumu untuk memperbaiki dirimu sendiri? Kau harus merubah sikapmu Laura, kau bisa celaka jika memiliki sifat ini" ucap Fio.

Lalu datang seorang guru kesana, ada salah satu murid kelas lain yang melihat kejadian itu dan melapor ke ruang guru. Orang-orang yang ada di dalam langsung mundur, guru itu berjalan kearah Fio dan Laura.

"Ada apa dengan kalian?! Kalian tidak malu diperhatikan orang-orang hah!!" Teriak guru itu.

"Maaf pak, tapi aku tidak salah. Senior ini yang datang kemari dan menjambak rambutku tanpa alasan, aku mencoba melakukan perlawanan diri. Karena ulahnya lihat dahiku berdarah seperti ini" ucap Fio sembari menunjukkan dahinya yang sudah berdarah itu.

Guru itu menatap Laura.
"Dan kau Laura, kenapa kau ada di disini? Ini bukan kelas angkatanmu" ucap guru itu.

"Aku hanya main pak" ucap Laura.

"Kau membuat keributan bukan main!! Kembali ke kelasmu bersama teman-temanmu, tunggu hukuman dariku!!" Teriak guru itu.

Laura berbicara kesal, dia pergi dari sana bersama teman-temannya. Lia mendekat kearah Fio dengan teman-temannya yang lain, mereka menuntun Fio untuk duduk di kursi.

"Kita ke UKS ya" ucap Lia.

Fio hanya mengangguk, dia berjalan kearah UKS bersama Lia. Teman-temannya ingin ikut tapi Fio bilang dia pergi bersama Lia saja. Mereka sudah ada di UKS, Lia langsung kesetanan mencari petugas UKS yang biasannya ada disana.

"Oyyy miss Liza!!! Dimana kau!!!" Teriak Lia kencang.

"Yak! Jangan berteriak bodoh" ucap Fio.

Lalu datang seorang perempuan yang memakai jubah putih, itu Miss Liza. Dia baru saja dari kamar mandi, dia mendengar suara teriakkan Lia jadi dua langsung berlari kesana. Takut ada apa-apa.

"Siapa yang terluka" ucap Miss Liza.

"Fio" ucap Lia.

Miss Liza langsung berjalan kearah Fio dan memeriksa kening Fio yang berdarah itu, dia membersihkan kening Fio dengan kasa dan mulai mengobati kening Fio.

"Bagaimana keadaan anakku?" Ucap Lia.

"Yakk!!!!!" Teriak Fio keras.

"Diamlah, mama sangat khawatir padamu Fio" ucap Lia.

I Was Born As The Mafia Lord's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang